Halloween Costume ideas 2015

Jakarta dan cita - cita bangsa

Penulis : Muhamad Yudha Al-Fikri

Jargon Jakarta baru sudah lama kita dengar bersama. Baju kotak – kotak yang menjadi ciri khas sudah biasa kita lihat. Program yang memukau masyarakat Jakarta khususnya dan Indonesia umumnya dari seorang yang terkenal santun dan tegas, kita sudah tahu siapa Beliau, tiada lain ialah Pak Jokowi. 

Pelantikan sudah usai. Tebar pesona pun sudah tak perlu. Sekarang sudah waktunya bergerak dan implementasikan semua program dan janji selama kampanye. Pak Jokowi menjabat jadi Gubernur DKI 2012-2017 sudah mulai turun ke masyarakat bantaran kali ciliwung dan menawarkan ke pemukiman kumuh di Jakarta dengan bervariasi program di awal kerjanya menjadi Gubernur. 

Tentu mengurus Jakarta tidaklah mudah, perlu bantuan dari pemerintah pusat. Jadi awal kerja Pak Jokowi menteri yang pertama kali Beliau datangi adalah Pak Dahlan Iskan, Menteri BUMN. Sebab keterkaitan antara BUMN dan komitmen Pak Dahlan Iskan untuk memajukan Jakarta juga cukup besar.

Pembahasannya mengenai tanah di tepi sungai ciliwung atau tanah - tanah di Jakarta yang punya BUMN bisa dimanfaatkan dengan baik dan direncanakan akan dibuat taman untuk penghijauan dan arena bermain anak - anak. Pemprov DKI juga berjanji tidak akan melakukan relokasi terhadap warga setempat.

Tentu Pak Jokowi bukan hanya mendekati Pak Dahlan Iskan saja, tapi Menteri perumahan juga sebagai orang yang masuk dalam daftar agenda rapat Pak Jokowi untuk menata dan memberikan rumah murah ke penduduk Jakarta. 

Ia juga ingin melihat apakah konsep yang telah dibuatnya bertabrakan dengan aturan yang ada atau tidak. Dinas Pekerjaan Umum (DPU) DKI Jakarta telah diperintahkan untuk mengukur lahan yang ada. Menurutnya jika dalam sepekan pengukuran selesai maka bisa dilakukan dengan segera dan diputuskan mengenai kebijakan yang diambil.

Pak Jokowi juga akan fokus di satu wilayah terlebih dahulu. Meski demikian, Jokowi memastikan relokasi bukan jalan yang akan diambil pihaknya untuk menghapus kesan kumuh wilayah tersebut. Sebab, permasalahan kawasan kumuh di Jakarta harus ditata. 

Menurutnya, kawasan pemukiman harus memiliki ruang terbuka hijau, drainase yang baik, memiliki septik tank dan ada ruang ekonomi. Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN ) Dahlan Iskan, menghasilkan banyak masukan positif yang bisa dijadikan bahan kerja sama ke depan. 

Keduanya sempat membahas berbagai persoalan yang ada di Jakarta, seperti sistem transportasi, penataan pemukiman dan dalam kesempatan itu Dahlan mengatakan BUMN punya banyak kemampuan yang bisa disumbangkan untuk pembangunan Jakarta, termasuk dalam menata pemukiman di perlintasan kereta api. Dahlan mengatakan, " ke depan intensitas perjalanan kereta api akan semakin padat, dari semula jarak antar kereta selama 8 menit pada Maret 2013 diperpendek menjadi setiap 7 menit. Kemudian pada November dipersingkat lagi menjadi tiap 6 menit. 

Hal tersebut akan berdampak pada seringnya pintu perlintasan tertutup. "Kita juga bahas untuk mengatasinya, karena berdampak pada kemacetan," kata Dahlan, di kantor BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Keduanya juga membicarakan mengenai proyek monorail yang selama ini mangkrak. Selain itu, Dahlan juga mengaku memiliki program membuat jalan khusus untuk truk dari Bekasi menuju Tanjung Priok. 

Program ini bertujuan untuk mengalihkan perjalanan truk ke dalam kota. "Ini sudah dilaporkan ke presiden. Dalam dua tahun akan selesai dan akan mengurangi kepadatan karena truk besar makan jalan dan jalannya lama," katanya. 

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan beberapa instansi seperti Kementerian Perhubungan dan PT KAI untuk membangun Jakarta. Karena untuk mewujudkan semua program yang digagasnya perlu bergandengan agar hal-hal yang konkrit bisa diwujudkan. " Sebetulnya tidak sulit-sulit amat, agar tidak hanya rencana saja. Masalah komunikasi saja ini," kata Jokowi.

Untuk kelanjutan pembangunan monorail, Jokowi meminta PT Adhi Karya sebagai investor monorail agar mempresentasikan terlebih dahulu kepada Beliau. Oleh sebab itu, Jokowi akan memprioritaskan BUMN yang dapat mengerjakan proyek dengan menggunakan produk dalam negeri. Kendati demikian, Jokowi menghendaki ADHI dan Hutama Karya mempresentasikan proposal proyek tersebut. "Bagi saya yang penting mereka presentasi dulu. Kita akan lihat presentasinya murah atau tidak, efisien atau tidak. Kita akan lihat secara profesional," ungkapnya.  

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama ADHI Kiswodarmawan mengungkapkan, perseroan akan berkonsorsium dengan BUMN serta mengajak BUMD untuk menggarap proyek monorail Jakarta. Proyek ini akan terbagi dalam dua tahap, yakni tahap pertama mulai dikerjakan pada tahun ini dan diperkirakan selesai 2015 mendatang dan tahap kedua dimulai pada 2015.

Kita tahu bahwa ketika kampanye banyak janji yang dilontarkan oleh pasangan Jokowi – Ahok yang perlu kita terus awasi bersama. Tentu kita pun tahu berjuta permasalahan di Jakarta, kita harus berkerja sama untuk mengatasinya. 

Inilah janji- janji Gubernur terbaru kita, yang mempunyai jargon " Jakarta Baru " di antaranya :  
1- Memimpin Jakarta selama lima tahun; Pernyataan ini disampaikan Jokowi dalam jumpa pers di kediaman Megawati Soekarnoputri 20 September 2012. Ahok membuka komunikasi langsung dengan telepon, SMS dan e-mail; Ini adalah janji pribadi calon Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Setiap menemui masyarakat Jakarta, Ahok selalu membagi-bagi kartu nama. Nomor Ahok yang bisa di-SMS atau telepon adalah  811 944 728. Sementara untuk e-mail: btp@ahok.org. 

2- Kartu pintar; Kartu pintar ini termasuk program 100 hari Jokowi-Ahok. Tujuannya adalah, memberikan kesempatan setiap anak usia sekolah di Jakarta bisa melanjutkan sekolah. “Kami tidak lagi mau mendengar anak orang yang kurang beruntung tidak bisa sekolah,” kata Ahok. 

3- Kartu sehat; Kartu sehat ini diklaim Jokowi-Ahok lebih maju daripada sistem Jaminan Kesehatan Daerah. Pemegang kartu ini berhak untuk dirawat minimal di ruang rawat inap kelas tiga secara gratis tanpa memerlukan surat keterangan miskin (SKTM). 

4- Reformasi pelayanan kelurahan, RT dan RW; Menurut Jokowi-Ahok, tiga institusi ini ujung tombak pelayanan pada masyarakat. Mereka paling tahu dengan masyarakat, sehingga personelnya harus kuat, transparan dan melayani. Honor Ketua RT/ RW Rp. 1 juta/bulan dan asuransi kesehatan; Program reformasi pelayanan RT dan RW ini berurutan dengan peningkatan honor untuk pengurus RT dan RW yang disertai pemberian asuransi kesehatan. 

5- Transparansi rekrutmen calon pegawai negeri sipil: “Kami tidak mau lagi tes CPNS yang tidak transparan. Jadi kalau tidak lulus ya memang tidak bisa dimasukkan,” kata Ahok. 

6- Jokowi-Ahok tidak pakai voijrider atau pengawal bermotor di jalanan Ibukota; Jokowi menyatakan, hanya satu jam di kantor, selebihnya di lapangan; Mencabut pentungan dan alat kekerasan dari Polisi Pamong Praja; 

7- Busway jadi 15 koridor dan penambahan 1.000 armada TransJakarta; Manajemen dan sistem busway diperbaiki, belajar dari Bogota; Railbus gantikan busway di jalur padat; Angkutan kota yang kecil diganti yang besar dengan perbaikan sistem; Perbanyak fly over dan terowongan menyeberang rel.

8- Melanjutkan proyek mass-rapid transit (MRT) dan monorel, menolak proyek tol dalam kota; Iklan billboard di jalan protokol diganti light emitted display sehingga lebih mendatangkan penghasilan bagi pemerintah.

9- Rumah deret gantikan rumah kumuh di bantaran kali; Rumah susun sewa lima lantai yang murah di pusat-pusat kota; Pembangunan tanggul dan pompa air di Muara Baru dan Muara Angke, Jakarta Utara, untuk menghindari banjir dan rob.

10- Perbanyak situ/embung di selatan Jakarta; Konservasi hulu sungai di Bogor, kerjasama dengan pemerintah setempat.

11- Melanjutkan Kanal Banjir Timur; Membenahi kampung-kampung dengan perbanyak ruang terbuka hijau, pengerukan kali kecil, perbaikan drainase, dan septic tank komunal; Percobaan pawang geni, sistem pemadam kebakaran sederhana di perumahan padat; “Ini dicoba dulu, nanti komentar dari masyarakat seperti apa, koreksi dari masyarakat seperti apa. Kalau memang itu dianggap berguna, dipakai. Kalau tidak, ya sudah,” kata Jokowi. 

12- Revitalisasi pasar tradisional, 15% APBD untuk pasar tradisional; Hal ini diungkapkan Jokowi dalam Debat Kandidat 14 September 2012. Melegalkan tanah-tanah yang dihuni penduduk di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.

13- Sekolah unggulan diadakan di pinggiran ibukota.

14- Menjadikan kantor walikota sebagai pusat kebudayaan; Tiap Kamis, PNS Pemerintah Provinsi Jakarta wajib berpakaian Betawi dan Membangun stadion untuk klub Persija. Ini disampaikan Jokowi kepada Jakmania usai pertandingan Persija Jakarta melawan Persela Lamongan di Liga Super Indonesia di Stadion Manahan, Solo, Rabu, 2 Mei 2012. 

Itulah janji- janji janji dari Pak Jokowi dan Pak Basuki untuk menjadikan Jakarta berubah, kota yang sudah terbiasa dengan tradisi macet, kumuh dan banjir. Sosok seperti Pak Jokowi apakah bisa merubahnya? Kita hanya bisa berharap moga bisa dilakukan dengan baik dan harapan masyarakat Jakarta tidak sia -sia. 

Tentu kita tahu, semua program Pak Jokowi itu tidak akan berjalan lancar kalau DPRD Jakarta menghambat program itu. Sebab PDIP dan Gerinda perwakilannya hanya 17 orang di DPRD, tapi komitmen dari partai – partai seperti PKS dan Demokrat untuk terus mendukung program Pak Jokowi kalau sejalan dengan amanah rakyat dan tidak menzalimi rakyat. Walau secara suara di DPRD tidak banyak. 

Rakyat pun adalah penguasa. Untuk memajukan Jakarta semua itu harus berkerja sama antara pemerintah Jakarta dan pemerintah pusat, mesti ada keharmonisan untuk menciptakan keadaan Jakarta yang lebih baik.

Harapan yang besar masyarakat Jakarta begitu besar kepada Pak Jokowi. Kalau Pak Jokowi sukses di Jakarta maka akan membuat semua Gubernur di seluruh Indonesia  mengikuti cara berkerja Pak Jokowi.

Sebab dampak kemajuan di Jakarta akan berpengaruh kepada Provinsi yang lain di Indonesia. Jakarta adalah barometer kemajuan negara. Jadi kita bersama – sama membantu Pak Jokowi dan terus mengamati perkembangan Jakarta, kalau ada yang kurang baik dalam perjalanan dan gerak Pak Jokowi maka kita mesti mengkritiknya, tentu mengkritik secara konstruktif bukan kritik yang menjatuhkan. 

Jakarta sudah lama menderita oleh ulah para pejabat tinggi. Dari  :   Korupsi, mementingkan investor dari pada rakyat dan tata kota yang tidak terarah. Mari bersama membangun kota tua itu. Karena kemajuan adalah cita – cita bangsa.
Label:

Posting Komentar

Google Anda

facebook 1.1k

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget