Halloween Costume ideas 2015

Iqbal - ulama pewaris nabi

ULAMA ADALAH PEWARIS PARANABI

Sejatinya, nabi adalah seorang yang diutus oleh Allah SWT yang dibekali dengan wahyu dan syariat untuk disampaikan kepada umat-Nya. Mengapa hal ini sangat diperlukan? Karena setiap manusia memiliki kecenderungan berfikir yang berbeda beda dalam suatu masalah. Ada yang menganggap sesuatu itu baik, padahal menurut yang lainnya hal itu tidak baik. Seperti halnya tata cara makan. Ada yang beranggapan cara makan yang baik itu adalah dengan menggunakan tangan. Dan ada juga yang mengatakan cara makan yang baik itu adalah dengan sendok.
Setelah nabi wafat, berpindahlah amanah untuk menyampaikan syariat itu kepada generasi selanjutnya yaitu para ulama. Apa yang disampaikan ulama pun persis sama dengan  apa yang dilakukan nabi sebelumnya, yaitu menyampaikan syariat-syariat agama kepada masyarakat luas sesuai dengan wahyu dan syariat yang diturunkan oleh Allah SWT kepada nabi-Nya.
Sebagai ulama penerus kenabian, sudah semestinya juga mereka mewarisi tradisi keilmuan ini, belajar, membaca, menulis untuk menyampaikannya kembali. Dalam penyampaiannya, sering kali para ulama menyelipkan kalimat-kalimat nasehat yang penuh hikmah, yang dapat memacu semangat rohani mereka dalam mengamalkan syariat tersebut.
Sebagai motivasi untuk kita semua, ada beberapa nasehat para ulama yang perlu kita renungkan.

1. “Barangsiapa yang tak pernah mengecap kehinaan dalam mencari ilmu walau hanya sebentar, akan meminum kehinaan kebodohan pada sisa hidupnya”. (Imam asy-syafi’i)
Di kalimat mutiara diatas, Imam Asy-syafii berwasiat untuk kita semua agar menjadi pencari ilmu dan merasakan susah payahnya mencari ilmu, merasakan kehinaan dalam menuntut ilmu. Kalau kita coba baca sejarah para ulama terdahulu, untuk menuntut ilmu mereka harus menempuh dulu perjalanan panjang, meninggalkan hal-hal keduniawiannya, duduk di majelis ilmu belajar langsung kepada para imam dan ulama. Setelah ilmu didapat mereka ikat dengan menulis dilembaran-lembaran kertas menggunakan pena tinta celup, tak terbayangkan memang bagaimana sulitnya untuk mendapatkan ilmu di masa itu.
 Jauh berbeda dengan hari ini, jika kita ingin ilmu maka dengan mudahnya bisa “pencet” tombol search di google, atau tinggal Whasapp atau BBM sang ustadznya, jika tak memiliki waktu untuk belajar lansung ke majelis ilmu bisa mendengarkan ceramah-ceramah para ustadz di mp3nya atau mungkin menontonnya di youtube.
Pada intinya sudah sangat mudah sekali untuk menuntut ilmu hari ini, dukungan dan fasilitas terbaik ada dimana-mana, namun disayangkan malah kitanya sebagai anak muda yang malas untuk belajar. Semoga menjadi bahan renungan.

2. “Baginya yang melewatkan mencari ilmu pada saat muda, maka bertakbirlah untuknya 4x karena kematiannya sudah terjadi”. (imam asy-syafi’i)
 Ini adalah nasihat Imam syafii yang paling bagus, disini beliau mengibaratkan kalau anak muda ( baca : kita yang baca tulisan ini) jika melewatkan atau mengabaikan waktu muda dari mencari ilmu maka kita sudah disamakan dengan orang yang sudah mati oleh Imam syafii. Salah satu nikmat terbesar yang Allah berikan kepada kita, sebuah karunia dari Allah untuk kita yang tak ternilai harganya bahkan ini yang membedakan antara diri kita sebagai manusia dengan binatang adalah akal pikiran, dan makanan akal ini adalah ilmu,  maka tanpa ilmu, manusia  tidak akan hidup, akal tidak akan berjalan dengan semestinya.
3. Kehidupan pemuda – demi Allah – adalah dengan mencari ilmu dan bertaqwa, bila keduanya tak mewujud, maka tak ada yg menandai keberadaannya”.(imam asy-syafi’i)
Salah satu yang menjadikan dirinya mulia dibanding yang lain adalah keilmuan yang dimiliki. Orang yang berilmu akan diakui keberadaannya, bahkan dia hidup lebih lama dari usia hidupnya didunia. Walaupun dirinya telah tiada, namun keberadaannya tetap ada melalui wasilah ilmu yang dimilikinya. Contohnya adalah Imam syafi’i, ibnu katsir, ibnu taymiyyah, ibnu qayyim al-jauzi , buya hamka serta banyak lagi ulama-ulama lainnya yang dirinya telah tiada puluhan bahkan ratusan yang lalu namun keberadaannya tetap ada dan berguna manfaat hingga hari ini. Namanya selalu dikenang, kitab karyanya jadi pegangan bagi anak-anak muda yang haus akan ilmu.

4.“Berfikir sesaat sungguh lebih mengesankan ketimbang mengerjakan shalat sepanjang malam.” ( Hasan Bashri )
Berpikir yang dimaksud di sini adalah berpikir positif yang akan menghasilkan dampak besar bagi peningkatan kualitas diri sendiri, keluarga dan masyarakat secara umum.

 5. “Jika ada musuh yang bisa mendekatkan kamu kepada Allah, maka hal itu lebih baik dari pada teman akrab yang menjauhkan kamu dari Allah.” ( Abul Hasan as-Sadzili )
Jangan pernah sedih dengan mereka yang memusuhi anda, karena Nabi SAW. sebagai manusia paling sempurna pun dibenci dan diperangi oleh orang-orang yang memusuhi beliau. Yang terpenting adalah bagaimana kita dapat mengolah sikap negatif mereka menjadi positif bagi kita. Terkadang, banyak orang yang terbuai dengan teman, sampai-sampai mereka jauh dari Allah dengan alasan persahabatan mereka.

6. “Inginkan sesuatu dengan bakat yang kau miliki, dan jangan menginginkan sesuatu sesuai dengan nafsu atau seleramu.” ( Lukman Hakim )
Banyak orang berkeinginan setinggi langit dengan memasang target yang tinggi, namun tidak pernah terwujud karena tidak sesuai dengan kapasitas atau kemampuan dirinya. Karenanya, canangkan target yang sesuai dengan kemampuan kita. Akhirnya mereka sangat kecewa atas keinginan mereka yang terlalu tinggi, yang tidak tercapai. Maka dari itu, kita juga harus memperkirakan antara impian yang akan di capai dengan usaha yang dilakukan.

5. “Setiap manusia hendaknya memperhatikan waktu dan sekaligus mengutamakannya.” ( Umar bin Utsman al-Maliky )

Waktu adalah modal dalam kehidupan. Para ulama dan orang-orang sukses senantiasa menghargai setiap detik yang mereka lalui. Pergunakanlah waktu dengan baik karena tidak ada orang sukses yang menyia-nyiakan waktunya.

Posting Komentar

Google Anda

facebook 1.1k

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget