Halloween Costume ideas 2015
2012

Penulis : Muhamad Yudha Al - Fikri

Dunia mengumandangkan faham demokrasi. Tersekat oleh definisi yang absurd.
Pendikotomian selalu menjadi santapan yang selalu diberikan Barat untuk umat Islam.
Keadilan adalah tujuan dari sebuah subtansi ajaran.

Kemiskinan  yang ada di tengah megahnya bangunan pencakar langit membuat risih mata yang memandang.
Demokrasi yang menjadi satu -satunya alternatif yang disuguhkan oleh Barat terhadap dunia dan berasumsi bahwa dengannya kita bisa menjadi negara yang maju.
angan - angan yang selalu diberikan membuat kita terpaku oleh ketidakpastian.

Orang kaya di Indonesia sangat banyak bahkan termasuk orang kaya yang melebihi standart dunia. Tapi, kalau kita lihat yang miskin kadang mengelus dada tanda  ketidakpercayaan.
Miskin yang terlalu, rumah kecil seperti kandang dan jauh dari kelayakan di tengah - tengah rumah besar  dan megah. Itulah realita di depan mata kita.
Orang kaya yang malas sedekah membuat kesenjangan sosial semakin menjauh.
Sistem Kapitalisme adalah pola hidup masyarakat kota. Jakarta khususnya.

Demokrasi menjadi " TUHAN " yang selalu disembah oleh para penjilat kekuasaan. Menyuap orang adalah bagian dari hidup berdemokrasi, siapa yang mendapatkan suara terbanyak walaupun dari orang bodoh pun maka suaranya dianggap suara yang terbaik.

Demonstrasi yang terlihat radikal membuat ekonomi menjadi tersendat, menghambat jalannya ekonomi nasional bahkan tidak sedikit para demonstran yang disogok hanya untuk memperkeruh dan memprovokasi isu yang ada saat itu. Contoh demo sogokan yang terjadi ketika ada konflik Indonesia - Malaysia, Indonesia - Singapura. Coba hayati bersama apakah faham demokrasi ini bisa memberikan solusi untuk menjadikan negara Indonesia maju?

Orang yang bermain politik di Indonesia kalau hanya pandai saja tidak cukup bisa bertahan di negara ini yang selalu memainkan peran kelicikan dan kepentingan.
Barat tahu Indonesia sekarang ekonomi pesat, menjadi negara besar dengan ekonomi yang besar.
Tapi kita mesti faham, mereka tidak akan pernah rela negara kita maju.

Akan selalu dibuat propoganda yang membuat investor akan lari dari Indonesia dan menanamkan modal di negara lain, demo buruh yang berlangsung ricuh membuat beberapa perusahan hengkang dari Indonesia, itu adalah hasil dari provokasi Barat dan intervensi Barat.

Indonesia itu mesti ingat kembali ketika Shoros seorang Yahudi yang membeli rupiah dengan harga mahal yang menyebabkan krisis Indonesia yang masa itu Indonesia negara kuat dari sisi ekonomi bahkan media dan ekonom menjuluki macan Asia.

Indonesia mesti tahu, musuh kita bukan dari para penjilat kekuasan yang ada di parlemen saja, melainkan pihak - pihak luar yang tidak akan pernah senang dengan kemajuan Indonesia, yang notabene sebagai negara Muslim terbesar di dunia.

Indonesia adalah negara yang mudah untuk diprovokasi karena kebebasan media menjadikan berita adalah lahan mencari sesuap nasi para pencari berita. Walau kemarahan pembaca pun menjadi tujuan.
Berita yang hangat dan membuat orang menjadi geram adalah berita yang luar biasa.

Mestinya berita itu memberikan informasi dari yang tidak tahu menjadi tahu, bukan dari yang tidak marah menjadi emosi. Demokrasi cacat yang selalu menghantui negara besar ini akan terus ada sampai kapan pun sampai semua sadar bahwa demokrasi bukanlah solusi buat dunia ini.


Waalahu a'lam

Semalam ada seorang bidan muda menelepon saya. Dia menanyakan kepada saya tentang mengapa saya sangat melarang Imunisasi bagi anak-anak (terutama sekali keponakan-keponakan saya). Apakah alasan saya melarangnya? Berikut tulisan singkat saya (bahannya terlalu banyak jadi saya persingkat). Imunisasi dan Konspirasi di dalamnya. Jika kita merunut sejarah vaksin modern yang dilakukan oleh Flexner Brothers, kita dapat menemukan bahwa kegiatan mereka dalam penelitian tentang vaksinasi pada manusia didanai oleh Keluarga Rockefeller. Rockefeller sendiri adalah salah satu keluarga Yahudi yang paling berpengaruh di dunia, dan mereka adalah bagian dari Zionisme Internasional. Dan kenyataannya, mereka adalah pendiri WHO dan lembaga strategis lainnya : The UN’s WHO was established by the Rockefeller family’s foundation in 1948 – the year after the same Rockefeller cohort established the CIA. Two years later the Rockefeller Foundation established the U.S. Government’s National Science Foundation, the National Institute of Health (NIH), and earlier, the nation’s Public Health Service (PHS). 

~ Dr. Leonard Horowitz dalam “WHO Issues H1N1 Swine Flu Propaganda” Wah hebat sekali ya penguasaan mereka pada lembaga-lembaga strategis. Dilihat dari latar belakang WHO, jelas bahwa vaksinasi modern (atau kita menyebutnya imunisasi) adalah salah satu campur tangan (Baca : konspirasi) Zionisme dengan tujuan untuk menguasai dan memperbudak seluruh dunia dalam “New World Order” mereka. Apa Kata Para Ilmuwan Tentang Vaksinasi? “Satu-satunya vaksin yang aman adalah vaksin yang tidak pernah digunakan.” 

~ Dr. James R. Shannon, mantan direktur Institusi Kesehatan Nasional Amerika “Vaksin menipu tubuh supaya tidak lagi menimbulkan reaksi radang. Sehingga vaksin mengubah fungsi pencegahan sistem imun.” 

~ Dr. Richard Moskowitz, Harvard University “Kanker pada dasarnya tidak dikenal sebelum kewajiban vaksinasi cacar mulai diperkenalkan. Saya telah menghadapi 200 kasus kanker, dan tak seorang pun dari mereka yang terkena kanker tidak mendapatkan vaksinasi sebelumnya.” ~ Dr. W.B. Clarke, peneliti kanker Inggris “Ketika vaksin dinyatakan aman, keamanannya adalah istilah relatif yang tidak dapat diartikan secara umum”. 

~ dr. Harris Coulter, pakar vaksin internasional “Kasus polio meningkat secara cepat sejak vaksin dijalankan. Pada tahun 1957-1958 peningkatan sebesar 50%, dan tahun 1958-1959 peningkatan menjadi 80%.” 

~ Dr. Bernard Greenberg, dalam sidang kongres AS tahun 1962 “Sebelum vaksinasi besar besaran 50 tahun yang lalu, di negara itu (Amerika) tidak terdapat wabah kanker, penyakit autoimun, dan kasus autisme.” 

~ Neil Z. Miller, peneliti vaksin internasional “Vaksin bertanggung jawab terhadap peningkatan jumlah anak-anak dan orang dewasa yang mengalami gangguan sistem imun dan syarat, hiperaktif, kelemahan daya ingat, asma, sindrom keletihan kronis, lupus, artritis reumatiod, sklerosis multiple, dan bahkan epilepsi. Bahkan AIDS yang tidak pernah dikenal dua dekade lalu, menjadi wabah di seluruh dunia saat ini.” 

~ Barbara Loe Fisher, Presiden Pusat Informasi Vaksin Nasional Amerika “Tak masuk akal memikirkan bahwa Anda bisa menyuntikkan nanah ke dalam tubuh anak kecil dan dengan proses tertentu akan meningkatkan kesehatan. Tubuh punya cara pertahanan tersendiri yang tergantung pada vitalitas saat itu. Jika dalam kondisi fit, tubuh akan mampu melawan semua infeksi, dan jika kondisinya sedang menurun, tidak akan mampu. Dan Anda tidak dapat mengubah kebugaran tubuh menjadi lebih baik dengan memasukkan racun apapun juga ke dalamnya.” 

~ Dr. William Hay, dalam buku “Immunisation: The Reality behind the Myth” Dan masih banyak lagi pendapat ilmuwan yang lainnya. Dan ternyata faktanya di Jerman para praktisi medis, mulai dokter hingga perawat, menolak adanya imunisasi campak. Penolakan itu diterbitkan dalam “Journal of the American Medical Association” (20 Februari 1981) yang berisi sebuah artikel dengan judul “Rubella Vaccine in Susceptible Hospital Employees, Poor Physician Participation”.

Dalam artikel itu disebutkan bahwa jumlah partisipan terendah dalam imunisasi campak terjadi di kalangan praktisi medis di Jerman. Hal ini terjadi pada para pakar obstetrik, dan kadar terendah lain terjadi pada para pakar pediatrik. Kurang lebih 90% pakar obstetrik dan 66% parak pediatrik menolak suntikan vaksin rubella. Lalu mengapa bisa hal itu terjadi? Apa rahasia di balik vaksin dan imunisasi? Menurut pencarian saya tentang imunisasi yang telah saya lakukan sejak beberapa tahun lalu. Saya berusaha mengaitkannya dengan metode ilmu genetik dalam Islam yang sedikit telah saya pahami.

Vaksin yang telah diproduksi dan dikirim ke berbagai tempat di belahan bumi ini (terutama negara muslim, negara dunia ketiga, dan negara berkembang), adalah sebuah proyek untuk mengacaukan sifat dan watak generasi penerus di negara-negara tersebut. Vaksin tersebut dibiakkan di dalam tubuh manusia yang bahkan kita tidak ketahui sifat dan asal muasalnya. Kita tau bahwa vaksin didapat dari darah sang penderita penyakit yang telah berhasil melawan penyakit tersebut. Itu artinya dalam vaksin tersebut terdapat DNA sang inang dari tempat virus dibiakkan tersebut. 

Pernahkah anda berpikir apabila DNA orang asing ini tercampur dengan bayi yang masih dalam keadaan suci? DNA adalah berisi cetak biru atau rangkuman genetik leluhur-leluhur kita yang akan kita warisi. Termasuk sifat, watak, dan sejarah penyakitnya. Lalu apa jadinya apabila DNA orang yang tidak kita tau asal usul dan wataknya bila tercampur dengan bayi yang masih suci? Tentunya bayi tersebut akan mewarisi genetik DNA sang inang vaksin tersebut.

Pernahkan anda terpikir apabila sang inang vaksin tersebut dipilih dari orang-orang yang terbuang, kriminal, pembunuh, pemerkosa, peminum alkohol, dan sebagainya? Dari banyak sumber yang saya dengar selama ini, penelitian tentang virus dilakukan kepada para narapidana untuk menghemat biaya penelitian, atau malah mungkin hal itu disengaja? Zat-zat kimia berbahaya dalam vaksin.

Vaksin mengandung substansi berbahaya yang diperlukan untuk mencegah infeksi dan meningkatkan performa vaksin. Seperti merkuri, formaldehyde, dan aluminium, yang dapat membawa efek jangka panjang seperti keterbelakangan mental, autisme, hiperaktif. alzheimer, kemandulan, dll. Dalam 10 tahun terakhir, jumlah anak autis meningkat dari antara 200 – 500 % di setiap negara bagian di Amerika.

Babi dalam Vaksin

Penggunaan asam amino binatang babi dalam vaksin bukanlah berita yang baru. Bahkan kaum Muslim dan Yahudi banyak yang menentang hal ini karena babi memang diharamkan, seperti tertuang dalam Qur’an ayat berikut : “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan

Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Qur’an surah Al-Maidah (5) ayat 3

Bahkan dalam Perjanjian Lama (Taurat) juga disebutkan : “Jangan makan babi. Binatang itu haram karena walaupun kukunya terbelah, ia tidak memamah biak. Dagingnya tidak boleh dimakan dan bangkainya pun tak boleh disentuh karena binatang itu haram.” Imamat 11 : 7-8

Lalu mengapa Allah mengharamkan Babi?

1. Asam Amino manusia yang hanya sedikit berbeda dari binatang babi. Asam amino adalah salah satu penyusun protein pada makhluk hidup. Jika kita melihat insulin pada manusia dan babi, maka hanya akan terpaut satu daripada babi.

Berikut penjelasannya:
Insulin manusia: C256H381N65O76S6 MW=5807,7
Insulin babi : C257H383N65O77S6 MW=5777,6

Penjelasan:
hanya 1 asam amino berbeda Insulin manusia : C256H381N65O76S6 MW=5807,7
Insulin sapi: C254H377N65O75S6 MW=5733,6

Penjelasan:
Ada 3 asam amino berbeda Para produsen vaksin mengatakan bahwa jika menggunakan asam amino babi, maka mereka tidak memerlukan banyak proses penelitian lagi karena hanya terpaut satu asam amino.

Berbeda dengan sapi yang terpaut 3 asam amino. “Secara chemisty, DNA manusia dan babi hanya beda 3 persen. Aplikasi teknologi transgenetika membuat organ penyusun tubuh babi akan semakin mirip dengan manusia.”

~ Dr. Muladno, ahli genetika molekuler di Fakultas Peternakan ITB Tapi sayangnya mereka lupa jika asam aminonya hampir identik berarti sama saja kita memakan daging manusia (kanibal), dan telah jelas bahwa kanibal dapat menyebabkan penyakit-penyakit genetik yang tidak bisa disembuhkan, termasuk penyakit syaraf dan lain-lain.

Di China, terdapat sebuah desa yang gemar memakan daging manusia yang melintas di desanya, yang kemudian digunakan untuk sebuah perayaan. Mereka mengatakan bahwa rasa daging manusia mirip dengan rasa daging babi.

2. Sifat babi yang buruk dapat menurun kepada manusia yang memakannya. Seorang Imam Muslim bersama kawannya orang barat pernah melakuak test kepada 3 ekor babi dan 3 ekor ayam, masing masing adalah 2 jantan dan 1 betina. Dan hasilnya adalah : Ketika 2 ekor ayam jantan dan 1 ayam betina dilepas, maka 2 ayam jantan tersebut bertarung hingga satu tewas/kalah untuk merebutkan betina. Namun apa yang terjadi ketika 2 ekor babi jantan dan 1 ekor babi betina dilepas ? ternyata babi jantan yang satu membantu yang lain untuk melaksanakan hajat seksualnya pada si betina. 

Dan sang Imam berkata, “Inilah ! Daging babi itu membunuh ‘ghirah’ (rasa cemburu) orang yang memakannya dan ini terjadi pada kaum kalian.” Beberapa penelitian di barat juga banyak yang menyatakan bahwa memakan babi dapat mempengaruhi watak, resiko perselingkuhan, dan hasrat seksual yang melebihi ambang batas kewajaran sebagai manusia.

3. Tubuh babi dapat mengubah virus jinak menjadi ganas. Babi memiliki berbagai reseptor dalam tubuhnya yang dapat menjadikan virus jinak yang masuk ke dalam tubuh babi kemudian keluar dalam keadaan ganas, diantaranya reseptor yang sangat dikenal para ilmuwan adalah reseptor alfa 2,6 sialic acid untuk mengikat influenza manusia dan 2,3 sialic acid untuk mengikat virus influenza unggas.

Virus-virus yang terikat ke dalam reseptor tersebut kemudian dapat berubah menjadi ganas. Selain itu reseptor-reseptor itu juga dapat mengikat dua jenis virus yang memiliki sifat yang berbeda, untuk kemudian di mixing menjadi satu virus ganas yang memiliki 2 sifat.

4. Banyaknya penyakit dalam tubuh Babi Kita sudah mengetahui sejak Sekolah Dasar dahulu bahwa babi mengandung cacing pita yang sangat berbahaya. Cacing pita bahkan dapat mengganggu sistem syaraf dan dapat masuk hingga otak manusia. Selain cacing pita masih banyak penyakit lainnya yang disebabkan oleh babi melalui bakteri, karena kebiasaannya yang senang memakan kotoran, bahkan kotorannya sendiri.

5. Sifat aneh babi lainnya. “Babi mempunyai sifat kembar antara binatang buas dan binatang jinak. Sifatnya yang menyerupai binatang buas adalah karena ia bertaring dan suka makan bangkai, sedangkan sifatnya yang menyerupai binatang jinak ialah karena ia berceracak dan makan rumput serta dedaunan lainnya. Babi memiliki syahwat yang amat kuat, hingga pada saat ia kawin (bersetubuh), pejantan bertengger di atas betinanya yang berjalan bermil-mil jauhnya. 

Pejantannya mengejar-ngejar betina demikian kasar hingga terjadi perkelahian yang mungkin menewaskan salah satu atau menewaskan kedua-duanya. Satu kali mengandung, babi betina dapat melahirkan dua puluh ekor anak. Pejantan mulai kawin bila telah berumur 8 bulan, sedangkan betinanya mulai melahirkan bila telah mencapai umur 6 bulan. Di beberapa negeri, babi kawin pada umur 4 bulan, betinanya mulai bunting setelah dikawini dan akan melahirkan setelah bunting selama enam atau tujuh bulan. Babi betina yang telah mencapai umur 15 tahun tidak dapat beranak. Jenis binatang ini adalah yang paling banyak mempunyai keturunan. 

Babi jantan merupakan binatang jantan yang paling tahan lama bertengger di atas betinanya (kawin). Yang mengherankan, jika sebelah matanya dicungkil ia segera mati. Babi memiliki kesamaan dengan manusia, yaitu kulitnya tidak dapat dikelupas kecuali jika dipotong lebih dulu daging yang berada di bawahnya.”

~ Kamal al-Din Muhammad ibn Musa al-Damiri, dalam Kitabul-Hayawan Al-Kubra Bencana akibat vaksin yang tidak pernah dipublikasikan. 

• Di Amerika pada tahun 1991 – 1994 sebanyak 38.787 masalah kesehatan dilaporkan kepada Vaccine Adverse Event Reporting System (VAERS) FDA. Dari jumlah ini 45% terjadi pada hari vaksinasi, 20% pada hari berikutnya dan 93% dalam waktu 2 mgg setelah vaksinasi. Kematian biasanya terjadi di kalangan anak anak usia 1-3 bulan. 

• Pada 1986 ada 1300 kasus pertusis di Kansas dan 90% penderita adalah anak-anak yang telah mendapatkan vaksinasi ini sebelumnya. Kegagalan sejenis juga terjadi di Nova Scotia di mana pertusis telah muncul sekalipun telah dilakukan vaksinasi universal. 

• Jerman mewajibkan vaksinasi tahun 1939. Jumlah kasus dipteri naik menjadi 150.000 kasus, di mana pada tahun yang sama, Norwegia yang tidak melakukan vaksinasi, kasus dipterinya hanya sebanyak 50 kasus. 

• Penularan polio dalam skala besar, menyerang anak-anak di Nigeria Utara berpenduduk muslim. Hal itu terjadi setelah diberikan vaksinasi polio, sumbangan AS untuk penduduk muslim. Beberapa pemimpin Islam lokal menuduh Pemerintah Federal Nigeria menjadi bagian dari pelaksanaan rencana Amerika untuk menghabiskan orang-orang Muslim dengan menggunakan vaksin. 

• Tahun 1989-1991 vaksin campak ”high titre” buatan Yugoslavia Edmonton-Zagreb diuji coba pada 1500 anak-anak miskin keturunan orang hitam dan latin, di kota Los Angeles, Meksiko, Haiti dan Afrika. Vaksin tersebut sangat direkomendasikan oleh WHO. Program dihentikan setelah di dapati banyak anak-anak meninggal dunia dalam jumlah yang besar. 

• Vaksin campak menyebabkan penindasan terhadap sistem kekebalan tubuh anak-anak dalam waktu panjang selama 6 bulan sampai 3 tahun. Akibatnya anak-anak yang diberi vaksin mengalami penurunan kekebalan tubuh dan meninggal dunia dalam jumlah besar dari penyakit-penyakit lainnya WHO kemudian menarik vaksin-vaksin tersebut dari pasar di tahun 1992. 

• Setiap program vaksin dari WHO di laksanakan di Afrika dan Negara-negara dunia ketiga lainnya, hampir selalu terdapat penjangkitan penyakit-penyakit berbahaya di lokasi program vaksin dilakukan. Virus HIV penyebab Aids di perkenalkan lewat program WHO melalui komunitas homoseksual melalui vaksin hepatitis dan masuk ke Afrika tengah melalui vaksin cacar. 

• Desember 2002, Menteri Kesehatan Amerika, Tommy G. Thompson menyatakan, tidak merencanakan memberi suntikan vaksin cacar. Dia juga merekomendasikan kepada anggota kabinet lainnya untuk tidak meminta pelaksaanaan vaksin itu. Sejak vaksinasi massal diterapkan pada jutaan bayi, banyak dilaporkan berbagai gangguan serius pada otak, jantung, sistem metabolisme, dan gangguan lain mulai mengisi halaman-halaman jurnal kesehatan. 

• Kenyataannya vaksin untuk janin telah digunakan untuk memasukan encephalomyelitis, dengan indikasi terjadi pembengkakan otak dan pendarahan di dalam. Bart Classen, seorang dokter dari Maryland, menerbitkan data yang memperlihatkan bahwa tingkat penyakit diabetes berkembang secara signifikan di Selandia Baru, setelah vaksin hepatitis B diberikan secara massal di kalangan anak-anak. 

• Melaporkan bahwa, vaksin meningococcal merupakan ”Bom waktu bagi kesehatan penerima vaksin.” 

• Anak-anak di Amerika Serikat mendapatkan vaksin yang berpotensi membahayakan dan dapat menyebabkan kerusakan permanen. Berbagai macam imunisasi misalnya, Vaksin-vaksin seperti Hepatitis B, DPT, Polio, MMR, Varicela (Cacar air) terbukti telah banyak memakan korban anak-anak Amerika sendiri, mereka menderita kelainan syaraf, anak-anak cacat, diabetes, autis, autoimun dan lain-lain. 

• Vaksin cacar dipercayai bisa memberikan imunisasi kepada masyarakat terhadap cacar. Pada saat vaksin ini diluncurkan, sebenarnya kasus cacar sudah sedang menurun. Jepang mewajibkan suntikan vaksin pada 1872. Pada 1892, ada 165.774 kasus cacar dengan 29.979 berakhir dengan kematian walaupun adanya program vaksin. 

• Pemaksaan vaksin cacar, di mana orang yang menolak bisa diperkarakan secara hukum, dilakukan di Inggris tahun 1867. Dalam 4 tahun, 97.5& masyarakat usia 2 sampai 50 tahun telah divaksinasi. Setahun kemudian Inggris merasakan epidemik cacar terburuknya dalam sejarah dengan 44.840 kematian. Antara 1871 – 1880 kasus cacar naik dari 28 menjadi 46 per 100.000 orang. Vaksin cacar tidak berhasil. 

• Dan masih banyak lagi. Mengapa vaksin gagal melindungi terhadap penyakit? Walene James, pengarang buku Immunization: the Reality Behind The Myth, mengatakan respon inflamatori penuh diperlukan untuk menciptakan kekebalan nyata. Sebelum introduksi vaksin cacar dan gondok, kasus cacar dan gondok yang menimpa anak-anak adalah kasus tidak berbahaya.

Vaksin “mengecoh” tubuh sehingga tubuh kita tidak menghasilkan respon inflamatory terhadap virus yang diinjeksi. SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) naik dari 0.55 per 1000 orang di 1953 menjadi 12.8 per 1000 pada 1992 di Olmstead County, Minnesota. Puncak kejadian SIDS adalah umur 2 – 4 bulan, waktu di mana vaksin mulai diberikan kepada bayi. 85% kasus SIDS terjadi di 6 bulan pertama bayi.

Persentase kasus SIDS telah naik dari 2.5 per 1000 menjadi 17.9 per 1000 dari 1953 sampai 1992. Naikan kematian akibat SIDS meningkat pada saat hampir semua penyakit anak-anak menurun karena perbaikan sanitasi dan kemajuan medikal kecuali SIDS. Kasus kematian SIDS meningkat pada saat jumlah vaksin yang diberikan kepada balita naik secara meyakinkan menjadi 36 per anak. Dr. W. Torch berhasil mendokumentasikan 12 kasus kematian pada anak-anak yang terjadi dalam 3,5 – 19 jam paska imunisasi DPT. Dia kemudian juga melaporkan 11 kasus kematian SIDS dan satu yang hampir mati 24 jam paska injeksi DPT.

Saat dia mempelajari 70 kasus kematian SIDS, 2/3 korban adalah mereka yang baru divaksinasi mulai dari 1,5 hari sampai 3 minggu sebelumnya. Tidak ada satu kematian pun yang dihubungkan dengan vaksin. Vaksin dianggap hal yang mulia dan tidak ada pemberitaan negatif apapun mengenai mereka di media utama karena mereka begitu menguntungkan bagi perusahaan farmasi. Ada alasan yang valid untuk percaya bahwa vaksin bukan saja tak berguna dalam mencegah penyakit, tetapi mereka juga kontraproduktif karena melukai sistem kekebalan yang meningkatkan resiko kanker, penyakit kekebalan tubuh, dan SIDS yang menyebabkan cacat dan kematian.

Lalu adakah imunisasi yang benar menurut Islam? Ada! Bahkan Rasulullah sendiri yang mengajarkan dan merekomendasikannya. Imam Bukhari dalam Shahih-nya men-takhrij hadits dari Asma’ binti Abi Bakr Dari Asma’ binti Abu Bakr bahwa dirinya ketika sedang mengandung Abdullah ibn Zubair di Mekah mengatakan, “Saya keluar dan aku sempurna hamilku 9 bulan, lalu aku datang ke madinah, aku turun di Quba’ dan aku melahirkan di sana, lalu aku pun mendatangi Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam, maka beliau Shalallaahu alaihi wasalam menaruh Abdullah ibn Zubair di dalam kamarnya, lalu beliau Shalallaahu alaihi wasalam meminta kurma lalu mengunyahnya, kemudian beliau Shalallaahu alaihi wasalam memasukkan kurma yang sudah lumat itu ke dalam mulut Abdullah ibn Zubair. Dan itu adalah makanan yang pertama kali masuk ke mulutnya melalui Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam, kemudian beliau men-tahnik-nya, lalu beliau Shalallaahu alaihi wasalam pun mendo’akannya dan mendoakan keberkahan kepadanya.

Dalam shahihain -Shahih Bukhari dan Muslim- dari Abu Musa Al-Asy’ariy, “Anakku lahir, lalu aku membawa dan mendatangi Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam, lalu beliau Shalallaahu alaihi wasalam memberinya nama Ibrahim dan kemudian men-tahnik-nya dengan kurma.” dalam riwayat Imam Bukhari ada tambahan: “maka beliau SAW mendoakan kebaikan dan memdoakan keberkahan baginya, lalu menyerahkan kembali kepadaku.” Seorang kakek men-tahnik cucunya yang belum lama dilahirkan Ibu saya pernah mengatakan bahwa bayi dilahirkan dalam keadaan kekurangan glukosa. Bahkan apabila tubuhnya menguning, maka bayi tersebut dipastikan membutuhkan glukosa dalam keadaan yang cukup untuknya.

Bobot bayi saat lahir juga mempengaruhi kandungan glukosa dalam tubuhnya. Pada kasus bayi prematur yang beratnya kurang dari 2,5 kg, maka kandungan zat gulanya sangat kecil sekali, dimana pada sebagian kasus malah kurang dari 20 mg/100 ml darah. Adapun anak yang lahir dengan berat badan di atas 2,5 kg maka kadar gula dalam darahnya biasanya di atas 30 mg/100 ml. Kadar semacam ini berarti (20 atau 30 mg/100 ml darah) merupakan keadaan bahaya dalam ukuran kadar gula dalam darah. Hal ini bisa menyebabkan terjadinya berbagai penyakit, seperti bayi menolak untuk menyusui, otot-otot bayi melemas, aktivitas pernafasan terganggu dan kulit bayi menjadi kebiruan, kontraksi atau kejang-kejang. 

Terkadang bisa juga menyebabkan sejumlah penyakit yang berbahaya dan lama, seperti insomnia, lemah otak, gangguan syaraf, gangguan pendengaran, penglihatan, atau keduanya. Apabila hal-hal di atas tidak segera ditanggulangi atau diobati maka bisa menyebabkan kematian. Padahal obat untuk itu adalah sangat mudah, yaitu memberikan zat gula yang berbentuk glukosa melalui infus, baik lewat mulut, maupun pembuluh darah. Mayoritas atau bahkan semua bayi membutuhkan zat gula dalam bentuk glukosa seketika setelah lahir, maka memberikan kurma yang sudah dilumat bisa menjauhkan sang bayi dari kekurangan kadar gula yang berlipat-lipat. 

Disunnahkannya tahnik kepada bayi adalah obat sekaligus tindakan preventif yang memiliki fungsi penting, dan ini adalah mukjizat kenabian Muhammad SAW secara medis dimana sejarah kemanusiaan tidak pernah mengetahui hal itu sebelumnya, bahkan kini manusia tahu bahayanya kekurangan kadar glukosa dalam darah bayi. Tahnik sebaiknya dilakukan oleh orang-orang yang beriman kepada Allah, atau dapat pula dilakukan ayah atau ibu sang bayi.

Berikut video tentang tata cara Tahnik :


Penutup Imunisasi yang selama ini digembar-gemborkan oleh Zionis dapat berdampak kepada masalah yang sangat serius bagi kehidupan penduduk dunia. Mereka yang bertujuan untuk menjadikan ras lainnya berada di bawah kekuasaan mereka dengan berbagai cara. Sudah cukup adik laki-laki saya yang menjadi korban konspirasi imunisasi ini.

Kini saatnya kita membuka mata dan bertanya pada hati nurani kita dengan berbagai propaganda yang mereka lakukan. Bahkan Allah telah menyuruh kita berhati-hati terdadap berita dari mereka : “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” Qur’an surah Al-Hujuraat (49) : 6

Masih banyak sumber yang belum saya paparkan di sini. Termasuk bagaimana teknologi pengetahuan Islam menyingkap bagaimana setan dapat menjadikan manusia menjadi jahat melalui makanan yang haram yang kita konsumsi. Insya Allah lain waktu saya dapat menjelaskannya. Semoga Allah memberkahi dan melindungi kita semua.

Penulis : Tio Alexander Telah Terbit : Buku BAHAYA IMUNISASIsudah saatnya kita tahu dengan sebenarnya tentang imunisasi, bahaya, dan dampaknya terhadap kita dan anak2 kita sebagai generasi penerus bangsa, maka anda wajib membaca buku ini yang penuh dengan KONTROVERSI Negara Asal: Indonesia Harga: 25.000 Jumlah: banyak Kemas & Pengiriman: Tebal 262 halaman 

Tulisan 2 Bahaya Tersembunyi Dalam Vaksin Apakah Vaksin Itu? Vaksinasi telah menjadi tulang punggung kesehatan masyarakat sejak dulu. Apabila penyakit berjangkit, vaksinasi muncul dalam benak kita. Ia adalah suntikan kesehatan yang dianggap dokter (bahkan lembaga kesehatan negara) sangat penting sebagai pelindung dari serangan penyakit. 

Tujuan Vaksinasi adalah meniru proses penularan penyakit alami dengan kaidah tiruan. Vaksin itu sendiri adalah suntikan yang mengandung berbagai jenis racun yang dimasukan kedalam tubuh. Jika anda menyangka vaksin dapat membasmi kuman atau bebas dari kuman, dugaan anda meleset. 

Cara Membuat Vaksin

Vaksin dihasilkan dari kuman (atau bagian dari tubuh kuman) yang menyebabkan penyakit. Sebagai contoh vaksin campak dihasilkan dari virus campak, vaksin polio dihasilkan dari virus polio, vaksin cacar dihasilkan dari virus cacar, dll. Perbedaanya terletak pada cara pembuatan vaksin tersebut. Terdapat 2 jenis vaksin, hidup dan mati.

Untuk membuat vaksin hidup, virus hidup dilemahkan dengan melepaskan virus kedalam tisu organ dan darah binatang (seperti ginjal monyet dan anjing, embrio anak ayam, protein telur ayam dan bebek, serum janin sapi, otak kelinci, darah babi atau kuda dan nanah cacar sapi) beberapa kali (dengan proses bertahap) hingga kurang lebih 50 kali untuk mengurangi potensinya.

Sebagai contoh virus campak dilepaskan kedalam embrio anak ayam, virus polio menggunakan ginjal monyet, dan virus Rubela menggunakan sel-sel diploid manusia (bagian tubuh janin yang digugurkan).

Sedangkan vaksin yang mati dilemahkan dengan pemanasan, radiasi atau reaksi kimia. Kuman yang lemah ini kemudian dikuatkan dengan Adjuvan (perangsang anti bodi) dan stabilisator (sebagai pengawet untuk mempertahankan khasiat vaksin selama disimpan). Hal ini dilakukan dengan menambah obat, antibiotik dan bahan kimia beracun kedalam campuran tersebut seperti: neomycin, streptomycin, natrium klorida, natrium hidroksida, alumunium hidroksida, alumunium fospat, sorbitol, gelatin hasil hidrolisis, formaldehid, formalin, monosodium glutamat, pewarna merah fenol, fenoksietanol (anti beku), kalium difospat, hidrolysate kasein pankreas babi, sorbitol dan thimerosal (raksa).

(Menurut Pusat Pengawasan dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS juga menurut Psician’s Desk Reference). Campuran virus atau bakteri, bahan kimia beracun dan bagian tubuh binatang yang berpenyakit inilah yang disuntikan kedalam tubuh anak atau orang dewasa ketika mendapatkan vaksinasi. Menurut CDC AS, bahan tambahan dicampurkan ke dalam vaksin untuk meningkatkan reaksi imun, mencegah pencemaran mikroba dan memperkuat formula vaksin, serta untuk memastikan vaksin tersebut stabil, bebas kuman dan aman. Namun benarkah anggapan ini?

Bagaimana Vaksin Dihasilkan?

Macam-macam vaksin: - Vaksin DPT (Difteria, Pertusis dan Tetanus) - Vaksin DtaP (Difteria, Tetanus, dan Acellular Pertusis) - Vaksin MMR (Campak, Gondok dan Rubela) - Vaksin Polio hidup oral (OPV) - Vaksin Polio tidak aktif (IPV) - Vaksin Hepatitis B - Vaksin Hib - Vaksin Varicellazostrer (Cacar Air) - Vaksin Cacar Dalam buku The Consumer’s Guide to Childhood Vaccines, Barbara Loe Fisher, pendiri dan presiden pusat informasi vaksin nasional (yang didirikan untuk mencegah kerusakan tubuh dan kematian akibat vaksin melalui pendidikan umum) menjelaskan proses pembuatan vaksin sebagai berikut : Vaksin Cacar : Perut anak sapi dicukur kemudian diberikan banyak torehan pada kulitnya. Kemudian virus cacar diteteskan pada torehan itu dan dibiarkan bernanah selama beberapa hari.

Anak sapi tersebut dibiarkan berdiri dengan kepala terikat supaya tidak dapat menjilati perutnya. Kemudian anak sapi itu dikeluarkan dari kandang dan dibaringkan diatas meja. Perutnya memborok dan bernanah, nanahnya diambil lalu dijadikan serbuk. Serbuk itu adalah bahan vaksin cacar, virus yang kebetulan terdapat pada anak sapi terbawa kedalamnya.

(Walene James, Pengarang Immunization: The Reality Beyond the Myth) Reaksi Tubuh Terhadap Vaksin Apabila ramuan vaksin tersebut memasuki aliran darah anak. Tubuhnya akan segera bertindak untuk menyingkirkan racun tersebut melalui organ ekresi atau melalui reaksi imun seperti demam, bengkak atau ruam pada kulit.

Apabila tubuh anak kuat untuk meningkatkan reaksi imun, tubuh anak mungkin akan berhasil menyingkirkan vaksin tersebut dan mencegahnya terjangkit kembali dimasa yang akan datang. Akan tetapi jika tubuh anak tidak kuat untuk meningkatkan reaksi imun, vaksin beracun akan bertahan dalam tisu tubuh. Timbunan racun ini dapat menyebabkan penyakit seperti diabetes pada anak-anak, asma, penyakit neurologi, leukimia, bahkan kematian mendadak.

Ratusan laporan mencatat efek samping jangka panjang yang buruk terkait vaksin seperti penyakit radang usus, autisme, esenfalitis kronis, skelerosis multipel, artritis reumatoid dan kangker. Sebagian vaksin juga diketahui menyebabkan efek samping jangka pendek yang serius. Pada tanggal 12 Juli 2002, Reuters News Service melaporkan hampir 1000 pelajar sekolah dilarikan ke rumah sakit setelah disuntik vaksin Ensefalitis di timur laut negeri Cina.

Para pelajar itu mengalami demam, lemas, muntah dan dalam beberapa kasus terkena serangan jantung setelah divaksinasi.

Kerusakan Tubuh Akibat Vaksin

• Menurut analisa bebas dari data yang dikeluarkan Vaccine Adverse Event Reporting System (VAERS) di AS, pada tahun 1996 terdapat 872 peristiwa buruk yang dilaporkan kepada VAERS, melibatkan anak-anak dibawah 14 tahun yang disuntik vaksin Hepatitis B. Anak-anak tersebut dibawa ke ruang gawat darurat rumah sakit karena mengalami masalah kesehatan yang mengancam nyawa. Sebanyak 48 anak dilaporkan meninggal setelah mendapatkan suntikan vaksin tersebut.

• Informasi kesehatan juga dipenuhi contoh yang mengaitkan vaksin dengan timbulnya penyakit. Vaksin telah dikaitkan dengan kerusakan otak, IQ rendah, gangguan konsentrasi, kemampuan belajar kurang, autisme, neurologi.

• Vaksin gondok dan campak yang diberikan pada anak-anak misalnya telah menyebabkan kerusakan otak, kanker, diabetes, leukimia, hingga kematian (sindrom kematian bayi mendadak).

• Kajian tahun 1992 yang diterbitkan dalam The American Journal of Epidemiology menunjukan tingkat kematian anak-anak meningkat hingga 8 kali pada jangka waktu 3 hari setelah mendapat suntikan vaksin DPT.

• Kajian awal oleh CDC AS mendapati anak yang menerima vaksin Hib berisiko 5 kali lebih mudah mengidap penyakit tersebut dibandingkan anak-anak yang tidak mendapatkan vaksin tersebut.

• Pada tahun 1977, Dr Jonas Salk (Penemu vaksin Polio salk) mengeluarkan pernyataan bersama ilmuan lain bahwa 87% dari kasus Polio yang terjadi sejak tahun 1970 adalah akibat dari vaksin Polio.

• Di AS sebelum tahun 1980 terdapat 1 dari 10.000 anak menderita autisme. Pada tahun 2002 Institut Kesehatan Negeri AS mencatat peningkatan angka tersebut menjadi 250 dari 10.000. Kini persatuan orang tua penderita autisme Amerika memperkirakan peningkatan kasus autisme ± 10% per tahun. Vaksin yang mengandung raksa diyakini sebagai penyebabnya.

• Menurut Boyd Haley, pengurus program kimia Universitas Kentucky dan pakar logam beracun ”Thimerosal mampu meresap diprotein otak, ia sangat beracun bagi syaraf dan enzim” Haley pun terlibat dalam penelitian pada bulan Agustus tahun 2003, mendapati banyaknya kandungan raksa pada penderita autisme, yang dapat dianalisa melalui kadar raksa pada rambut mereka yang berarti etil raksa dari thimerosal telah meresap kedalam otak dan organ tubuh lainnya sangat bepotensi menyebabkan kerusakan sistem syaraf dan mengganggu fungsi ginjal.

• Menurut San Jose Mercury News (6 Juli 2002), seorang dari sepuluh anak-anak dan remaja AS mengalami kelemahan fisik dan mental, menurut pengamatan tahun 2000 terdapat pertambahan mendadak angka kecacatan pada penduduk usia muda. Sedangkan pada tahun sebelumnya data menunjukan peningkatan kecacatan pada anak-anak.

• Sampai usia 2 tahun, anak-anak Amerika dilaporkan telah menerima 237 mikrogram raksa melalui vaksin. Kadar ini melebihi ambang batas yang ditetapkan Organisasi Perlindungan Alam AS yaitu 1/10 mikrogram per hari.

• Sebuah penemuan di Amerika menunjukan bahwa vaksin Hepatitis B mengandung 12 mcg raksa (30 kali lipat dari ambang batas), DtaP dan Hib mengandung 50 mcg raksa (60 kali lipat dari ambang batas) dan Polio mengandung 62,5 mcg raksa (78 kali lipat dari ambang batas).

• Di AS hari ini kasus asma, diabetes dan penyakit auto imun pada usia anak telah meningkat 20 kali lipat dari tahun sebelumnya. Gangguan konsentrasi telah meningkat 3 kali lipat.

• Setiap tahun 25.000 bayi Amerika mengalami kematian mendadak. Vaksinasi adalah penyebab terbesar kematian mendadak. Jepang telah meningkatkan usia penerima vaksin sehingga 2 tahun kemudian angka kematian mendadak turun drastis di negara itu (Cherry, et al, 198

• Swedia menghentikan vaksinasi batuk rejan pada tahun 1979 karena ternyata wabah penyakit ini terjadi pada anak-anak yang telah mendapatkan vaksinasi. Setelah itu penyakit ini menjadi penyakit ringan tanpa kasus kematian. Hal ini secara nyata menunjukan bahwa vaksin sebenarnya menyebarkan penyakit.

• Pada tahun 1975, Jerman menghentikan kewajiban vaksin Pertussis, dan jumlah anak yang mengalami penyakit itu turun drastis. Pada tahun 2000 jumlahnya turun sampai 10%. Bukti diatas menjadikan vaksinasi layak dipertanyakan. Fakta-fakta menjelaskan bahwa vaksin tidak meningkatkan kesehatan anak-anak. Tetapi anehnya vaksin terus-menerus dibuat dan diwajibkan kepada masyarakat. Sarat Dengan Kimia Beracun Dapat dikatakan semua jenis vaksin mengandung racun. Dalam banyak keadaan bahan tambahan vaksin (penguat, penetral, pengawet dan agen pembawa) jauh lebih beracun daripada komponen virus atau bakteri dalam vaksin tersebut. Misalnya agen penyebab kanker yaitu formaldehid dan thimerosal dapat merusak otak. Tidak ada orang tua yang berpikir untuk memberi makan anaknya dengan formaldehid (pengawet mayat), raksa atau alumunium fospat. Akan tetapi dengan suntikan vaksin bahan-bahan ini masuk langsung ke dalam aliran darah. Berikut adalah informasi mengenai resiko kesehatan yang ditimbulkan oleh sebagian bahan beracun utama dalam vaksin, yang disusun dari berbagai sumber termasuk dari Persatuan Pemerhati Vaksin Australia:

• Alumunium: dapat meracuni darah, syaraf,pernapasan, mengganggu sistem imun dan syaraf seumur hidup. Dinyatakan sebagai penyebab kerusakan otak, hilang ingatan sementara, kejang dan koma. (Catatan: dalam jumlah sedikit tidak beracun dan mungkin bermanfaat bagi tubuh. Namun kadarnya dalam vaksin amat tinggi, sekitar 0,5%)

• Ammonium Sulfat: diduga dapat meracuni sistem pencernaan, hati, syaraf dan sistem pernapasan. • Ampotericin B: Sejenis obat yang digunakan untuk mencegah penyakit jamur. Efek samping nya adalah menyebabkan pembekuan darah, bentuk sel darah merah menjadi tidak sempurna, masalah ginjal, kelesuan dan demam dan alergi pada kulit.

• Beta-Propiolactone: diketahui menyebabkan kanker, meracuni sistem pencernaan, hati, sistem pernafasan, kulit dan organ genital.

• Kasein: perekat yang kuat, sering digunakan untuk melekatkan label pada botol. Walaupun dihasilkan dari susu, didalam tubuh kasein dinggap protein asing yang beracun.

• Formaldehid: penyebab kanker. Zat ini lebih berbahaya dibanding sebagian bahan kimia lain.
• Formalin: Salah satu turunan dari formaldehid. Formalin adalah campuran 37%-40% formaldehid, air dan biasanya 10% metanol. Formalin menempati peringkat ke 5 dari 12 bahan kimia yang paling berbahaya.(Enviromental Defense Fund, AS)

• Monosodium Glutamat (MSG): bagi orang yang alergi pada MSG mungkin akan mengalami perasaan seperti terbakar dibelakang leher, lengan dan punggung atau mengalami sakit dada, sakit kepala, lesu, denyut jantung cepat dan kesulitan bernafas. Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS, suntikan glutamate dalam hewan percobaan menyebabkan kerusakan sel syaraf otak.

• Neomycin: antibiotik ini mengganggu penyerapan vitamin B6. Kekurangan vitamin B6 dapat menyebabkan epilepsi dan cacat mental.

• Fenol: digunakan dalam pembuatan disinfektan, pewarna, industri farmasi, pelastik dan bahan pengawet. Fenol dapat menyebabkan keracunan sistemik, kelemahan, berkeringat, sakit kepala, muntah-muntah, gangguan mental, syok, hipersensitif, kerusakan ginjal, kejang, gagal jantung atau ginjal dan kematian.

• Fenoksi Etanol (anti beku): menimbulkan bau badan tidak sedap, kerusakan pencernaan, kebutaan, koma dan kematian.

• Polysorbate 20 dan Polysorbate 80: bahan yang meracuni kulit atau organ genital.
• Sorbitol: menyebabkan kerusakan system usus.

• Thimerosal: merupakan unsure ke 2 yang paling beracun kepada manusia setelah uranium. Dapat merusak otak dan sistem syaraf juga dapat mengantarkan pada penyakit autoimun. 12 Hal Yang Harus Diperhatikan

1. Dokter tidak mampu menjamin keamanan dan efektifitas vaksin.

2. Keamanan vaksin belum diuji dengan benar.

3. Vaksinasi didasarkan pada prinsip yang tidak kokoh, sehingga dapat dipertanyakan.

4. Vaksin mungkin tercemar.

5. Efek samping jangka panjang yang serius.

6. Menimbulkan penyakit yang seharusnya dapat disembuhkan.

7. Tidak dapat melindungi dari penyakit menular.

8. Vaksin berhubungan dengan wabah penyakit.

9. Vaksin tidak dapat dipercayai – vaksin tidak resisten terhadap penyakit tetapi resisten terhadap kesehatan.

10. Dokter dan profesional kesehatan jarang melaporkan efek buruk vaksin.

11. Dokter menolak vaksinasi.

12. Vaksinasi lebih mengutamakan keuntungan daripada mengobati.

Para Dokter dan Ilmuan Membantah Vaksinasi
•• “Terdapat banyak bukti yang menunjukan imunisasi terhadap anak lebih banyak merugikan dari pada manfaatnya.” (dr. J Anthony Morris, mantan Ketua Pengawas Vaksin

•• “Ancaman terbesar serangan penyakit anak-anak datang dari usia pencegahan yang tidak efektif dan berbahaya melalui imunisasi besar-besaran.” (dr. R. Mendelsohn, Penulis (How to Raise A Healthy Child In Spite Of Your Doctor dan Profesor Pediatrik).

•• “Semua vaksinasi berfungsi mengubah tiga situasi darah kepada ciri-ciri kanker dan leukemia…Vaksin DO dapat menyebabkan kanker dan leukemia.” (Profesor L.C. Vincent, penggagas Bioelektronika).

•• “Data resmi menunjukan vaksinasi berskala besar di AS gagal memberikan kemajuan yang signifikan dalam pencegahan penyakit yang seharusnya dapat ia lindungi.” (dr. A. Sabin, pengembang vaksin Polio Oral, dalam kuliahnya di hadapan dokter-dokter Italia di Piacenza, Italia, 7 Desember 1985).

•• “Selain telah nyata banyak kasus kematian akibat program ini, terdapat juga bahaya jangka panjang yang hampir mustahil di ukur dengan pasti…Terdapat sejumlah bahaya dalam seluruh prosedur vaksin yang seharusnya mencegah penggunaan yang terlalu banyak atau tidak wajar.” (Sir Graham Wilson dalam The Hazards of Immunization).

•• “Dengan mengesampingkan fakta bahwa vaksin berpeluang besar tercemari virus binatang yang dapat menyebabkan penyakit serius pada masa depan. Kita harus mempertimbangkan apakah ada vaksin yang benar-benar berfungsi sebagaimana tujuan asalnya.” (dr. W.C. Douglas dalam Cutting Edge, Mei 1990).

•• “Satu-satunya vaksin yang aman adalah tidak menggunakannya sama sekali.” (dr. James A. Shannon, Institut Kesehatan Nasional, AS)

•• “Vaksinasi adalah produk kesalahan dan kebodohan yang tidak dirancang dengan baik. Ia seharusnya tidak mendapatkan tempat dari sisi kebersihan maupun kedokteran. Vaksinasi tidak ilmiah, keyakinan konyol yang membawa maut dan mengakibatkan kesengsaraan yang berkepanjangan.” (Profesor Chas Rauta, Universitas Perugia, Italia didalam New York Medical Journal, Juli 1899).

•• “Imunisasi terhadap cacar lebih berbahaya dari pada penyakit itu sendiri.” (Profesor Ari Zuckerman, WHO).

•• “Tidak ada satupun vaksin yang telah dibuktikan keamanannya sebelum diberikan kepada anak-anak.” (Pakar bedah umum, Leonard Scheele di Konfrensi AMA, AS 1955). Vaksin Bukan Penyelamat “Ilmu medis menerima pujian yang berlebihan bagi sebagian kemajuan dalam bidang kesehatan. Banyak orang percaya keberhasilan dalam menangani penyakit menular pada abad terakhir terjadi bersamaan dengan diciptakannya imunisasi. Sebenarnya, Kusta, Tifoid, Tetanus, Difteria, Batuk Rejan, dll telah menurun sebelum ditemukan vaksin untuknya – yaitu merupakan hasil dari perbaikan sanitasi dan peningkatan kualitas makanan serta air minum.” (Dr. Andrew Weil dalam Health and Healthy)

Tulisan 3 Bahaya IMUNISASI! Imunisasi merupakan cara terbaik untuk melindungi anak dari berbagai macam penyakit. Anda mendengar hal ini dari dokter, media masa, brosur di klinik, atau teman-teman Anda. Tetapi, apakah Anda pernah berpikir ulang tentang tujuan imunisasi? Pernahkah anda meniliti lebih lanjut terhadap isu-isu dan cerita mengenai sisi lain imunisasi (yang tidak pernah diinformasikan oleh dokter)?

Baiklah, mari kita ikuti lebih lanjut… Serangkaian imunisasi yang terus digiatkan hingga saat ini oleh pihak-pihak terkait yang katanya demi menjaga kesehatan anak, patut dikritisi lagi baik dari segi kesehatan maupun syariat. Teori pemberian vaksin yang menyatakan bahwa “memasukkan bibit penyakit yang telah dilemahkan kepada manusia akan menghasilkan pelindung berupa anti bodi tertentu untuk menahan serangan penyakit yang lebih besar.

Benarkah? Tiga Mitos Menyesatkan Vaksin begitu dipercaya sebagai pencegah penyakit. Hal ini tidak terlepas dari adanya 3 mitos yang sengaja disebarkan. Padahal, hal itu berlawanan dengan kenyataan. effektif melindungi manusia dari penyakit. Kenyataan: Banyak penelitian medis mencatat kegagalan vaksinasi. Campak, gabag, gondong, polio, terjadi juga di pemukiman penduduk yang telah diimunisasi. Sebagai contoh, pada tahun 1989, wabah campak terjadi di sekolah yang punya tingkat vaksinasi lebih besar dari 98%. WHO juga menemukan bahwa seseorang yang telah divaksin campak, punya kemungkinan 15 kali lebih besar untuk terserang penyakit tersebut daripada yang tidak divaksin. Imunisasi merupakan sebab utama penurunan jumlah penyakit.

Kebanyakan penurunan penyakit terjadi sebelum dikenalkan imunisasi secara masal. Salah satu buktinya, penyakit-penyakit infeksi yang mematikan di AS dan Inggris mengalami penurunan rata-rata sebesar 80%, itu terjadi sebelum ada vaksinasi. The British Association for the Advancement of Science menemukan bahwa penyakit anak-anak mengalami penurunan sebesar 90% antara 1850 dan 1940, dan hal itu terjadi jauh sebelum program imunisasi diwajibkan. imunisasi benar-benar aman bagi anak-anak Yang benar, imunisasi lebih besar bahayanya. Salah satu buktinya, pada tahun 1986, kongres AS membentuk The National Childhood Vaccine Injury Act, yang mengakui kenyataan bahwa vaksin dapat menyebabkan luka dan kematian. Racun dan Najis? Tak Masuk Akal Apa saja racun yang terkandung dalam vaksin? Beberapa racun dan bahan berbahaya yang biasa digunakan seperti Merkuri, Formaldehid, Aluminium, Fosfat, Sodium, Neomioin, Fenol, Aseton, dan sebagainya.

Sedangkan yang dari hewan biasanya darah kuda dan babi, nanah dari cacar sapi, jaringan otak kelinci, jaringan ginjal anjing, sel ginjal kera, embrio ayam, serum anak sapi, dan sebagainya. Sungguh, terdapat banyak persamaan antara praktik penyihir zaman dulu dengan pengobatan modern. Keduanya menggunakan organ tubuh manusia dan hewan, kotoran dan racun (informasi ini diambil dari British National Anti-Vaccination league) Dr. William Hay menyatakan, “Tak masuk akal memikirkan bahwa Anda bisa menyuntikkan nanah ke dalam tubuh anak kecil dan dengan proses tertentu akan meningkatkan kesehatannya.

Tubuh punya cara pertahanan tersendiri yang tergantung pada vitalitas saat itu. Jika dalam kondisi fit, tubuh akan mampu melawan semua infeksi, dan jika kondisinya sedang menurun, tidak akan mampu. Dan Anda tidak dapat mengubah kebugaran tubuh menjadi lebih baik dengan memasukkan racun apapun juga ke dalamnya.” ….. (Immunisation:The Reality behind the Myth) Makhluk Mulia Vs Hewan Allah telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Manusia merupakan khalifah di bumi, sehingga merupakan ashraful makhluqaat (makhluk termulia). Mengingat keunggulan fisik, kecerdasan, dan jiwa secara hakiki, manusia mengungguli semua ciptaan Allah yang ada.

Manusia merupakan makhluk unik yang dilengkapi sistem kekebalan alami yang berpotensi melawan semua mikroba, virus, serta bakteri asing dan berbahaya. Jika manusia menjalani hidupnya sesuai petunjuk syariat yang berupa perintah dan larangan, kesehatannya akan tetap terjaga dari serangan virus, bakteri, dan kuman penyakit lainnya. Sedangkan orang-orang kafir, mengangap adanya kekurangan dalam diri manusia sebagai ciptaan Allah, sehingga berusaha sekuat tenaga memperkuat sistemn pertahanan tubuh melalui imunisasai yang tercampur najis dan penuh dengan bahaya. Manusia merupakan makhluk yang punya banyak kelebihan. Terdapat perbedaan yang mencolok antara manusia dengan hewan tingkat rendah. Apa yang dapat diterapkan padanya tidak cocok bagi hewan, demikian juga sebaliknya.

Namun, orang-orang atheis menyamakan hewan dengan manusia, sebab mereka menganut teori evolusi manusia melalui kera yang sangat “menggelikan”. Oleh karena itu, mereka percaya bahwa apa yang dimiliki hewan dapat secara aman dimasukkan ke dalam tubuh manusia. Jadi, sel-sel hewan, virus, bakteri, darah, dan nanah disuntikkan ke dalam tubuh manusia. Logika setan ini adalah menjijikkan menurut Islam. Imunisasi digembar-gemborkan sebagai suatu bentuk keajaiban pencegahan penyakit, padahal faktanya cara itu tidak lebih hanya sebagai proyek penghasil uang para dokter dan perusahaan farmasi. Dalam kenyataannya, imunisasi lebih banyak menyebabkan bahaya daripada kesehatan. Bahkan, mengacaukan proses-proses alami yang ada dalam ciptaan-Nya. Nah, dengan paparan singkat ini, orang tua mana yang merasa tidak takut untuk memberikan imunisasi pada anaknya?

Ada hal yang sangat menarik untuk membuat sebuah tulisan, itu terlihat dari karakter tulisan tersebut, sebenarnya sih yang membuat menarik disini itu adalah di awal kalimat itu hurufnya besar, seperti yang terlihat di gambar sebelah kiri.

Nah, disini saya akan mencoba untuk berbagi kepada sahabat semua dalam hal penerapannya, ikuti yah langkah-langkah berikuti ini: 
1. Login ke blogger

2. Langsung ke Tata Letak (sekarang design/rancangan) - Edit HTML

3. Cari kode berikut ]]></b:skin>

4. Masukkan kode di bawah ini, di atas ]]>]]></b:skin>

/* kode untuk huruf awal----------------------------------------------- */.awal {float:left;color: #000000;background:#ffffff;line-height:80px;padding-top:1px;padding-right:5px;font-family:times;font-size:100px;

5. Klik Save Template / Simpan

Untuk menerapkan drop cap ini, setiap posting anda harus lewat Edit HTML, bukan lewat edit HTML di template anda.

Ketikkan kode ini dulu <span class="awal">huruf awal</span> Kata huruf awal, ganti dengan huruf pertamamu yang akan kamu posting. Misalnya : <span class="awal">A</span>

Mudah bukan?, untuk hasil sebagai contoh boleh dilihat artikel ini. selamat mencoba yah

Kali ini saya akan mencoba berbagi template blogspot kepada sahabat-sahabat pecinta blog. Pada dasarnya saya tidak bisa membuat template blogspot, tapi tidaklah susah bagi saya untuk membuat template blogspot, namun saya lebih suka mengembangkan hasil karya orang lain, ya tentunya dengan cara merubah sedikit atau bahkan lebih banyak perubahan yang terjadi, salah satunya tata letak, kemudian warna, serta penambahan bentuk yang baru tentunya.

Tanpa menurangi rasa hormat saya kepada sipembuat template, sebab saya fikir juga sipembuat template gratis tidak akan pernah marah dikarenakan templatenya yang free di edarkan di website, disamping dia mendapat keuntungan pengunjung yang begitu ramai kesitusnya.

dibawah ini ada dua bentuk template yang sudah saya edit, silahkan untuk dilihat screenshotnya;

Photobucket Photobucket
Bagaimana kira-kira?, menarik bukan kalau dilihat. Anda bisa saja mendapatkan template ini secara cuma-cuma, sebab memang dasarnya template ini free, dan saya tidak akan pernah untuk mengkomersialkannya. Dan kalaupun anda tidak suka dengan warnanya, anda bisa menggantinya sendiri dan saya juga tidak akan pernah melarang anda.

Master template ini saya simpan di mediafire, saya tidak akan simpan di ziddu, sebab sangat susah mendownloadnya dikarenakan saya sudah merasakan bagi teman-teman yang menyimpan file download an nya di ziddu dan begitu pula halnya di 4shared, kalau ditanya apa untungnya bagi saya? kalau cerita untung sih sebenarnya saya tidak mendapatkan untung, kalau rugi bisa dibilang iya, sebab banyak waktu terbuang hanya untuk mendesign template ini.

Namun saya senang jika ada orang yang senang, saya bahagia jika ada orang yang bahagia. jika terlalu sulit untuk menggunakannya, silahkan tanya di form komentar facebook di bawah, saya akan bantu insya Allah.

Key nya lihat sendiri yah, ga susah kok 123456

Untuk contoh template nomor satu bisa dilihat disini
Untuk Template nomor dua bisa dilihat disini

Sekian dulu yah, semoga bermanfaat, banyak-banyaklah menulis, karena keindahan template ini hanya terlihat ditulisan anda. Secantik apapun template yang di buat, jika tidak ada tulisannya ya sama saja.

Penulis : Muhamad Yudha Al - Fikri

Kemajuan adalah hal yang mutlak untuk tergapainya peradaban. 
Kemunduran satu bangsa tak akan terlepas dari kaum muda yang lupa identitas. Pahlawan memerdekakan bangsa dengan darah dan jutaan pengorbanan yang lain, generasi yang lahir setelahnya pula hanya menikmati kebebasan dari pedihnya penjajahan. 

Perjuangan melawan penjajah yang begitu menguras tenaga dan banyak korban yang berjatuhan membuat kita bangga terhadap para pahlawan bangsa. Mereka mengibarkan bendera sangkaka merah putih di antara keangkuhan bendera penjajah. 

Merah putih tidak boleh jatuh ke tanah dan merah putih harus terus berkibar di bumi pertiwi. Pekikan takbir tak berhenti sambil mengibarkan bendera kebanggaan rakyat Indonesia, merah putih. 

Warna yang dipilih begitu cantik, merah di atas dan putih di bawah. Hanya memiliki dua warna tapi mempunyai dalamnya makna. Merah di atas dan putih di bawah itulah bendera negara Indonesia. Yang mempunyai filosofis yang bermakna merah menunjukan keberanian dan putih menunjukan ketulusan, sudah pasti  keberanian mutlak terletak di atas. 

Sebab dengan keberanian kita bisa merubah segalanya. Negara tanpa keberanian adalah kosong. Menguak kasus korupsi dan skandal suap di parlemen adalah suatu keberanian. Merevitalisasi birokrasi yang sudah busuk itu juga suatu keberanian. 

Memotong anggaran dari tiap alokasi dana di APBD atau pun di APBN dan mengalokasikan kepada yang lebih sesuai itu pun keberanian. Membuat moratorium kepada negara yang menyiksa para TKI itu juga  suatu keberanian.

Pahlawan banyak meninggal dan menjual darahnya hanya untuk wibawa bendera sangkaka merah putih. Tapi sekarang bendera Indonesia tak punya makna lagi. Sebab keberanian yang dimiliki para pemangku kekuasaan sudah mandul dan terlalu rakus bahkan  menghisap darah - darah rakyatnya sendiri. 

Mereka terlena dengan kesenangan selama ini. Mereka terlupa sejarah bangsa dan mereka hanya bisa berkata tanpa punya sikap nyata untuk memperjuangkan rakyat Indonesia. Kemiskinan dan kelaparan adalah masalah bangsa tapi korupsi di parlemen tanpa ada sisa.

Oh Indonesiaku...
Merahmu sudah tak berarti.
Putihmu pun sudah memudar.

Waalahu a'lam..

Penerapan program Kartu Jakarta Sehat yang dicanangkan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo beberapa waktu lalu, kini sudah bisa dirasakan manfaatnya oleh warga Jakarta. Warga pun dengan antusias menyambut kebijakan pelayanan kesehatan Pemprov DKI Jakarta dimasa kepemimpinan Gubernur Joko Widodo dan Wakil Gubernur Basuki T Purnama. Seperti yang dirasakan Mamang (53), warga RT 09/05, Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat.

Pria asli Betawi yang mengidap sesak nafas ini merasakan berobat gratis saat memeriksakan dirinya ke Puskesmas Cengkareng, Selasa (13/11). Meski belum menerima Kartu Jakarta Sehat, namun Mamang mengaku saat berobat tidak pungut biaya sepeser pun. "Sebelumnya, setiap berobat ke puskesmas kita diminta bayar biaya administrasi Rp 2.000. Tapi sekarang sama sekali tidak diminta petugas loket alias gratis," ujar Mamang dengan wajah sumringah, Selasa (13/11). Tak hanya itu, sambung Mamang, obat yang didapat dari puskesmas pun gratis.

Begitupun dengan proses berobat mulai dari pendaftaran hingga pemeriksaan yang dilakukan dokter semuanya berjalan baik, cepat dan lancar. Padahal, dirinya hanya menunjukkan KTP Jakarta saja untuk berobat. Usai menunjukkan KTP, petugas sedikit memeriksa biodata dan tak lama kemudian memberikan kartu pengunjung sebagai tanda data pasien. "Ini saya belum pakai Kartu Jakarta Sehat. Tapi Alhamdulillah proses pendaftarannya cepat tak sampai lima menit. Antreannya juga tidak panjang sehingga cepat langsung diperiksa dokter puskesmas. Padahal sebelum ada Kartu Jakarta Sehat, proses pendaftarannya berbelit-belit dan antreannya juga panjang," ungkap Mamang. Tak hanya Mamang yang merasakannya, warga lainnya Suryati juga merasakan hal yang sama. Warga RT 03/06 Kelurahan Krendang, Kecamatan Tambora ini merasakannya saat mengeluhkan penyakit batuk yang dideritanya saat berobat ke Puskesmas Kecamatan Tambora. Padahal, sama seperti Mamang,

Suryati juga belum menerima Kartu Jakarta Sehat. Ia mengaku selain gratis, sejak proses pendaftaran hingga pemeriksaan pun berlangsung cepat yakni tak sampai 15 menit. "Antreannya memang sedikit, dan proses pendaftarannya nggak bertele-tele. Kalau dulu antreannya banyak, bisa lebih dari setengah jam nunggu baru diperiksa sama dokternya," kata Suryati. Masih diungkapkan Suryati, kecekatan dan keramahan para petugas puskesmas juga membuat nyaman dia dan warga lainnya saat berobat di puskesmas. "Pokoknya beda sama yang dulu-dulu. Sekarang petugas puskesmasnya lebih ramah dan cekatan dan tidak segan-segan memberi penjelasan kepada pasien. Tentu saya menyambut baik kebijakan gubernur yang baru, semoga hal ini bisa terus dirasakan ke depannya," kata Suryati.

sumber :klik

Penulis : Muhamad Yudha Al- Fikri

Indonesia negara yang besar. Negara kesatuan. Negara kepulauan.
Setelah reformasi tahun 1998 Indonesia sudah nampak bebas dalam dunia politik dan kebebasan bersuara.

Partai politik semakin banyak dan orang bebas mengekspresikan sikap dalam tataran kehidupan. Menghilangkan masalah yang sudah mendarahdaging di tubuh lembaga dan birokrasi Indonesia tidaklah mudah walau sudah reformasi. Mesti bertahap dalam mencarikan solusi yang sudah ada sejak lama.

Banyak lembaga yang masuk daftar  yang terjangkit kasus korupsi. Seperti : DEPAG, DPR, POLRI. Lembaga yang mempunyai peran penting di masyarakat diracuni dan tersebar uang - uang haram di sekitarnya. 

Perut dan di bawah perut sebagai alasan utama dari pencarian proyek yang dapat menutup nafsunya. Masih hangat di media massa kasus Dahlan Iskan yang memberikan nama - nama ke BK ( badan kehormatan ) DPR sebagai bukti bahwa banyak anggota DPR yang bermain kotor. 

Tentu tanggapan dari sikap yang dilakukan oleh Dahlan Iskan bervariasi. Anggota DPR Ada yang mengatakan bahwa Dahlan Iskan itu, " Politik sampah, Cari perhatian dan bla bla, ". 

Apa salahnya Dahlan Iskan menyampaikan nama - nama para peminta upeti kalau memang itu ada bukti yang jelas? Dari rekaman HP dan lain lain. Sebagian rakyat Indonesia masih sempit jiwa menerima kesalahan dan tidak bijak dalam menerima kekurangan. 

Mestinya sebagai lembaga besar yang namanya suka masuk media massa dengan berbagai sifat yang disandarkan kepada lembaga DPR seperti : Skandal sex, kasus jual undang - undang dan lain lain. Dengan adanya pengungkapan yang dilakukan oleh Dahlan Iskan harusnya sebagai anggota DPR menerima dan berterima kasih karena mau memberi tahu nama - nama yang masuk list pengemis berdasi. 

Bukannya malah menyerang Dahlan Iskan, itu akan menjadi bumerang buat DPR. Rakyat Indonesia itu bukannya bodoh yang buta akan permainan politik dan konspirasi murahan. 

Jadi lapang dada adalah jalan terbaik untuk membina negara besar untuk tergapainya kemajuan. Kalau anggota DPR membantu Dahlan Iskan dalam mengungkapkan orang pengemis DPR itu, insya Allah semakin berkurang para koruptor di DPR. 

Masalah begini sudah mengakar, anggota DPR yang berani meminta ke BUMN, mana uang? kalau tidak ada, ganti dengan proyek saja. 

Hmm.. 
Penulis fikir sifat pengemis yang dimiliki oknum DPR ini sudah lama terjadi. Sebab berani minta uang upeti tanpa merasa bersalah. Negara besar kalau diurus oleh sedikit orang tidak akan kuat, negara besar harus mempunyai rakyat yang mempunyai jiwa besar. Tanpa jiwa besar dengan menerima kritikan dan masukan dari orang, dia akan selalu miskin. Tidak punya arah dan dirinya lebih murah dari hanya sekadar uang rupiah.

Waalahu a'lam

Penulis : Muhamad Yudha Al-Fikri

Beliau adalah Syeikh al-Islam al-Imam Muhammad bin `Abdul Wahab bin Sulaiman bin Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Rasyid bin Barid bin Muhammad bin al-Masyarif at-Tamimi al-Hambali an-Najdi. Syeikh Muhammad bin `Abdul Wahab dilahirkan pada tahun 1115 H (1701 M) di kampung `Uyainah (Najd), lebih kurang 70 km arah barat laut kota Riyadh, ibukota Arab Saudi sekarang. Hapal Al-Quran dalam usianya 10 tahun Belajar di Makkah, Madinah dan Basrah Setelah mencapai usia dewasa, Syeikh Muhammad bin `Abdul Wahab diajak oleh ayahnya untuk bersama-sama pergi ke tanah suci Mekah untuk menunaikan rukun Islam yang kelima mengerjakan haji di Baitullah. Setelah selesai menunaikan ibadah haji, ayahnya terus kembali ke kampung halamannya. Adapun Muhammad, ia tidak pulang tetapi masih terus tinggal di Mekah selama beberapa waktu, kemudian berpindah pula ke Madinah untuk melanjutkan belajar di sana. 

Di Madinah, beliau berguru pada dua orang ulama besar dan termasyhur di waktu itu. Kedua-dua ulama tersebut sangat berjasa dalam membentuk pemikirannya, yaitu Syeikh Abdullah bin Ibrahim bin Saif an-Najdi dan Syeikh Muhammad Hayah al-Sindi. Selama berada di Madinah, beliau sangat prihatin menyaksikan ramai umat Islam setempat maupun penziarah dari luar kota Madinah yang telah melakukan perbuatan-perbuatan kesyirikan dan tidak sepatutnya dilakukan oleh orang yang mengaku dirinya Muslim. Beliau melihat ramai umat yang berziarah ke maqam Nabi mau pun ke maqam-maqam lainnya untuk memohon syafaat, bahkan meminta sesuatu pada kuburan mau pun penghuninya, yang mana hal ini sama sekali tidak dibenarkan oleh agama Islam. Apa yang disaksikannya itu menurut Syeikh Muhammad adalah sangat bertentangan dengan ajaran Islam yang sebenarnya. 

Kesemua inilah yang semakin mendorong Syeikh Muhammad untuk lebih mendalami pengkajiannya tentang ilmu ketauhidan yang murni, yakni Aqidah Salafiyah. Bersamaan dengan itu beliau berjanji pada dirinya sendiri bahwa pada suatu hari nanti beliau akan mengadakan perbaikan (Islah) dan pembaharuan (Tajdid) dalam masalah yang berkaitan dengan ketauhidan, yaitu mengembalikan aqidah umat kepada sebersih-bersihnya tauhid yang jauh dari khurafat, tahyul dan bid’ah. Untuk itu beliau mesti mendalami benar-benar tentang aqidah ini melalui kitab-kitab hasil karya ulama-ulama besar di abad-abad yang silam. Di antara karya-karya ulama terdahulu yang paling terkesan dalam jiwanya adalah karya-karya Syeikh al-Islam Ibnu Taimiyah. Beliau adalah mujaddid besar abad ke 7 Hijriyah yang sangat terkenal.

Demikianlah meresapnya pengaruh dan gaya Ibnu Taimiyah dalam jiwanya, sehingga Syeikh Muhammad bin `Abdul Wahab bagaikan duplikat(salinan) Ibnu Taimiyah. Khususnya dalam aspek ketauhidan. Setelah beberapa lama menetap di Mekah dan Madinah, kemudian beliau berpindah ke Basrah. Di sini beliau bermukim lebih lama, sehingga banyak ilmu-ilmu yang diperolehinya, terutama di bidang hadith dan musthalahnya, fiqh dan usul fiqhnya, gramatika (ilmu qawa’id) dan tidak ketinggalan pula sasteranya. Mulai Berdakwah Syeikh Muhammad bin `Abdul Wahab memulai dakwahnya di Basrah, tempat di mana beliau bermukim untuk menuntut ilmu ketika itu. Akan tetapi dakwahnya di sana kurang bersinar, karena menemui banyak rintangan dan halangan dari kalangan para ulama setempat. 

Di antara pendukung dakwahnya di kota Basrah ialah seorang ulama yang bernama Syeikh Muhammad al-Majmu’i. Tetapi Syeikh Muhammad bin `Abdul Wahab bersama pendukungnya mendapat tekanan dan ancaman dari sebagian ulama yang sesat, yaitu ulama jahat yang memusuhi dakwahnya di sana; keduanya diancam akan dibunuh. Akhirnya beliau meninggalkan Basrah dan mengembara ke beberapa negeri Islam untuk menyebarkan ilmu dan pengalamannya. Awal Pergerakan Tauhid Muhammad bin `Abdul Wahab memulakan pergerakan di kampungnya sendiri yaitu Uyainah. Di waktu itu Uyainah diperintah oleh seorang amir (penguasa) bernama Amir Uthman bin Mu’ammar. 

Amir Uthman menyambut baik ide dan gagasan Syeikh Muhammad itu dengan sangat gembira dan beliau berjanji akan menolong perjuangan tersebut sehingga mencapai kejayaan. Selama Syeikh melancarkan dakwahnya di Uyainah, masyarakat negeri itu semua lelaki dan wanita merasakan kembali kedamaian luar biasa, yang selama ini belum pernah mereka rasakan. Dakwah Syeikh bergema di negeri mereka. Ukhuwah Islamiyah dan persaudaraan Islam telah tumbuh kembali berkat dakwahnya di seluruh pelusuk Uyainah dan sekitarnya. Orang-orang dari jauh pun mula mengalir berhijrah ke Uyainah, karena mereka menginginkan keamanan dan ketenteraman jiwa di negeri ini. 

Pada suatu hari, Syeikh Muhammad bin `Abdul Wahab meminta izin pada Amir Uthman untuk menghancurkan sebuah bangunan yang dibina di atas maqam Zaid bin al-Khattab. Zaid bin al-Khattab adalah saudara kandung Umar bin al-Khattab, Khalifah Rasulullah yang kedua. Syeikh Muhammad mengemukakan alasannya kepada Amir, bahwa menurut hadith Rasulullah SAW, membina sebuah bangunan di atas kubur adalah dilarang, karena yang demikian itu akan menjurus kepada kemusyrikan. Amir menjawab: 

"Silakan... tidak ada seorang pun yang boleh menghalang rencana yang mulia ini." Tetapi Syeikh mengajukan pendapat bahwa beliau khuatir masalah itu kelak akan dihalang-halangi oleh ahli jahiliyah(kaum Badwi) yang tinggal berdekatan maqam tersebut. Lalu Amir menyediakan 600 orang tentara untuk tujuan tersebut bersama-sama Syeikh Muhammad merobohkan maqam yang dikeramatkan itu. Sebenarnya apa yang mereka sebut sebagai maqam Zaid bin al-Khattab r.a yang gugur sebagai syuhada’ Yamamah ketika menumpaskan gerakan Nabi Palsu (Musailamah al-Kazzab) di negeri Yamamah waktu dulu, hanyalah berdasarkan prasangka belaka. 

