Halloween Costume ideas 2015

Abu Bakar As-Shiddiq Sebelum Islam Oleh: Said Nadawi

Abu Bakar As-Shiddiq Sebelum Islam
Oleh: Said Nadawi
Nama beliau adalah Abdullah bin Abi Quhafah Utsman bin Amir bin Amru bin Ka’ab bin Sa’ad bin Tayyim bin Murrah bin Ka’ab Abi Lu’ay bin Ghalib Al-Quraisy. Nasabnya bertemu dengan Nabi SAW pada kakek buyut keenam, Murrah bin Ka’ab. Beliau dengan Nabi SAW merupakan sahabat karib sejak setahun sebelum Kenabian.
Pada zaman jahiliyah, sebelum Islam datang, As-Shiddiq merupakan ningratnya Quraisy, paling mulia diantara mereka, dan juga salah satu pemimpin mereka. Pada dirinya terdapat keramahan yang tak dimiliki orang lain di Makkah. Diantara keutamaan As-Shiddiq pada masa jahiliyah:
1.        Ilmu nasab yang dimilikinya
Beliau adalah orang yang paling mengetahui nasab Quraisy dan juga mengetahui banyak kabar-kabar tentang bangsa Arab. Beliau memiliki sejarah panjang yang menjadikannya salah satu ulama nasab kaum Quraisy, seperti Aqil bin Abi Thalib dan juga yang lainnya.
Berbeda dengan yang lainnya, beliau memiliki keistimewaan dalam bidang ini, yaitu bahwa beliau tak pernah salah dan tak pernah kurang dalam menyebutkan nasab orang Quraisy. Diriwayatkan dari Ummu Mukminin Aisyah r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Abu Bakar adalah orang yang paling mengetahui nasab Quraisy.”
2.        Perdagangannya
Pada masa jahliyah As-Shiddiq merupakan pedagang, beliau pergi ke Busrah di Syam untuk berdagang. Salah satu sebab kekayaannya adalah beliau sangat dermawan dan murah hati, bersedekah sudah merupakan kebiasaannya sebelum Islam datang. Disebutkan bahwa kekayaan yang dimilikinya senilai 40.000 dirham emas.
3.        Keakrabannya di antara kaumnya dan ketertarikan hati mereka
Ibnu Ishaq menuliskan dalam kitab Sirah yang ditulisnya, bahwa As-Shiddiq dicintai oleh kaumnya dan juga sangat akrab dengan mereka. Beliau dikenal dengan belas kasih yang agung dan akhlak yang mulia. Ibnu Daghanah berkata ketika Abu Bakar hendak berhijrah ke Habasyah: “Wahai Abu Bakar, sesungguhnya orang sepertimu tidak keluar dan tidak diusir, sesungguhnya kamu menghiasi kaummu, kau memberi pekerjaan orang yang tidak punya, bersilaturahim, menanggung orang yang lemah, menolong terabaikannya kebenaran, dan aku adalah penjaminmu”.
4.        Tidak meminum khamr pada masa jahiliyah
Pada masa jahiliyah beliau merasa jijik dengan khamr sehingga mengharamkannya terhadap dirinya bahkan sebelum datangnya agama Islam. Sayyidah Aisyah berkata: “Abu Bakar mengharamkan khamr terhadap dirinya, ia tidak meminumnya pada zaman jahiliyah dan juga tidak setelah keislamannya”.
Abu Bakar menjawab ketika ada seseorang yang bertanya kenapa dia tidak meminum khamr, “Aku menjaga perangai dan mur’uah ku, sesungguhnya orang yang meminum khamr menyia-nyiakan perangai dan muru’ah nya”.
5.        Tidak menyembah berhala selama hidupnya
As-Shiddiq tidak pernah sekali pun bersujud menyembah berhala selama hayatnya. Beliau berkata dalam suatu kelompok majelis sahabat Nabi SAW, “Aku tidak pernah bersujud kepada berhala sekali pun. Itu karena ketika aku mendekati baligh, Abu Quhafah membawaku ke sebuah ruangan yang terdapat berhala-berhala di dalamnya, lalu dia berkata kepadaku, ‘Ini adalah tuhan-tuhanmu yang maha tinggi.’, kemudian dia pergi meninggalkanku. Kemudian aku memanggil salah satu berhala itu dan berkata, ‘Sesungguhnya aku lapar, maka berilah aku makan’, tapi dia tidak menjawabku, kemudian aku berkata, ‘Sesungguhnya aku tak berpakaian, berilah aku pakaian’, dia juga tak menjawab. Maka kulempar sebuah batu besar mengenai wajahnya.”
Seperti itulah seorang Abu Bakar As-Shiddiq, terpuji akhlaknya, jernih akalnya, fitrahnya sehat, terhindar dari segala hal-hal jahiliyah yang menodai muru’ah, mengurangi kemuliaan, dan bertentangan dengan akal sehat. Tak aneh jika dengan akhlaknya yang mulia ini ia memberikan pengaruh yang besar terhadap dakwah, serta menjadi orang yang paling bermanfaat untuk agamanya, dan menjadi orang yang paling mulia setelah Nabi Muhammad SAW dalam Islam.
Kehidupannya memberikan kita contoh yang nyata dalam memahami agama Islam dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Ada keistimewaan dalam pribadi beliau, Rasulullah SAW banyak memujinya dalam hadits-haditsnya.
Rasulullah SAW bersabda, “Yang terbaik di antara kalian pada masa jahiliyah merupakan yang terbaik dalam Islam jika dia faqih.”


Sumber:
-          Kitab Al-Ma’in Ar-Rafiq min Sirah Khairi Khalaiq Sallalahu Alaihi Wasalam karya Syaikh Said Muhammad bin Shalih bin Shawabi

-          Kitab Al-Insyirah wa Raf’u Ad-Dayq fi Sirah Abu Bakar As-Shiddiqkarya Syaikh Ali Muhammad As-Shalabi

Posting Komentar

Google Anda

facebook 1.1k

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget