Halloween Costume ideas 2015

Urgensi Shalat dalam Perspektif Badiuzzaman Said Nursi

Urgensi Shalat dalam Perspektif Badiuzzaman Said Nursi
Oleh: Ahyar Andika Novianto Yahya
Shalat merupakan tiang agama, siapa yang mengerjakannya ia telah mengokohkan agama dan siapa yang tidak melaksanakannya sebaliknya ia tidak memperkuat agama.
Jika kita telah mengetahui urgensi serta nilai pada Shalat, seberapa mudah memperolehnya dan suatu hal remeh untuk menghasilkannya. Sungguh orang yanag tidak melaksanakan dan mengerjakan hak shalat maka ia adalah orang bodoh dan rugi. Ya jika kita ingin mengetahui semuanya dengan keyakinan yang sempurna seperti dua ditambahkan dua sama dengan empat,  maka perhatikanlah contoh dari cerita yang ringkas ini:
Pada suatu hari seorang hakim mulia mengutus dua orang pelayannya ke kebun yang indah, setelah si hakim memberikan dua puluh empat lira emas kepada kedua pelayannya sebagai bekal agar sampai ke kebun yang jarak tempuhnya membutuhkan waktu dua bulan. Dia memerintahkan keduanya belilah tiket dan perbekalan dalam perjalanan, tinggallah dan sewalah rumah disana, disana ada terminal untuk menempuh perjalanan dalam waktu sehari, terdapat pula berbagai transportasi, baik itu angkot, pesawat, kapal, serta kereta. Dan setiap transportasi memiliki harga tiket msaing-masing.
Kedua pelayan tersebut berangkat setelah menerima berbagai perintah. Satu diantaranya orang yang bahagia lagi beruntung. Dia mengatur segala sesuatu dengan mudah apa yang dia punya ketika sampainya di terminal. Dia menggunakan hartanya pada perdagangan yang menguntungkan, semua pelanggangnya ridha dengan caranya berdagang. Maka hartanya meningkat dari satu lira emas menjadi seribu. Adapun pelayan yang kedua, dia mempunyai nasib buruk ditambah dengan ketololan yang dia miliki, dia menggunakan dua puluh tiga lira emas miliknya untuk berjudi dan berbagai hiburan lainnya. Maka dia telah menghabiskan semua uangnya dan tersisa satu lira emas ketika sampainya di terminal.
Pelayan yang pertama berkata kepada pelayan yang kedua, apa ini!! Belilah tiket perjalananmu dengan sisa uang satu lira emasmu, jangan persulit kebutuhanmu. Tuan kita maha mulia lagi maha penyayang. Semoga dia menyempurnakanmu dengan rahmatnya, memberimu pengampunannya dengan cepat. Dia mengijinkanmu naik pesawat, sehingga kita sama-sama sampai tujuan dengan waktu sehari. Jika kamu tidak melaksanakan apa yang saya katakan padamu, maka bersiaplah menempuh perjalanan selama dua bulan pas dengan berjalan kaki di padang pasir. Kelaparan akan menyergapmu, kamu menjadi asing, menyendiri, tersesat pada perjalanan jauh ini.
Lihatlah seseorang tadi ketika menyimpang dari tujuannya, membelanjakan semua lira emas bahkan satu lira emas yang tersisa itu pada jalan yang penuh hawa nafsu dan fana’, kebutuhan, kelezatan yang gampang hilang, sebagai ganti dari untuk mendapatkan tiket perjalanan yang merupakan kekokohan kunci harta baginya. Apakah ia tidak sengsara, rugi, bodoh, idiot tingkat tinggi? Apakah tidak diketahui bahwa inilah manusia paling tolol?.
Wahai orang yang tidak melaksanakan shalat! Wahai hati yang sempit!. Sesungguhnya hakim itu adalah tuhan kita, pencipta kita Yang Maha Mulia lagi Maha tinggi. Adapun kedua pelayan musafir, salah satunya orang yang beragama yang mengerjakan shalat dengan penuh rasa, menunaikannya dengan  tuntunan yang benar, dan yang lain dia yang melalaikan serta meninggalkan shalat. Adapun lira emas tersebut “dua puluh empat” adalah waktu dua puluh empat jam setiap hari. Sedangkan kebun khusus itu adalah Surga dan terminal tersebut adalah kubur.
Sedangkan perjalanan panjang itu adalah perjalanan manusia keseluruhannya seperti alam kubur, proses menuju alam barsakh (kebangkitan) dan proses perpindahan ke alam yang kekal dan orang-orang yang menggunakan jalan ini mereka memisahkannya dengan derajat yang berbeda. Kelompok dari kalangan orang yang bertakwa memotong perjalanan jarak tempuh seribu tahun menjadi satu hari seperti kilat. Kolompok dari kalangan lain memotong perjalanan jarak tempuh lima puluh ribu tahun menjadi sehari seperti halnya khayalan, dan ini telah diisyaratkan oleh al-Qur’an al-Karim. Adapun tiket tersebut adalah shalat lima waktu beserta whudunya yang tidak mengasyikkan paling lama satu jam saja untuk melaksanakannya.
Wahai orang yang rugi yang membelanjakan dua puluh tiga jam waktunya untuk dunia yang ringkas ini, dan yang tidak membelanjakan satu jam untuk dunia yang abadi. Wahai orang yang menzalimi dirinya, wahai orang yang bodoh.
Sungguh hanya seperdua saja bayaran harga untuk manusia yang berjudi yanshib (yang tergabung di dalamnya lebih dari seribu orang), dihitung dengan menggunakan akal yang mustahil menang, satu melawan sembilan ratus sembilan puluh sembilan orang. Nah bagaimna jikalau dipalingkan dengan menderma satu dari dua puluh empat harta yang dimilikinya ke jalan yang mendatangkan keuntungan dan karena ingin mendapatkan pembendaharaan yang kekal dengan kemungkinan sembilan puluh sembilan persen?. Tidaklah amalan ini bertentangan dengan akal, yang bedekataan dengan hikmah? Sungguh ini semua diketahui bagi orang yang berakal.

            Pada dasarnya shalat itu adalah peristirahaan yang besar untuk ruh, hati nurani dan akal sekaligus, disamping itu shalat bukan amalan yang melelahkan untuk jasad manusia. diatas adalah semua amalan bagi mushalli yang boleh, dan akan menjadi kokoh ibadahnya karena Allah SWT dengan niat yang ikhlas jadi dia boleh mengganti semua harta dan umurnya untuk akhirat dan dia memperoleh umur yang kekal.
Label:

Posting Komentar

Google Anda

facebook 1.1k

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget