Halloween Costume ideas 2015

PENTINGNYA MENUNTUT ILMU OLEH RAHMAD CANIAGO

PENTINGNYA MENUNTUT ILMU

Didalam menjalani kehidupan,ilmu berperan sebagai tokoh utama dan sangat dibutuhkan dalam setiap perihal dalam menjalani aktifitas sehari-hari.tanpa ilmu,seseorang akan sulit untuk menggapai apapun yang ingin ia gapai.begitulah betapa sangat pentingnya peran ilmu dalam kehidupan.jika diibaratkan kedalam sebuah perumpamaan;ilmu bagaikan sebuah oksigen(udara),tanpa oksigen kita akan kesusahan untuk bernapas.
Disebabkan perihal itu,maka sudah sepantasnyalah bagi setiap hamba untuk ikut serta dalam mencari yang namanya ilmu dan mengikuti majlis-majlisnya.majlis ilmu ialah majlis yang memudahkan jalan ke sorga.dalam sebuah Hadits,Rasulillah SAW bersabda,yang maknanya:”Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslimin dan muslimat”.
Dengan ilmu,hidup akan cerah;karena ilmu akan menuntut seseorang untuk membentuk akhlaq yang mulia.Allah sangat memuliakan orang yang berilmu,dengan ilmu seseorang bisa melaksanakan amal ibadah dengan sempurna.
Ilmu menjadi konteks utama dalam suatu peradaban.contohnya:Nabi Adam ‘alaihis salaam lebih dimuliakan dibanding malaikat,karena ilmu yang ia miliki.Allah mengajarkan nama-nama benda kepada Nabi Adam sehingga ia sanggup menjawab benda-benda yang diperintahkan oleh Allah untuk menyebutkannya.dengan ketinggian ilmu yang dimiliki oleh Nabi Adam,Allah ta’ala menyuruh para malaikat untuk memuliakan Nabi Adam dengan bentuk cara bersujud kepadanya Nabi Adam.ini membuktikan bahwa Allah memuliakan orang-orang yang berilmu.Peristiwa ini diabadikan oleh Allah dalam QS.Al-Baqarah:31-35.
Jauh dimasa peradaban dikala dulu sebelum Rasulillah hadir di muka bumi,manusia berada didalam kebodohan(masa jahiliyah),kezaliman.hidup manusia berada dalam kondisi yang sangat-sangat suram.sebagaimana yang telah dikisahkan,sungguh banyak sekalilah yang terjadi di masa itu pembunuhan terhadap anak perempuan,minum-minuman,perzinaan,menyembah berhala,dan lain sebagainya.
Hingga tibalah disuatu masa,Allah utuslah Nabi Muhammad SAW untuk memperbaiki keadaan,dan menyempurnakan akhlaq manusia.Dalam pengangkatan Nabi Muhammad SAW menjadi Nabi,ayat yang pertama kali diturunkan ialah QS.Al-‘Alaq:1-5.ayat pertama yang artinya “Bacalah”,dimana malaikat Jibril memerintahkan kepada Nabi Muhammad untuk membaca.Hal ini menunjukkan betapa Islam sangat mendorong manusia untuk menuntut ‘ilmu.
Dalam konteks menuntut ilmu atau menjalani kehidupan,kata-kata percuma tak akan pernah dijumpai sampai kapanpun itu,karena jika kita mengkaji ulang kembali lagi;bahwasanya kata ungkapan “percuma” itu tidak ada dalam segi apapun.karena semua tindakan atau apapun itu sudah ketentuan dari sang Maha Pencipta.semua ada hikmahnya.
Sebagai perumpamaan yang dekat,bisa dicontohkan seperti Mahasiswa-mahasiswa yang sedang menuntut ilmu agama di Cairo Mesir ini.meskipun dikala mereka menjalani status mereka sebagai mahasiswa yang semestinya dan yang diharapkan kedua orang tua mereka serta masyarakat,namun mereka semasa dalam Study nya adakala masih banyak yang kurang mapan atau bermalas-malas;dan setelah mereka kembali kekampung halaman masing-masing,mereka dilempar dengan kata ungkapan percuma oleh masyarakat,yaitu percuma saja anda menuntut ilmu jauh-jauh keluar negeri,namun hasilnya toh hanya segini.So,inti sari yang dapat dipetik “bahwasanya meski sekecil apapun usaha seseorang untuk menuntut ilmu,atau besar sekaligus;semuanya itu tak ada yang percuma.pasti ada buah nya,pasti ada untungnya.ada hikmah segalanya.
Imam As-Syafi’i rahimahullah pernah berpesan dalam konteks ini,betapa pentingnya menuntut ilmu itu hingga harus rela meninggalkan kampung halaman.Nasehat beliau begini:
(”Merantaulah...,Orang berilmu dan beradab tidak diam beristirahat di kampung halaman.Tinggalkan negerimu dan hiduplah di negeri orang.Merantaulah...,Kau akan dapatkan pengganti dari orang-orang yang engkau tinggalkan(kerabat dan kawan).Berlelah-lelahlah,manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang.Aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan..,Jika mengalir menjadi jernih,jika tidak;akan keruh menggenang.)....
Menuntut ilmu alangkah indahnyalah jika sudah dibiasakan dari semenjak seorang anak masih dini.karena disaat-saat situasi seperti inilah waktu-waktu yang sangat  cocok dan baik untuk memasukan ilmu yang bersih untuk jiwa anak.karena jika pantauannya jika anak sudah menempuh umur dewasa,akan agak sulit untuk menanamkan ilmu padanya agar sianak terdidik.hal ini dapat diumpamakan:Belajar diwaqtu kecil bagai mengukir diatas batu.Belajar sesudah dewasa,laksana menulis diatas air.So,pergunakan waktu semaximal mungkin,sebelum terlambat(menyesal).
Di dalam sebuah kitab yang berjudul ”Akhlaqu Lilbaniin”,seorang anak yang masih kecil diumpamakan sebagai sebuah batang pohon,jika sipemilik kebun sering mendatangi kebunnya dan senatiasa merawat tumbuhannya,dengan izin Allah isi kebun akan terurus,batang pohon akan tumbuh dengan baik,tanpa ditemui bengkok atau cacat sedikitpun.namun jika sebaliknya,sungguhlah kebun akan ditumbuhi semak yang dalam dan pohon bisa jadi akan tumbuh besar dalam keadaan yang bengkok.
Begitu pulalah seorang anak yang masih kecil,jika suatu keluarga(ibu bapak)tidak membesarkan sibuah hati pada lingkungan yang baik,tidak menanamkan jiwa yang indah buat sibuah hati,tidak menanamkan kepada si anak betapa pentingnya ilmu dari sejak dini;sungguhlah sianak dikala ia tumbuh besar akan mempunyai kehidupan yang tak dapat dibayangkan,hidup dalam keadaan kurang ilmu.dan sulitlah untuk menanamkan ilmu tadi pada sianak setelah ia beranjak dewasa.
Waallahu a’laam bissawaab...


  

Posting Komentar

Google Anda

facebook 1.1k

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget