Halloween Costume ideas 2015

Keluarga sebagai Dasar Pembentukan Masyarakat Oleh Muna

Keluarga sebagai Dasar Pembentukan Masyarakat

Adalah sebuah fakta yang tidak dapat terelakkan, bahwasanya Allah telah memuliakan manusia dengan menjadikannya sebagai khalifah dan membiarkan manusia untuk menetap di muka bumi, untuk kemudian memiliki keturunan untuk melanjutkan peran sebagai khalifah. Maka keluarga adalah hal yang amat penting, terutama sebagai awal mula di mana seseorang mulai bermasyarakat dan melakukan interaksi dengan orang lain di luar dirinya sendiri. Keluarga merupakan pijakan pertama, baik itu dalam masyarakat yang terbelakang atau modern, dalam memulai interaksi sosialnya, sebagai langkah persiapan menuju dunia yang lebih luas yaitu masyarakat. Tentu saja yang terpenting, untuk mencapai tujuan utama: meningkatkan ketaatan kepada Allah dan menjalankan perintah serta kehendak-Nya dengan baik.
Islam mengenalkan mengenai pentingnya sebuah keluarga sebagai sebuah kelompok yang setiap anggotanya masing-masing mempunyai rasa saling memiliki, saling bergantung, dan saling membutuhkan. Melalui keluarga jugalah mereka bisa memenuhi kebutuhan mereka: makanan, pakaian, perlindungan, penjagaan, dan keamanan. Dengan kata lain, keluarga memiliki peran yang fundamental dalam masyarakat.
Islam menitikberatkan 3 hubungan paling penting dalam sebuah keluarga, yaitu:
1.      Hubungan antara suami dan istri
2.      Hubungan antara orangtua dan anak
3.      Hubungan antar saudara, yaitu anak yang satu dengan anak yang lain.
Dalam hal ini, Islam memperkenalkan bahwa kunci suksesnya sebuah keluarga adalah ketika anggota dalam keluarga dapat saling bergantung dan bekerjasama, serta membina hubungan dalam tiga kondisi di atas dengan baik danpenuh tanggung jawab.
Hubungan pertama, antara suami dan istri, diperlukan adanya sikap saling menghormati, perasaan cinta, dan saling memperhatikan. Hal ini berarti, bahwa kesibukan dalam berkerja tidak seharusnya membuat keduanya menjadi kehilangan perhatian dan saling melalaikan dan melalaikan tugasnya. Dalam Islam, suami dan istri memiliki tugas yang sama dalam mendidik anak-anaknya. Peran ini bukannya dijalankan sendiri-sendiri, tetapi mereka harus saling melengkapi dan menyempurnakan satu sama lain.
Perempuan, sebagai istri sekaligus ibu, berperan juga dalam mendidik anak-anaknya, menunjukkan rasa cinta dan kasih sayang, serta memberi perhatian serta kehangatan untuk setiap anggota keluarganya. Laki-laki sebagai suami dan ayah dari anak-anaknya, berperan melengkapi tugas ibu. Ayah adalah tulang punggung dan penyambung hidup keluarganya, juga memberikan penjagaan bagi anak-anaknya dari ‘dunia luar’. Islam menetapkan bahwa hubungan antara suami dan istri dapat dibangun dengan asas saling mengerti dan saling berbagi jika terjadi sebuah masalah, untuk kemudian ditemukan solusi terbaik dari masalah tersebut. Istri harus senantiasa menjadi sumber kekuatan bagi suaminya. Begitupun halnya, seorang suami harus menjadi pelindung bagi istrinya.
Kedua, hubungan antara orangtua dengan anak. Islam menekankan bahwa hubungan ini harus dibangun dengan perasaan bergantung dari anak kepada orang tuanya dan perasaan kasih sayang dan juga melindungi dari orangtua kepada anaknya. Maka, orangtua sebagai seseorang yang notabene lebih tua dan matang serta lebih kuat, perlu bermurah hati dan menyayangi si anak. Adapun anak, sebagai yang lebih muda dan lebih lemah, harus menghormati dan menaati orangtuanya.
Adapun hubungan antar-saudara adalah sama dan sederajat: saling hormat-menghormati, menyayangi, dan memperhatikan. Keadaan ini fleksibel dan bisa saja berubah-ubah. Yang paling umum dijumpai, tergantung kepada tingkat umur anak-anak tersebut, seperti yang muda akan berlaku hormat kepada yang lebih tua.


Posting Komentar

Google Anda

facebook 1.1k

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget