Halloween Costume ideas 2015

Ulasan Ungkapan Oleh Zis Ahmad Zainal Abidin

Ulasan Ungkapan

“Siapapun yang tidak memiliki jiwa beragama maka dia pantas disebut Abu jahal, meskipun ia telah bergelar Lc. Atau doctor… “.  (Syeikh Abdul Halim Mahmud).

Dalam buku biografi yang ditulis Doktor Abdul Ghani Abdul Hamid Rajab mengenai  Syeikh Abdul Halim Mahmud, salah satu Grand Syeikh al-Azhar Mesir yang sangat fenomenal dengan beragam keberaniannya. Meski kita mengetahui bahwa setiap Masyayikh al-Azhar merupakan manus ia-manusia fenomal yang Allah swt. pilih untuk menjadi pewaris para nabi. Dan semoga kita yang belajar di al-azhar Mesir termasuk manusia pilihan, amin.

Beliau adalah salah satu grand syeikh Al-Azhar Mesir yang ke-40. Lahir tahun 1910 di Bilbis, provinsi Sharqea-Mesir. Mendapatkan gelar doktor pada tahun 1940 di Perancis dalam bidang filsafat. Dan beliau menduduki jabatan grand syeikh al-Azhar selama lima tahun sampai wafatnya.

Beliau seorang yang terkenal dengan kesufiannya, kealiman dan keberaniannya. Jika kita ingin mengetahui karakter kesufiannya, maka kita harus berziarah ke makam Ibnu Athaillah atau pengarangal-hikam. Dan tepat di sebelah makam, kita akan menemukan sebuah ruangan yang bertuliskan bahwa ruangan tersebut sebagai tempat khalwat Syeikh Abdul Halim Mahmud. Jika kita hendak mengetahui kealiman beliau, maka lihatlah karya-karya yang tercipta selama hidupnya. Seperti, Kitab as-Shiyam, al-Hikam fi syariati as-Sholah dan juga karya lainnya yang kebanyakan di bidang filsafat yang merupakan bidang beliau.

Beliau terkenal dengan pemberani dan kontroversi karena menikah di usia yang cukup muda yaitu 13 tahun. Beliau memiliki alasan yang mulia dalam hal tersebut yaitu untuk menjaga diri agar tidak mel alui fase terkait anak muda, yang akhirnya hanya mendatangkan murka Allah swt. Dan berani mengambil keputusan dengan berkuliah di Perancis dengan biaya sendiri dan dalam keadaan belum dapat berbahasa Perancis. Akan tetapi, beliau berhasil hingga mendapatkan gelar duktur dalam bidang Filsafat di Perancis.

Setelah lulus di bidang Filsafat Perancis, beliau memilih Universitas al-Azhar Mesir sebagai tempat berkiprah dan menolak penawaran lain. Sedangkan saat itu upah yang diberikan cukup minim. Dan masih banyak lagi keberanian-keberanian yang beliau lakukan. Semoga kita memiliki keberanian yang serupa untuk senantiasa berada dalam kebenaran.
Dalam paragraf pertama yang merupakan salah satu ungkapan Syeikh Abdul Halim Mahmud, mengandung sebuah isyarat mengenai peranan agama dalam berilmu. Bagaimana harus disesuaikan dengan agama, dibersihkan dari keburukan, mudah menerima kebenaran, penyayang, berani. 

Dan mengapa nama Abu Jahal yang disertakan dalam ungkapan tersebut. Terdapat dua alasan mengenai hal tersebut. Pertama, melalui bahasa. Jahal merupakan bahasa Arab yang artinya bodoh dan Abu Jahal merupakan bapaknya kebodohan. Maka, beliau menegaskan bahwa seseorang yang sudah mempunyai gelar pendidikan tetapi tidak memiliki rasa keberagamaan maka mereka adalah seorang yang bodoh. Kedua, melalui sejarah. Abu Jahal merupakan seorang penantang ulung yang mengetahui akan kebenaran tetapi ditolak olehnya. Dia merupakan salah satu tokoh yang paling disegani bukan karena kebodohannya melainkan karena sifat sombong, dengki yang menyelimuti hatinya yang kemudian menipu dirinya sendiri. Karena sebenarnya perbuatan tercela dapat membuahkan penipuan bagi diri sendiri.

Dari ungkapan tersebut kita dapat mengetahui bahwa pangkat atau kedudukan dunia tidaklah menjamin baik buruknya seseorang. Dan ketika seseorang mempunyai pangkat tetapi tidak memegang nilai-nilai keagamaan dalam hatinya atau tidak mengamalkan apa yang telah dipelajari maka mereka dapat dikatakan seperti Abu Jahal. Wallahu a’lam bi ash-Shawab.

Penulis
Zis Ahmad Zainal Abidin

Posting Komentar

Google Anda

facebook 1.1k

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget