HIKMAH PERKATAAN ULAMA
Oleh: Alam
Abul Abbas Taqiyuddin Ahmad bin Abdus Salam bin Abdullah bin Taimiyah al Harrani atau yang biasa disebut dengan nama Ibnu Taimiyah saja (lahir 22 Januari 1263/10 Rabiul Awwal 661 H – wafat: 1328/20 Dzulhijjah 728 H),beliau merupakan salah satu ulama terbesar yang pernah dilahirkan,Beliau adalah imam, Qudwah, `Alim, Zahid dan Da`i ila Allah, baik dengan kata, tindakan, kesabaran maupun jihadnya; Syaikhul Islam, Mufti Anam, pembela dinullah daan penghidup sunah Rasul shalallahu`alaihi wa sallam.
Suatu hari ketika ia masih kecil, pernah ada seorang ulama besar dari Aleppo, Suriah yang sengaja datang ke Damaskus hanya untuk melihat Ibnu Taimiyah yang terkenal dengan kecerdasannya. Setelah bertemu, ia memberikan tes dengan cara menyampaikan belasan matan hadits sekaligus. Ternyata Ibnu Taimiyah mampu menghafalkannya secara cepat dan tepat. Begitu pula ketika disampaikan kepadanya beberapa sanad, iapun dengan tepat pula mampu mengucapkan ulang dan menghafalnya, sehingga ulama tersebut berkata: "Jika anak ini hidup, niscaya ia kelak mempunyai kedudukan besar, sebab belum pernah ada seorang bocah sepertinya".
Salah satu perkataan beliau yang bisa kita jadikan pelajaran adalah :
من الناس من إذا أحب شخصا تغاض عن جميع سيئته و منهم من إذا أبغض شخصا تغاض عن جميع حسنته
" Sesungguhnya dari sebagian manusia itu apabila dia menyukai sesuatu terabaikanlah semua keburukannya dan apabila dia membenci sesuatu maka terabaikanlah semua kebaikannya "
Dari sini kita bisa mengetahui bahwasannya manusia itu ketila memiliki rasa suka terhadap sesuatu pada tabi'atnya dia akan mengacuhkan keburukan dari sesuatu tersebut dan begitupun kebalikannya pada saat dia memiliki rasa benci terhadap sesuatu dia akan mengabaikan kebaikan sesuatu tersebut
Maka dari pada itu kita dianjrukan untuk tidak terlalu buta terhadap sesuatu dan apabila kita benci atau marah kepada seseorang baiknya kita melihat kebaikan orang tersebut agar kita tidak terjerumus kedalam godaan syaitan begitupun sebaliknya apabila kita suka atau senang terhadap seseorang baiknya kita mengingat bahwansannya manusia itu pasti mempunya kesalahan agar kita tidak menganggapnorang tersebut adalah yang paling sempurna karena manusia yang paling sempurna adalah baginda MUHAMMAD SAW .
Syekh Muhammad Mutawalli Asy-Sya’râwi ( lahir 16 April 1911 M. – meninggal 17 Juni 1998 M.) merupakan salah satu ahli tafsir Alquran yang terkenal pada masa modern dan merupakan Imam pada masa kini, beliau memiliki kemampuan untuk menginterpretasikan masalah agama dengan sangat mudah dan sederhana, beliau juga memiliki usaha yang luar biasa besar dan mulia dalam bidang dakwah Islam. Beliau dikenal dengan metodenya yang bagus dan mudah dalam menafsirkan Alquran, dan memfokuskannya atas titik-titik keimanan dalam menafsirkannya, hal tersebutlah yang menjadikannya dekat dengan hati manusia, terkhusus metodenya sangat sesuai bagi seluruh kalangan dan kebudayaan, sehingga beliau dianggap memiliki kepribadian muslim yang lebih mencintai dan menghormati Mesir dan dunia arab. Oleh karena itu beliau diberi gelar Imam Ad-Du'âti ( Pemimpin Para Da'i ).
Salah satu perkataan beliau yang bisa kita ambil pelajaran adalah :
إذا راعيت معروف غيرك فا علم أنك للوفاء خلي
Jika engkau memperhatikan jasa baik orang lain kepadamu,ketahuilah bahwasannya engkau bersahabat dengan kesetiaan
Dari dua perkataan ulama bisa kita simpulkan baiknya kita untuk selalu memandang kebaikan seseorang baik itu dikala kita membencinya atau di kala kita menyukainya ataupun dikala kita tidak membenci dan menyukainya tanpa harus menganggapnya sempurna karena kesempurnaan hanyalah milik allah dan manusia yang paling sempurna di muka buni ini hanyalah baginda MUHAMMAD SAW
Posting Komentar