Permasalahan tentang Alam kubur
Manusia dilahirkan ke kehidupan dunia tanpa kehendak dan pilihannya, melainkan kehendak yang maha hidup yang tidak akan pernah mati. Setelah manusia lahir dan muncul ke dunia, ia mengalami pertumbuhan dan menjadi dewasa. sampai menjadi remaja dan tua diantara manusia ada yang beramal baik dan ada yang beramal buruk, ada yang meninggal ketika kecil, berfirman Allah SWT :
ثم نخرجكم طفلا ثم لتبلغوا اشدكم ومنكم من يتوفي ومنكم من يرد الى ارذل العمر لكيلا يعلم من بعد علم شيأ (الحج : من الآية 5)
Artinya: kemudian kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan diantara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) diantara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya.
Diantara manusia ada yang bertanya kenapa kita mati? Jawabannya karena kita memiliki permualaan dan setiap yang memiliki permulaan pasti ada kesudahannya dan kesudahan kehidupan dunia merupakan permasalahan yang tidak dapat dihindari bagi setiap manusia maka kematian itu pasti terjadi.
كل نفس ذائقة الموت
Artinya: tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.
Manusia mengetahui bahwa kematian benar terjadi tapi apakah kematian itu sesuatu yang fana Atau tidak absolut? menjawab ulama bahwasannya kematian itu terputusnya hubungan ruh dengan badan dan terpisahnya, bergantinya dari satu kondisi ke kondisi lain dan berpindahnya dari alam dunia ke qubur, alam barzakh yang ketika itu ruh manusia dikembalikan ke jasadnya dan manusia ditanya terhadap jasad dan ruhnya yang kemudian ia dapat menjawab pertanyaan apakah diazab atau diberi kenikmatan sampai Allah SWT membangkitkannya dihari kiamat terhadap tujuan dan hisab.
Pengertian kubr menurut bahasa dan istilah
Kubur menurut bahasa tempat di kuburkan nya manusia jamaknya qubuur
Kubur menurut istilah semua tempat yang jasad manusia menetap setelah terpisahnya ruh dari jasad sekalipun di dalam tubuh binatang buas di dalam lautan, jasad yang terbakar dan diterbangkan angin.
Pengertian ruh
Ulama berbeda pendapat tentang pengertiannya, al juwaini memberikan defenisi ruh merupakan jiwa jiwa yang halus yang berhubungan dengan jiwa jiwa nyata.
Permasalahan yang pertama
Pertanyaan qubur di antara orang yang meyakininya dan orang yang mengingkarinya.
Para ulama berbeda pendapat tentang fitnah qubur, pertanyaan qubur dan tentang dikembalikan ruh ke jasad setelah kematian agar manusia dapat menjawab pertanyaan yang disampaikan kepadanya, ada yang meyakininya dan ada juga yang menafikannya
Orang yang meyakininya adalah ahlusunnah dan jumhur ulama, mereka meyakini bahwasanya tidak diterima keimanan seseorang kecuali ia beriman dengan hari akhir dan qubur dan fitnah qubur dan pertanyaan manusia setelah kematian. semua itu termasuk perkara mumkin aqal(boleh terjadinya hal itu menurut akal). Maka akal memberi hukum bolehnya bahwa mayat diberikan di dalam kubur satu jenis dari kehidupan supaya ia dapat mendengar, menjawab dan merasakan rasa sakit maupun senang, sebagaimana tidak mustahil akal bahwa dua malaikat datang kepada mayat bertanya tentang rabnya, agamanya dan rasulnya semua itu terjadi atas kekuasaan Allah SWT dan orang yang mengingkari keumuman kekuasaannya Allah SWT maka ia telah keluar dari islam. Selanjutnya beriman dengan pertanyaan kubur itu wajib dan membenarkannya bagi setiap muslim suatu keharusan
Dan orang yang mengingkari terhadap azab kubur mereka berkata mayat tersebut tidak bergerak maka ia tidak ditanya, tidak diazab
Permasalahan kedua
Azab kubur di antara orang yang meyakininya dan orang yang mengingkarinya.
Umat terdahulu sebelum munculnya perselisihan di antara muslimin telah sepakat terhadap adanya kehidupan orang mati di dalam kubur dan diazabnya orang kafir dan orang yang durhaka dan orang yang bersalah setelah ditanya dua malaikat. Dan azab itu terjadi terhadap ruh dengan jasad bersamaan. Dan setelah munculnya perselisihan, orang yang meyakininya berbeda pendapat terhadap azab kubur itu, maka ahlusunnah wal jamaah meyakini sesuatu yang diyakini oleh orang terdahulu (salaf) yaitu azab terjadi terhadap ruh dengan jasad bersamaan. Dan Ibnu hazm Azhaahiri berpendapat bahwa azab itu terhadap ruh saja.
Maka kita simpulkan permasalahan ini menjadi empat :
1. A. Perkataan ahlusunnah wal jamaah, azab maupun nikmat kubur terjadi terhadap ruh dan jasad bersamaan setelah di kuburkan dan dihidupkan di dalam kubur.
B. Kebanyakan ulama mu’tazilah, sebagaimana yang menukilkan alqhadi abduljabbar bahwa azab terjadi terhadap ruh dan jasad bersamaan tetapi mereka memberi batasan terjadinya itu ketika dua tiupan ketika terjadi kiamat.
2. Perkataan ibnu hazm azhaahiri azab terjadi terhadap ruh saja
3. Perkataan ashlihi, ibnu jarir athabari, alkaramiyah dan sebagian mutakalimin bahwa azab terjadi terhadap jasad saja
4. Perkataan orang yang mengingkari azab
Hikmah dari pertanyaan kubur
Hikmah dari pertanyaan di dalam kubur untuk menampakan sesuatu yang ia sembunyikan didunia dari keimanan, kekafiran, ketaatan dan kedurhakaan, orang beriman yang taat malaikat bangga terhadap mereka. Dan hikmah menyembunyikan Allah SWT tentang perkara kubur dan perkara akhirat dari hambanya supaya mengimani dengan hal yang ghaib maka pahalanya ditambah.
Posting Komentar