Halloween Costume ideas 2015

Dongeng Klasik Para Rahib Oleh Ridwan

Dongeng Klasik Para Rahib
Bismillah.....
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT atas segala limpahan rahmat beserta nikmatnya. Sholawat serta salam selalu mengalir keharibaan baginda besar Muhammad SAW,  berkat beliaulah manusia dapat membedakan antara hikayah-hikayah fiksi dan non fiksi, menjadikan riwayat-riwayat sahih sebagai sandaran kehidupan dan melempar jauh dongeng-dongeng tak bermakna dalam drama kehidupan manusia.
Mitos, begitulah sebutan reka ulang kehidupan “masa batu” - katanya - yang tak kalah menarik dengan jejak-jejak nyata para utusan langit, terbukti hingga detik ini para pendongeng masih belum punah bahkan mampu menyihir ribuan penyimaknya dengan sebatas dongeng sebelum tidur. Dari sini, penulis akan mengulas sedikit tentang dongeng yg secara khusus berisi tentang Isra`iliyat (pengertiannya) dan pengaruhnya dalam tafsir dan sunnah nabawiyyah.
Tulisan singkat ini akan membahas beberapa segmen persoalan yang terangkum dalam rangkaian bab sebagai berikut:
a.       Asal mula lahirnya Isra’iliyat
b.      Pengertian Isra’iliyat
c.       Faktor-faktor masuknya  isra’iliyat dalam tafsir dan hadis
d.      Kesimpulan
e.       Penutup
Dan dari segmen-segmen ini, penulis hanya menyajikan sketsa-sketsa buram yang detailnya dapat pembaca jejaki dalam kajian panjang tentang isra’iliyat, yang terdapat dalam naskah-naskah para pakar tafsir, baik naskah klasik maupun yg up to date.
a.      Asal mula lahirnya Isra’iliyat
Dalam kajian sejumlah pakar tafsir, terlebih yg memfokuskan ranah pembahasannya pada riwayat-riwayat yg absurd (tidak jelas) siapa perawinya dan dari mana sumber riwayatnya, terlebih riwayat tersebut secara nyata kontradiksi dengan sumber-sumber hukum islam yang valid, mufasir mengategorikan riwayat tersebut dalam “dakhil” (sesuatu yang terselip dan tersemat dalam penafsiran Alquran yang tak diketahui sumbernya secara jelas), dan salah satunya (dakhil fir-riwayah)  adalah isra’iliyat. Kendatipun begitu, para mufasir menindak lanjuti bahasan mereka tentang isra’iliyat -asal kehadirannya- dengan meneliti jejak para perawi Isra’iliyat ini, kemudian membuat kesimpulan sementara bahwa kemunculannya dapat dicari dengan menisbahkan (mengaitkan) riwayat dan perawinya yang paling atas (yang lebih dulu masa hidupnya), juga dapat diketahui melalui latar belakang sebutan Isra’iliyat untuk riwayat-riwayat tersebut.
Sejumlah pakar tafsir menyatakan bahwa Isra’iliyat  bersumber atau lahir dari lingkungan  orang-orang Israel terdahulu, dan penyandang nama Israel adalah Ya`qub bin Ishaq bin Ibrahim ‘alaihimus-salam,kemudian  nama Israel digunakan oleh bangsa Yahudi.
Kemudian para mufassir menggunakan istilah Isra’iliyat lebih dari sekedar dongeng yang muncul dari khayalan-khayalan bani Israel (Yahudi), tetapi juga memperluas penggunaan istilah tersebut untuk setiap riwayat-riwayat klasik yg bukan dari sumber riwayat islam yang valid (memenuhi syarat-syarat shohih). Wallahu a`lam.
b.      Pengertian Isra’iliyat
Isra’iliyat secara etimologi adalah cerita-cerita atau sekumpulan skenario yang disandarkan pada orang-orang Israel, atau kisah-kisah yang dibawa dari para rahib atau paranormal bani Israel.
Adapun pengertian Isra’iliyat secara istilah adalah segala bentuk riwayat dan dongeng-dongeng masa lampau yang  dinisbahkan (disandarkan) asal datangnya kepada sumber Yahudi dan Nasrani atau selain keduanya, dimana dongeng-dongeng itu masuk dalam tafsir dan hadis. Bahkan terdapat sebagian ulama yang menambahkan mafhumnya (pengertiannya), bahwa setiap kabar atau berita-berita kuno yang dibuat buat oleh musuh-musuh Islam juga termasuk Isra’iliyat, dengan alasan bahwa bani Israel (Yahudi dan Nasrani) merupakan kaum dengan permusuhan dan kedengkian terbesar terhadap islam, ada juga yang beralasan bahwa para pakar memperluas dan menambah mafhum Isra’iliyat karena cerita-cerita takhayul dan kabar-kabar  hoax  sebagian besar berasal dari Yahudi. Wallahu a`lam.
c.       Faktor-faktor masuknya Isra’iliyat dalam tafsir dan hadis
Dr. Abdul Fattah Abul Ghani el-awarie merangkum faktor-faktor tersebut sebagai berikut:
1.      Masuknya Isra’iliyat diawali dengan masuknya budaya orang-orang Yahudi ke dalam budaya Arab jahiliyah, hal itu bisa dilihat dengan adanya sekelompok orang-orang Yahudi yang tinggal di kawasan jazirah Arab, dimana perpindahan mereka ke jazirah Arab disebabkan oleh diskriminasi Tithos Rumanie (seorang bangsawan Roma)
2.      Budaya arab yang kala itu primitif dan sempit, sangat rawan untuk menerima budaya lain sebagai sampel untuk dipraktekan dalam kehidupan masyarakat Arab jahiliyah.
3.      Faktor yang tak kalah penting adalah kegemaran masyarakat arab dalam hal berkelana, mengembara, dan hijrah dari daerah satu ke daerah yang lain, dimana saat itu daerah yang sering mereka singgahi adalah kota Syam (sekarang Siria) dan kota Yaman, tentu hijrah mereka dan perjumpaan mereka dengan orang-orang Syam dan Yaman – saat itu sebagian masyarakatnya adalah Ahlul-kitabYahudi dan Nasrani – tidak hanya sekedar tentang bisnis (perdagangan) namun juga terdapat urusan lain seperti halnya barter (pertukaran) budaya, walaupun hal itu tidak sepenuhnya.
4.      Fase hijrah Madinah, adalah salah satu faktor masuknya Isra’iliyat dalam tafsir dan hadis, dimana saat itu islam memposisikan MABES (markaz besar) dakwahnya di tanah Yastrib (nama kota Madinah saat itu), dan sudah hal tentu islam yang rahmatan lil alamin berbaur dengan masyarakat Madinah yang di dalamnya terdapat kelompok-kelompok Yahudi madinah seperti bani Quraidzah, bani Qainuqa`, Auz dan Khazraj. Pergaulan orang-orang muslim dan para judais madinah menghasilkan sebuah pertukaran keilmuan dan pengetahuan tentang ajaran-ajaran mereka.
5.      Keislaman sebagian orang-orang yahudi terlebih para cendikiawannya seperti Ka`bil-ahbar,  Abdullah bin Salam dan Abdullah bin Shuriya, mempunyai peran penting dalam faktor-faktor ini.
Inilah beberapa kajian yang penulis kutip dalam karya beliau Dr. Abdul fattah Abdul ghani al-awarie azharie, dalam karyanya “فتح الخبير في بيان الدخيل في التفسير ”. wallahu a`lam.
d.      Kesimpulan
Dengan sedikit kajian diatas, tak ada lagi yang dapat penulis simpulkan kecuali pandangan penulis tentang Isra’iliyat, bahwa Isra’iliyat dalam perjalanannya sampai saat ini punya pengaruh besar yang berdampak pada terjadinya kerancuan dan kontradiksi ajaran-ajaran islam antara yang satu dan yang lain, khususnya dalam ruang lingkup dalil-dalil naqli (riwayat). Maka dari itu setidaknya umat islam mengetahui tentang Israiliyat dari setiap sisinya meskipun secara global memahaminya. Dan bahasan yang penulis paparkan tak lebih hanya sekapur sirih (Madkhal, Muqaddimah) tentang Isra’iliyat.
e.       Penutup
Dari sedikit hidangan yang penulis sajikan pada pembaca tentang Isra’iliyat, mungkin sudah tidak asing dalam maklumat yang ada dalam diri pembaca, namun  hidangan pembuka ini, bagi penulis khususnya, memiliki cita rasa berbeda dari sekedar mencium aroma hidangannya,  dan semoga sajian ini juga dinikmati oleh para pembaca, terlebih  pembaca dapat mencari resep yang lebih lengkap dan olahan yang lebih mantap dalam sejuta menu sajian yang dihidangkan oleh para handal dan chef (Mufassir dan Muhaddis) dalam sajian-sajian yang sudah difilter dan teruji. Bila mana hidangan ini kurang nikmat atau terdapat rasa yang hambar, penyaji mohon maaf yang sebesar besarnya. Tabarakallahu ta`la, wassalam.....







Posting Komentar

Google Anda

facebook 1.1k

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget