Halloween Costume ideas 2015

Esensialitas Huruf Abjad Dalam Ilmu Bahasa

Esensialitas Huruf Abjad Dalam Ilmu Bahasa
oleh: Fathor Rosi A. Subaidi

Ketika dulu, pertama kali kita (baca. Muslim) di lahirkan ke dunia ini, gema Azdan yang menjadi kalimat sambutan pertama yang di hadiahkan untuk kita. tanpa kita ketahui susunan kalimat dan rangkain bahasanya; kita menikmatinya dengan alunan tangisan yang memang menjadi solusi terakhir pada saat itu untuk mengungkapkan renungan hati, “mengapa saya harus di lahirkan ke dunia ini?”.

Masih dalam lamunan tangisan yang senantiasa menemani Suara adzan yang di udarakan - di sebelah kanan telinga kita - dilanjutkan dengan Suara iqomah sebagai penutup, tepat pada arah telinga kita sebelah kiri. Itulah kiranya adanya sebuah pengenalan bahasa pertama yang kelak akan menjadi  bahasa prioritas kita dalam memahami al-Quran sebagai pedoman bagi umat islam.

Terlepas dari itu semua tidak di ragukan lagi bahwa dalam membahas rangkain suatu kalimat perlu kiranya mengetahui lebih dulu dari mana rangkain itu berasal?,  mengapa harus menggunakan kata itu?, adakah kaidah yang menjadi tolak ukur dalam peletakan kata sebelum di susun menjadi sebuah kalimat?.

Lebih dari itu, ketika kita mulai menelaah huruf Arab - yang lebih kita kenal dengan abjad arab - memang mempunyai keistimewaan - keistimewaan tersendiri di banding bahasa- bahasa dunia yang lain. Tidak heran ketika bahasa arab yang tidak lain adalah rangkain dari abjad arab itu sendiri , telah menjadi bahasa pilihan untuk menjadi bahasa penerjamaah firman allah S.W.T., tuhan semesta alam.

Taksemua orang mampu membaca dan menggunakan huruf - huruf dalam bahasa Arab dengan lancar. Huruf-huruf Arab ini kadang dikenal dengan nama huruf Hijaiah namun biasanya lebih dikenal dengan sebutan “abjad”(dikarenakan pelafalan menurutsusunan hurufnya, seperti alfabet untuk aksara latin-romawi), penulis memilih untuk menggunakan penyebutan yang terakhir dengan berbagai pertimbangan sebelumnya.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia Definisi dan arti kata Abjad adalah kumpulan huruf (aksara) berdasarkan urutan yang lazim dalam bahasa tertentu. Dalam hal ini dapat di pahami bahwa abjad arab merupakan  sistem aksara yang melambangkan bunyi bahasa yang dipakai untuk menuliskan bahasa arab untuk bisa di baca dan dapat di bedakan dalam bentuk aksara yang berbeda dengan aksara bahasa bahasa yang lain.
Biasanya, untuk mempelajari bahasa Arab melalui struktur abjad ini, seseorang membutuhkan waktu yang cukup lama dan haruslah terbiasa dengan penggunaannya Jika seseorang sudah mampu membacakarakter abjad Arab ini dengan lancar, tentulah ia akan lebih mudah untuk mempelajari bahasa Arab seluruhnya.



Macam – Macam Abjad Arab
Bahasa Arab telah memberi banyak kosakata kepada bahasa lain dari dunia Islam, sama seperti peranan Latin kepada kebanyakan bahasa Eropa. bahasa Arab juga merupakan alat utama budaya; terutamanya dalam sains, matematik adan filsafah, yang menyebabkan banyak bahasa Eropa turut meminjam banyak kata darinya.

Bahasa arab memiliki 29 huruf. Urutan (tartib) abjad arab itu ada 3 macam:

1. Tartib Hijaa'iy/Alifbaa'iy (هجائي/ألف
بائي).
ا ب ت ث ج ح خ د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ع غ ف ق ك ل م ن و هـ ء ي
Inilah urutan yang paling populer sebagaimana tersebut di atas. Yang pertama mengurutkan dengan urutan seperti ini adalah Nashr bin 'Aashim Al-Laitsy dan Yahya bin Ya'mur Al-'Adawaany ketika masa pemerintahan 'Abdul Malik bin Marwan. Urutan ini dibuat berdasarkan keserupaan bentuk antar huruf. Kelebihan urutan seperti ini adalah sangat mudah dihafalkan, karena mudah melekat di otak mengingat bentuk antar huruf yang saling berdekatan hampir sama, hanya beda letak atau titiknya.

2. Tartiib Abjadiy (أبجدي).
Yaitu mengurutkan abjad arab sesuai dengan urutan huruf 'abriyyah (bahasa Ibrani).
أ ب ج د هـ و ز ح ط ي ك ل م ن س ع ف ص ق ر ش ت ث خ ذ ض ظ غ
Huruf-huruf tersebut dikumpulkan dalam 8 buah kata sehingga menjadi lebih mudah menghafalnya, yaitu:
أَبْجَدْ هَوَّزْ حُطِّيْ كَلَمُنْ سَعَفَصْ قَرَشَتْ ثَخَذْ ضَظَغْ
Kelebihan urutan seperti ini di samping mudah menghafalnya, juga bisa digunakan untuk hitung-menghitung dengan menggunakan kata. Biasanya banyak ditemukan dalam sya'ir untuk menyatakan penanggalan sebuah peristiwa sejarah dengan menggunakan beberapa kata, yang mana masing-masing huruf pembentuk kata tersebut mewakilinya.

3. Tartiib Shautiy/'Ainiy (صوتي/عيني).
Yaitu mengurutkan abjad arab berdasarkan bunyi dan makhrajnya. Yang pertama sekali mengurutkan dengan model seperti ini adalah Al-Khalil bin Ahmad al farahidi. Beliau dalam menyusun kamusnya yang ia beri nama dengan "Al-'Ainiy", mengurutkan huruf-huruf mu'jam dengan urutan sebagai berikut:
ع ح هـ خ غ ق ك ج ش ض ص س ز ط د ت ظ ذ ث ر ل ن ف ب م و ا ي أ
Yang jelas model seperti ini tidak sepopuler 2 urutan sebelumnya, karena pada asalnya urutan huruf seperti ini memang tidak banyak diketahui, ditambah lagi dengan adanya perbedaan versi di antara para ahli dalam mengurutkan huruf-huruf tersebut berdasarkan bunyi dan makhrajnya, serta perselisihan mereka apakah huruf alif termasuk huruf yang memiliki bunyi atau tidak.

Ilmu bahasa terus berkembang dan semakin memainkan peran penting dalam dunia ilmu pengetahuan. Hal ini dibuktikan dengan semakin majunya teknologi transliterasi bahasa, yang berfungsi untuk membantu dalam menterjemah suatu bahasa yang mempunyai huruf yang berbeda, seperti yang sering kita lihat di acara acara resmi kenegaraan khususnya.
Semua itu tidak terlepas dari bagaimana peran suara bacaan pada pelafadzan huruf abjad itu sendiri sehingga dapat di simpulkan bahwa memang dalam abjad arab terdapat hubungan yang erat dengan suara bacaanya, dalam hal ini penulis merangkumnya  pada beberapa poin di bawah ini ;
·         Jelas tidaknya suara dari tempat keluarnya Huruf akan berdampak pada sesi  pemahaman dengan huruf yang berbeda.
·         Sebagai sarana untuk memainkan perannya semaksimal mungkin, seperti yang terjadi pada para Dai – dai, bintang flm, presentator,wartawan,  dan pengajar.
·         Mempunyai dampak pada pelafadzan lahjah yang berbeda.
·         Membedakan antara bahasa baku dan tidak baku
·         Intonasi yang berbeda pada lafadz atau kalimat tertentu mempengaruhi pemahaman maknanya.
Dari beberapa uarain di atas memberi pemahaman kepada kita untuk senantiasa memperbaiki cara pelafadzan kita pada bahasa tertentu khusunya pada bahasa arab, sehingga dalam alokasi bahasa yang kita lafadzkan tidak lagi terjadi kerancuan pemahaman makna.

Fathor Rosi Ahmad

BWAKM 10 – 03 - 2017
Label:

Posting Komentar

Google Anda

facebook 1.1k

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget