Halloween Costume ideas 2015

BAHASA ARAB DAN DIALEKNYA OLEH TAJUL MAARIF

BAHASA ARAB DAN DIALEKNYA
Bahasa seperti yang kita ketahui bahwa ialah alat yang digunakan untuk menyampaikan tujuan dan maksud kita kepada orang lain, itulah pengertian yang di paparkan oleh ibnu mandzur dan fairuzabadi, adapun menurut ibnu kholdun dalam muqoddimah nya (almuqoddimah), bahwa bahasa adalah kemapuan pada lisan setiap manusia untuk menunjukankan/ menta’birkan setiap makna yang ada.
Setiap Negara memiliki bahasanya masing-masing, tapi yang akan dibahas disini adalah bahasa arab, yang mana dia adalah salah satu dari bahasa tertu didunia, dan al-quran yang sebagaimana ia adalah buku penunjuk kita dalam mengarungi kehidupan yang fana ini. Jikalau  kita hendak mengetahui asal usul memang belum bisa menemukan titik temu yang pas dan semua itu masih berbentuk teori. Bahasa arab memang memiliki banyak macam dan ragam nya, ada itu bahasa fusha sebagai bahasa induk, kemudian bahasa-bahasa lain yang menyerupainya yang mana didalamnya ada beberapa tambahan ataupun pengurangan.
Pada sub kali ini akan lebih banyak membahas tentang ilmu dialektika bahas arab, perkembangan, macam dan rujukanya, karna pada dasarnya ilmu dialektika iyalah studi atau riset yang memperlajari tentang dialek bahasa yang satu (bahasa ibu), dulu dan sekarang, dengan menggunakan metode keilmuan modern yang mana menjadi penghubung diantara keduanya, menemukan setiap kaidah-kaidah yang ada.
I.        Perkembangan ilmu dialektika
Awal mula adanya studi tentang ilmu dialektika sebenarnya diawali oleh para ilmuan barat, khusunya para orientalis. Dan bahkan bisa dibilang studi ini masih baru dan belum terlalu lama. Kemudian para ulama timurpun tergerak untuk melakukan riset terhadap bahasa mereka yang amat kaya akan nilai sejarah, mereka ingin menelisik lebih dalam lagi apa-apa yang tersirat dalam manuskrip mereka yang mana itu adalah warisan yang harus dijaga dan dikembangan, khususnya dari manuskrip-manuskrip bahasa, sastra dan sejarah. Karna ulama timur atau cendikiawan muslim sendiri belum ada yang mencatatnya secara langsung.

II.      Adapun beberapa faktor pendorong untuk menulisnya yaitu sebagai berikut:
1.      Bahasa arab adalah bahasa pedoman hidup kita yaitu Al-Quran dan Al-Hadits
2.      Bahasa arab memiliki keunikan tersendiri dari banyak sisi
3.      Bahasa arab memiliki banyak macam dan serta jenis nya
4.      Membuka kembali khazanah sejarah yang belum sepurna penelitianya dll.
Setelah memerperhatikan dan meninjau tentang bahasa, barulah kita meberikan titik cerah pada pemaknaan dialek. Dilake dalam bahasa yunani memliki arti : varian dari sebuah bahasa menurut pemakai. Berbeda dengan ragam bahasa yaitu varian dari sebuah bahasa menurut pemakaian.
Sedangkan dalam KBBI dialek bermakna: ling variasi bahasa yang berbeda-beda menurut pemakai (bahasa dari daerah tertentu, kelompok social tertentu, atau kurun waktu tertenu).

III.    Macam-macam Dialek
Terpecahnya bahasa ibu (pemersatu) memang dipengarungi oleh banyak hal seperti individual, social, regional dan lingkungan. Faktor-faktor ini telah memberikan pengaruh yang amat besar terhadapa dialek suatu bahasa, khususnya bahasa arab. Adapaun macamnya bisa kita kategorikan sebagai berikut:
1.      Dialek regional
Dialek regional adalah dialek yang ciri-cirinya dibatasi oleh suatu tempat atau letak geografis. Seperti contohnya bahwa dialek orang mesir berbeda dengan dialek orang Iraq ataupun Bahrain.
2.      Dialek social
Dialek social adalah dialek yang digunakan oleh beberapa kelompok social tertentu, dan condongnya dialek ini Nampak kebanyakan pada perbedaan huruf, karna jelas memang dalam hal tingkat social orang akan berbeda dalam berbahasa, inipun memepengaruhi dialek mereka, seperti kaum bangsawana, mereka sudah pasti berbeda dengan orang biasa pada umumnya.
IV.   Rujukan-rujukan studi dialektika
1.      Banyaknya puzzle (manuskrip) yang terpecah belah diberbagai bidang ilmu khusunya bahasa, sastra, sejarah dan riwayat-riwayat qiroah quraniyah, dan yang terutama dari sekian rujukan itu iyalah qiroah quraniyah dan kamus. Ketika para ulama kembali kepada rujukan yang pertama, mereka dapat menemukan beberapa perbedaan yang mencuat kepermukaan, karna itulah kuat dan erat nya ikatan anatara ilmu studi dialektika denga bacaan al-quran yang berbeda-beda di setiap regional atau tempatnya. Pun dengan kamus-kamus bahasa arab yang dulu, karena dalam kamus ini para ulama mencatat dalam karangnya setiap kata dalam bahasa arab dengan makna dan cara penyebutanya secara khusus, baik itu dari segi wilayah penggunaan ataupun derajat lafadz tersebut dalam penggunaan, sesuai dengan metode yang mereka gunakan dalam penulisanya.
2.      Sastra komuniti dengan segala corak dan macamnya, baik itu syair atau pun natsr (bahasa suatu kalam yang berdasarkan pada penggunaan ilmu balagoh).
3.      Studi cendikiawan barat tentang bahasa arab kuno dan modern.
4.      Studi khusus (riset) terhadap macam-macam bidang keilmuan, seperti jurusan bahsa arab dalam beberapa kamus khsusus di beberapa Negara.
5.      Dialek orang-orang arab yang exis dizaman modern sekarang ini, dengan menilitik dari sisi kefasihan ataupun tidaknya.
Itulah beberapa rujukan dalam studi ilmu dialektika bahasa arab yang dikaji oleh para ulamanya.

Semoga hal-hal diatas bisa menambah wawasan kita tentang bahasa arab dan dialeknya, tapi pembahasan ini masih amatlah ringkas dan masih banyak butuh perbaikan sana-sini.
Insya allah pada sub berikutnya kita akan membahas tentang qiroah al-quran yang banyak macamnya yang sering kita sebut dengan qiroah sab’ah atau juga qiroah asyroh. 

Posting Komentar

Google Anda

facebook 1.1k

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget