Halloween Costume ideas 2015

Mu'alimmah - SEPUTAR TAKDIR

SEPUTAR TAKDIR


                Memahami suatu aliran sangat penting bagi umat islam. Apalagi munculnya beberapa aliran sejak terdahulu membuat kelompok-kelompok selalu ingin lebih unggul dalam pemikirannya. Permasalahan yang muncul di zaman Rasulullah SAW selalu terpecahkan dengan bermusyawarah bersama agar hasilnya memuaskan bagi semua. Tapi setelah wafatnya Rasulullah SAW yang membuat umat islam merasa sedih karena dengan wafatnya selalu timbul problematika di tengah-tengah umatnya. Munculnya aliran-aliran yang selalu mengganggu karakteristik umat islam membuat mereka gampang terhanyut untuk mengikuti suatu golongan yang ingin mereka anut.
                Dan kesamaran para sahabat dalam berfikir tentu sangat mudah dan puas karena masih ada tokoh Rasulullah SAW yang menjadi panutan jika ada suatu kejanggalan. Dan kebiasaan itu berubah fatal. Tempat bertanya sudah tidak ada lagi sehingga membuat umat islam mengklaim beberapa aliran teologis diantaranya prinsip fundamental yang dibahas dalam ilmu kalam. Kalam artinya “kata-kata”, jadi otomatis orang yang mengklaim kelompok dalam aliran tersebut sangat mahir untuk berdebat. Ilmu kalam berkenaan dengan takdir dan keadilan Tuhan. Ketika kita berbicara amal maka tidak jauh juga dengan campur tangan Allah SWT. Begitu juga dengan taklif karena Allah SWT yang menciptakan segala sesuatu yang ada di dunia ini. Untuk menanggapi pertanyaan-pertanyaan seperti itu kita harus kembali terhadap aliran kita masing-masing. Munculnya aliran-aliran karena salah satu pertanyaan-pertanyaan yang di atas, dan golongan aliran ini selalu bertolak belakang berkaitan dengan perbuatan manusia. Istilah ini dikenal dengan alitran jabariyah dan qadariyah yang menekankan otoritas perbuatan manusia. Berbagai ayat Al-Qur’an menunjukkan kebebasan manusia yang dibebani tanggung jawab atas segala perbuatan mereka.
                Dan fakta sudah menunjukkan bahwasanya historis telah membentuk berbagai aliran sejak dahulu sehingga berkembang sampai sekarang terhadap umat islam. Semua aliran ini tidak bisa dibendung oleh umat Rasulullah SAW. Hal ini merupakan implikasi logis terhadap perbedaan dan pemahaman atau pemaknaan atas suatu teks dalam persoalan tertentu. Diantara golongan tersebut salah satunya yang bisa kita bahas adalah golongan yang paling ekstrim sejak dahulu hingga sekarang kita sebut kelompok mu’tazilah .
                Aliran-aliran kalam menurut Ibnu Khaldun diantaranya, khawarij yang bersangkutan dengan polotik dan aliran tersebut yang membentuk akan ciri umat yang bisa dikenal dengan pendosa besar, Murji’ah, Qaadariyah, Jabariyah, Mu’tazilah dan Ahlus Sunnah wal Jama’ah.
                Sejarah umat islam pertama kali dikarenakan munculnya permasalahan-permasalahan yang mulai mengganggu ideologi mereka untuk memperdalam suatu suatu paham aliran yang mereka anut. Jika sekarang kita bicara tentang paham aliran tentu kita tidak akan jauh dengan ilmu kalam. Karena ilmu kalam secara harfiyah bermakna “kata-kata” sedangkan kaum teolog berdebat dengan menggunakan kata-kata yang sangat idealis untuk mempertahankan suatu pendapat yang mereka lontarkan sebelumnya. Ilmu kalam bisa disebut juga dengan ilmu teologis atau ilmu ushuluddin. Isi ideologi mereka atas permasalahan-permasalahan pemahaman dan aliran yang mereka anut. Sebab itu timbullah pertanyaan yang menjanggal di benak para umat islam tentang suatu amal atau perbuatan dan larangan dengan adanya campur tangan sang Khaliq. Menurut mereka kehidupan umat selama ada di dunia apakah memang suatu paksaan atau hanya sebatas keinginan mereka untuk berbuat tindakan baik atau buruk.
                Sebab pertanyaan-pertanyaan tersebut timbulah aliran-aliran yang salah satunya adalah aliran Qadariyah . Qadariyah sendiri adalah salah satu aliran teologi dalam Islam yang berpendirian bahwa manusai memang mengklaim kebebasan dalam menentukan perjalanan hidup mereka masing-masing, bukankah manusia harus selalu tunduk terhadap takdir mereka. Kalau dalam istilah inggrisnya kita bisa mengenalnya dengan free will dan free act. Sebagian dari mereka ada yang berpandangan ekstrim terhadap pekerjaan yang diperbuat olehnya bukan hanya sebatas takdir Allah swt akan tetapi dengan keinginannya mereka sendiri. Dan bisa pula dikatakan dalam perbuatan manusia tidak ada kaitannya dengan campur tangan Allah swt.
 tokoh-tokoh aliran tersebut di antaranya adalah:                                                   
1). Ma’bad Al- Juhni ia adalah seorang taba’I yang sangat dipercaya oleh Hasan Al Bashri dan sempat juga berguru padanya.
2). Ghailan Al Damasyki ia adalah seorang orator yang berasal dari negara Damaskus dan ayahnya pernah menjadi maula Usman bin Affan.
                Kedua tokoh di atas membangun sebuah aliran yang tentu memiliki ajaran -ajaran pokok di antaranya:
1). Mereka beranggapan bahwa orang yang melakukan dosa besar bukanlah disebut kafir bukan pula mukmin berarti secara tidak langsung kita ada di tengah-tengah nashi yang tidak pasti.bahkan mereka mengklaim kita itu sebagai orang yang fasik, sedangkan kita tahu sendiri bahwa fasik adalah suatu perbuatan yang menyebabkan manusia untuk masuk neraka.
2). Adapun kala manusia bisa menjangkau atau mampu mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk sehingga mereka tidak membutuhkan syariat.
3). Amal perbuartan manusia sendiri bukan Allah swt yang menciptakan, akan tetapi itu semua ulah dari kepribadian manusianya sendiri. Dan mereka memang berhak menerima ganjaran sesuai perbuatan mereka selama hidup di dunia.
                 Dari hadist yang diriwiyatkan oleh Ibnu nabatah mengatakan” bahwasanya orang yag pertama kali berbicara masalah aliran qadariyah adalah seorang laki-laki yang berasal dari negara Irak”.
                Adapun aliran Jabariyah aliran yang seakan -akan  manusia memiliki tanggungan atau kewajiban dan larangan dari Allah swt. Sedangkan manusia tidak mengklaim kemampuan dan kebebasan untuk melakukan sesuatu yang berhak dilakukannyadan meninggalkan sesuatu perbuatan tersebut. Padahal amal manusia sudah ditentukan sejak zaman Azali. Dalam buku falsafah aliran yang atu ini  sering disebut dengan aliran fatalism atau predestination.
                Dalam pemahaman aliran jabariyah mereka berpendapat bahwa segala qadha dan qadhar memang Allah yang sudah menentukan pada alam semesta ini, dan tidak memberi celah ruang dan peluang bagi adanya kebebasan atau kemerdekaan bagi hambanya. Untuk Karena itu memahami aliran yang satu ini pasti semua orang akan menyimpulkan bahwasanya perbuatan baik dan buruknya manusia itu semua semata-mata Karena kehendak Allah swt.
Tokoh-tokoh utama dari aliran Jabariyah diantaranya:
1). Jahm bin Shafwan ia dalah seorang pendiri aliran jabariyah dari negara Persia yang terbunuh pada waktu peperangan Marwan melawan bani Umayah.
2). Ja’ad bin Dirham seorang hamba dari bani Hakam yang berasal dari negara damaskus terbunuh dalam keadaan dipacung oleh gubernur Kufah Khalid bin Abdullah Al- Qashri.
                Adapun ajaran-ajaran dari aliran mereka:
1). Mereka mengatakan paham aliran Jabariyah ini bahwa manusia tidak mengklaim sama sekali dengan kebebasan dan ikhtiar apapun. Dari setia perbuatan yang mereka lakukan baik perbuatan baik atau burukpun itu semata-mata kehendak Allah.
2). Allah swt tidak bisa dilihat nantinya ketika mereka di syurga.

3). Al quran dikatakan makhluk mereka beranggapan bahwa al quran bukan kalamullah yang biasanya jadi pedoman bagi umat manusia di selutuh penjuru alam.          

Posting Komentar

Google Anda

facebook 1.1k

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget