Halloween Costume ideas 2015

Syariat Islam yang Maha Luas

Muhammad Faishal Abdurrahman
Kuliah Syariah Islamiyah Tingkat 2

SYARIAT ISLAM YANG MAHA LUAS

Banyak kita dengar ragam kata syariat dalam keseharian kita. Banyak yang mengatakan bahwa syariat banyak mengatur ritme kehidupan manusia setiap detiknya. Syariat merupakan ketentuan-ketentuan agama yang merupakan pegangan bagi manusia di dalam hidupnya untuk meningkatkan kualitas hidupnya dalam rangka mencapai kehidupan di dunia maupun di akhirat.

Allah SWT berfirman:
"ثمَّ جَعَلْنَاكَ عَلَى شَرِيعَةٍ مِنَ الْأَمْرِ فَاتَّبِعْهَا وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَ الَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ"،
“Kemudian Kami jadikan engkau (Muhammad) mengikuti syariat dari agama itu, maka ikutilah (syariat itu) dan janganlah engkau ikuti keinginan orang-orang yang tidak mengetahui.”      (Al-Jatsiyah: 18)

Makna tersirat dari ayat diatas adalah Allah SWT telah menurunkan syariat Islam kepada Nabi Muhammad SAW agar diikuti oleh ummatnya sebagai petunjuk penerang hidup dan jalan kebenaran untuk ummat manusia.

Makna Syariat Islam secara umum adalah ia merupakan syiar Islam secara global, dimana ia meliputi sejumlah hukum-hukum, perintah dan larangan yang telah Allah SWT tentukan terhadap orang-orang beriman. Syariat juga merupakan sebuah metode atau manhaj yang menjelaskan tentang segala macam yang halal dan haram dan terlarang untuk ummat manusia.  

Syariat secara bahasa diambil dari kata “Sya-ra-a” yang bermakna perintah atau larangan. Sedangkan menurut istilah, syariat adalah tiap-tiap dari apa yang Allah SWT atur untuk manusia di muka bumi yang terdiri dari hukum-hukum,  kaidah-kaidah, aturan-aturan, dan perintah-perintah yang mengeluarkan mereka dari gelapnya kejahilan dan membawa mereka kepada cahaya ilmu dan makrifat untuk meneguhkan tujuan yang terang benderang dalam hidup dengan jalan terbaik. Syariat juga menunjukan jalan bagaimana menegakkan hidup diatas asas yang benar serta membatasi manusia dalam menapaki jalan kebenaran demi mengokohkan manusia dalam mengurusi setiap urusannya dengan cara-cara yang selamat lagi terbaik.

 Bila kita perdalam makna syariat, dapat kita simpulkan bahwa syariat Islam tidak hanya melingkupi aspek-aspek yang agamis saja, melainkan sebaliknya. Bahwasanya ragam aspek kehidupan manusia di muka bumi ini sesungguhnya telah berjalan dibawah naungan syariat Islam. Hal ini disebabkan karena syariat merupakan sebuah metode atau jalan kehidupan yang mengatur manusia dalam kehidupannya. Bisa kita tangkap makna disini bahwa syariat memiliki jalan tersendiri dalam menentukan kehidupan manusia ke dalam kebenaran. Karena itulah cakupan dimensi syariat amat luas lagi menyeluruh.

Secara global, dimensi syariat Islam terbagi menjadi 3 dimensi yaitu:
a.      Syariat I’tiqodiyah (Keyakinan)

Syariat ini berisi tentang aturan yang berkaitan tentang keyakinan dan keimanan seorang muslim. Syariat I’tiqodiyah menjelaskan tentang hakikat tauhidullah, kebenaran risalah para nabi, eksistensi makhluk ghaib seperti malaikat, jin, syaitan, dan menyingkap wawasan luar akal seperti hari kiamat, yaumul hisab, padang mahsyar, jannah dan neraka. Segala hal macam hal yang tadi disebutkan tidaklah mudah dipercayai orang lain selain mereka yang memiliki iman yang jernih di hati mereka. Syariat mengatur hal ini dalam lingkup Syariat I’tiqodiyah.
b.      Syari’at Wijdanniyah (Perasaan)

Syariat ini mengatur bagaimana seorang muslim bersikap dan berlaku terhadap sesama manusia lainnya. Syariat ini mengajarkan akhlaq dan sikap seorang muslim terhadap muslim lainnya. Seorang muslim haruslah jujur dalam berkata, bijak dalam bersikap, dan ‘iffah dalam berbuat. Tiap-tiap sifat kebaikan ini diatur oleh syariat wijdaniyah agar manusia mampu bersifat baik sesama manusia dan menghargai satu sama lain.
c.       Syari’at Amaliyah

Syariat inilah yang banyak dikenal oleh masyarakat pada umumnya dengan sebutan fiqih. Hal ini disebabkan karena fiqih atau syariat amaliyah mengatur perbuatan seorang muslim baik amalan dzohir dan batin, yang telah allah perintahkan kepada hamba Nya seperti sholat, zakat, haji, puasa, menyeru pada yang ma’ruf dan melarang dari yang munkar seperi riba, khomar, korupsi, dan lainnya.

Ketiga dimensi diatas telah menyentuh tiap sudut aspek yang selayaknya dimiliki oleh setiap muslim dalam hidupnya. Seorang muslim mengetahui hakikat dari yang gaib lewat syariat ‘itiqodiyah. Seorang muslim juga mampu bersosial dengan muslim lainnya dengan memahami sifat-sifat dari syariat wijdaniyah. Dan seorang muslim pun melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Rabbnya dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya dengan melaksanakan tiap ragam dari syariat amaliyah. Tiap dimensi ini melengkapi satu sama lain.

Allah Subhanallahu Wa Ta’ala telah menurunkan syariat Islam semata-mata bertujuan demi kebaikan manusia dan menaikan taraf kehidupan mereka. Aturan syariat Islam telah menyeluruh dari bagaimana manusia bersikap terhadap sesamanya sampai aspek yang menyangkut kesejahteraan masyarakat banyak seperti hubungan antar negara dan kehidupan berbangsa.

Allah menurunkan syariat Islam demi kebaikan ummat manusia. Maka sungguh merugilah mereka yang tidak mengetahui inti perjalanan syariat ini sehingga enggan bahkan memusuhi syariat ini. Dan amat merugi jugalah bagi mereka yang setelah mengetahui kebenaran dari jalan kebenaran ini masih menutup hati dan mata mereka sehingga bersikap apatis bahkan bersikap memusuhi syariat Allah ini. Jalan kebenaran memang amat terjal dan sulit untuk ditapaki. Namun itulah jalan yang akan menggiring manusia ke arah jannah yang abadi, tujuan kebahagian manusia muslim dimanapun mereka berada. Allahu ‘Alam.  
Label:

Posting Komentar

Google Anda

facebook 1.1k

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget