TIPS MEMPERBAIKI NIAT
Hati merupakan awal mula dari segala perbuatan makhluk hidup.Bagaimana tidak, dia yang membuat perkara itu terjadi dan tidak terjadi.Hati manusia yang didalamnya terdapat sebuah niat, menjadikan perkara itu berguna atau tidak, berpahala atau tidak.Jika berbicara tentang niat, cukuplah sebuah perkataan yang menakjubkan dan indah dari junjungan kita Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam :
عَنْ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَلِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ
Dari Umar radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah.” (HR. Bukhari, Muslim, dan empat imam Ahli Hadits)
Imam Bukhari menyebutkan hadits ini di awal kitab shahihnya sebagai mukadimah kitabnya.Hadits diatas secara gamblang menjelaskan kedudukan niat sebagai patokan amal seorang hamba. Jika dunia yang ia cari maka ia akan mendapatkan ganjaran sesuai yang di niatkannya, dan apabila wajah ALLAH TA’ALA dan keridhoannya yang di cari maka di situlah letak kemuliaannya.Berbicara tentang keutamaan hadits ini, banyak sudah perkataan sahabat dan ulama yang menyebutkan keutamaan dan kedudukannya, diantaranya perkataan salah seorang sahabat Abu Abdillah rahimahullah, “Tidak ada hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang lebih banyak, kaya dan dalamnya faidah daripada hadits ini”. Abdurrahman bin Mahdiy berkata, “Kalau seandainya saya menyusun kitab yang terdiri dari beberapa bab, tentu saya jadikan hadits Umar bin Al Khatthab yang menjelaskan bahwa amal tergantung niat ada dalam setiap bab”.
Memperbaiki niat memang bukan merupakan hal yang mudah, karena saking susahnya ,sampai-sampai ada seorang ulama yang berkata, “memperbaiki niat hal yang paling susah yang aku lakukan daripada ilmu yang lain”.Sekarang pembahasan kita terlepas dari bentuk dan tata cara niat itu sendiri.Baik itu dilafalkan lisan atau tidak,atau apakah ada lafadz khusus atau tidak.Akan tetapi yang harus kita titik beratkan adalah, bagaiman cara untuk memperbaiki dan meluruskan niat itu sendiri. Biarlah masalah itu kita pelajari setelah niat kita selamat.Karena merupakan kecelakaan dan kesalahan yang fatal apabila kita salah dalam berniat, pekerjaan dan amalan yang di lakukan beratus-ratus bahkan beribu-ribu kali menjadi sia-sia tanpa balasan yang berarti.Berikut beberapa cara untuk memeperbaiki niat kita :
1. Mempelajari Ilmu Syar’iah.
Karena dengannya kita mengetahui dan mengenal ALLAH TA’ALA.Larangannya, perintahnya dan mengetahui utusannya Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam ,apa apa yang dibawanya, amalann yang halal dan yang harom, yang di contohkannya atau yang dilarangnya untuk dilakukan.
2. Pebanyak Membaca Al-Quran dan Mentadaburinya
Karena Al-quran merupakan obat yang mujarab untuk berbagai macam penyakit, termasuk penyakit hati dan mencegah jiwa dari bermacam niat jahat.
3. Mengetahui Macam-Macam Penyakit Hati
Mencari tahu macam-macam penyakit hati dan berusaha untuk menjauhinya, dan mengobatinya jika sudah merasa terjangkit. karena jika hati bersih, akan bersih pula niat yang dibuatnya.
4. Memperbanyak Istighfar
Memperbanyak Istighfar,karena manusia tidak pernah luput dari khilaf dan dosa.
5. Menjauhi Tempat-Tempat Maksiat
6. Memperbanyak Mengingat Kematian
7. Berteman Dengan Orang Sholeh Dan Mengikuti Amalannya
8. Menjaga Pandangan Dari Yang Bukan Halal Untuk Dilihatnya
Berikut beberapa hal yang dapat membersihkan dan meluruskan niat kita.Mudah mudahan kita merupakan orang-orang yang diberkahi oleh ALLAH TA’LA berupa hati yang bersih,jiwa yang murni dan niat yang suci.wallahu a’lam bisshowab.
Posting Komentar