Karena di sana terdapat puluhan syuhada’ (pahlawan) Yamamah yang dikebumikan tanpa jelas lagi pengenalan mereka. Bisa saja yang mereka anggap maqam Zaid bin al-Khattab itu adalah maqam orang lain. Tetapi oleh karena masyarakat setempat di situ telah terlanjur beranggapan bahwa itulah maqam beliau, mereka pun mengkeramatkannya dan membina sebuah masjid di tempat itu, yang kemudian dihancurkan pula oleh Syeikh Muhammad bin `Abdul Wahab atas bantuan Amir Uyainah, Uthman bin Mu’ammar. Syeikh Muhammad tidak berhenti sampai disitu, akan tetapi semua maqam-maqam yang dipandang berbahaya bagi aqidah ketauhidan, yang dibina seperti masjid yang pada ketika itu berselerak di seluruh wilayah Uyainah turut diratakan semuanya. 

Hal ini adalah untuk mencegah agar jangan sampai dijadikan objek peribadatan oleh masyarakat Islam setempat yang sudah mulai nyata kejahiliahan dalam diri mereka. Dan berkat rahmat Allah, maka pusat-pusat kemusyrikan di negeri Uyainah dewasa itu telah terkikis habis sama sekali. Pada suatu hari datanglah seorang wanita yang mengaku dirinya berzina ke hadapan Syeikh Muhammad bin `Abdul Wahab, dia meminta agar dirinya dijatui hukuman yang sesuai dengan hukum Allah dan RasulNya. Meskipun Syeikh mengharapkan agar wanita itu menarik balik pengakuannya itu, supaya ia tidak terkena hukum rajam, namun wanita tersebut tetap bertahan dengan pengakuannya tadi, ia ingin menjalani hukum rajam. Maka, terpaksalah Syeikh menjatuhkan kepadanya hukuman rajam atas dasar pengakuan wanita tersebut. 

Berita tentang kejayaan Syeikh dalam memurnikan masyarakat Uyainah dan penerapan hukum rajam kepada orang yang berzina, sudah tersebar luas di kalangan masyarakat Uyainah mau pun di luar Uyainah. Masyarakat Uyainah dan sekelilingnya menilai gerakan Syeikh Ibnu `Abdul Wahab ini sebagai suatu perkara yang mendatangkan kebaikan. Namun, beberapa kalangan tertentu menilai pergerakan Syeikh Muhammad itu sebagai suatu perkara yang negatif dan membahayakan kedudukan mereka. 

Memang, hal ini sama keadaannya dimanapun di saat tersebut, bahkan pergerakan pembaharuan tersebut dipandang rawan bagi penentangnya. Hal tersebut seperti halnya untuk mengislamkan masyarakat Islam yang sudah kembali ke jahiliyah ini, yaitu, dengan cara mengembalikan mereka kepada Aqidah Salafiyah seperti di zaman Nabi, para Sahabat dan para Tabi’in dahulu. antara yang menentangnya dakwah tersebut adalah Amir (pihak berkuasa) wilayah al-Ihsa’ (suku Badwi) dengan para pengikut-pengikutnya dari Bani Khalid Sulaiman bin Ari’ar al-Khalidi. Mereka adalah suku Badui yang terkenal berhati keras, suka merampas, merampok dan membunuh. 

Pihak berkuasa al-Ihsa’ khuatir kalau pergerakan Syeikh Muhammad tidak dipatahkan secepat mungkin, sudah pasti wilayah kekuasaannya nanti akan direbut oleh pergerakan tersebut. Padahal Amir ini sangat takut dijatuhkan hukum Islam seperti yang telah diperlakukan di negeri Uyainah. Dan tentunya yang lebih ditakutinya lagi ialah kehilangan kedudukannya sebagai Amir (ketua) suku Badui. Maka Amir Badui ini menulis sepucuk surat kepada Amir Uyainah yang isinya mengancam pihak berkuasa Uyainah. Adapun isi ancaman tersebut ialah: "Apabila Amir Uthman tetap membiarkan dan mengizinkan Syeikh Muhammad terus berdakwah dan bertempat tinggal di wilayahnya, serta tidak mau membunuh Syeikh Muhammad, maka semua pajak dan upeti wilayah Badui yang selama ini dibayar kepada Amir Uthman akan diputuskan (ketika itu wilayah Badwi tunduk dibawah kekuasaan pemerintahan Uyainah).

" Jadi, Amir Uthman dipaksa untuk memilih dua pilihan, membunuh Syeikh atau suku Badui itu menghentikan pembayaran upeti. Didesak oleh tuntutan tersebut, terpaksalah Amir Uyainah memanggil Syeikh Muhammad untuk diajak berunding bagaimanakah mencari jalan keluar dari ancaman tersebut. Soalnya, dari pihak Amir Uthman tidak pernah sedikit pun terfikir untuk mengusir Syeikh Muhammad dari Uyainah, apalagi untuk membunuhnya. Tetapi, sebaliknya dari pihaknya juga tidak terdaya menangkis serangan pihak suku Badui itu. Maka, Amir Uthman meminta kepada Syeikh Muhammad supaya dalam hal ini demi keselamatan bersama dan untuk menghindari dari terjadinya pertumpahan darah, sebaiknya Syeikh bersedia mengalah untuk meninggalkan negeri Uyainah. Syeikh Muhammad menjawab seperti berikut: "Wahai Amir! Sebenarnya apa yang aku sampaikan dari dakwahku, tidak lain adalah DINULLAH (agama Allah), dalam rangka melaksanakan kandungan LA ILAHA ILLALLAH - Tiada Tuhan melainkan Allah, Muhammad Rasulullah. Maka barangsiapa berpegang teguh pada agama dan membantu pengembangannya dengan ikhlas dan yakin, pasti Allah akan mengulurkan bantuan dan pertolonganNya kepada orang itu dan Allah akan membantunya untuk dapat menguasai negeri-negeri musuhnya. 

Saya berharap kepada anda Amir supaya bersabar dan tetap berpegang terhadap pegangan kita bersama terlebih dahulu, untuk sama-sama berjuang demi tegaknya kembali Dinullah di negeri ini. Mohon sekali lagi Amir menerima ajakan ini. Mudah-mudahan Allah akan memberi pertolongan kepada anda dan menjaga anda dari ancaman Badui itu, begitu juga dengan musuh-musuh anda yang lainnya. Dan Allah akan memberi kekuatan kepada anda untuk melawan mereka agar anda dapat mengambil alih daerah Badui untuk sepenuhnya menjadi daerah Uyainah di bawah kekuasaan anda. 

Setelah bertukar fikiran di antara Syeikh dan Amir Uthman, tampaknya pihak Amir tetap pada pendiriannya, yaitu mengharapkan agar Syeikh meninggalkan Uyainah secepat mungkin. Dalam bukunya yang berjudul Al-Imam Muhammad bin `Abdul Wahab, Wada’ Watahu Wasiratuhu, Syeikh Muhammad bin `Abdul `Aziz bin `Abdullah bin Baz, beliau berkata: "Demi menghindari pertumpahan darah, dan karena tidak ada lagi pilihan lain, di samping beberapa pertimbangan lainnya maka terpaksalah Syeikh meninggalkan negeri Uyainah menuju negeri Dar’iyah dengan menempuh perjalanan secara berjalan kaki seorang diri tanpa ditemani oleh seorangpun. Beliau meninggalkan negeri Uyainah pada waktu siang hari dan sampai ke negeri Dar’iyah pada waktu malam hari. Tapi ada juga tulisan lainnya yang mengatakan bahwa: 

Pada mulanya Syeikh Muhammad mendapat dukungan penuh dari pemerintah negeri Uyainah Amir Uthman bin Mu’ammar, namun setelah api pergerakan dinyalakan, pemerintah setempat mengundurkan diri dari percaturan pergerakan karena alasan politik (besar kemungkinan takut dipecat dari kedudukannya sebagai Amir Uyainah oleh pihak atasannya). Dengan demikian, tinggallah Syeikh Muhammad dengan beberapa orang sahabatnya yang setia untuk meneruskan dakwahnya. Setelah beberapa hari kemudian, Syeikh Muhammad diusir keluar dari negeri itu oleh pemerintahnya. 

Bersamaan dengan itu, pihak berkuasa telah merencanakan pembunuhan atas diri Syeikh di dalam perjalanannya, namun Allah mempunyai rencana sendiri untuk menyelamatkan Syeikh dari usaha pembunuhan dan akhirnya sampai negeri Dar'iyah. Syeikh Muhammad di Dar’iyah Sesampainya Syeikh Muhammad di sebuah kampung wilayah Dar’iyah, yang tidak berapa jauh dari tempat kediaman Amir Muhammad bin Saud (pemerintah negeri Dar’iyah), Syeikh menemui seorang penduduk di kampung itu, orang tersebut bernama Muhammad bin Sulaim al-`Arini. Bin Sulaim ini adalah seorang yang dikenal soleh oleh masyarakat setempat. Syeikh meminta izin untuk tinggal bermalam di rumahnya sebelum ia meneruskan perjalanannya ke tempat lain. 

Pada mulanya ia ragu-ragu menerima Syeikh di rumahnya, karena suasana Dar’iyah dan sekelilingnya pada waktu itu tidak tenteram, menyebabkan setiap tamu yang datang hendaklah melaporkan diri kepada pihak berkuasa setempat. Namun, setelah Syeikh memperkenalkan dirinya serta menjelaskan maksud dan tujuannya datang ke negeri Dar’iyah, yaitu hendak menyebarkan dakwah Islamiyah dan membenteras kemusyrikan, barulah Muhammad bin Sulaim ingin menerimanya sebagai tamu di rumahnya.

Sesuai dengan peraturan yang ada di Dar’iyah di kala itu, yang mana setiap tamu hendaklah melaporkan diri kepada pihak berkuasa setempat, maka Muhammad bin Sulaim menemui Amir Muhammad untuk melaporkan tamunya yang baru tiba dari Uyainah dengan menjelaskan maksud dan tujuannya kepada beliau. ada riwayat yang mengatakan; bahwa seorang soleh datang menemui isteri Amir Ibnu Saud, ia berpesan untuk menyampaikan kepada suaminya, bahwa ada seorang ulama dari Uyainah yang bernama Muhammad bin `Abdul Wahab hendak menetap di negerinya. Beliau hendak menyampaikan dakwah Islamiyah dan mengajak masyarakat kepada sebersih-bersih tauhid. 

Ia meminta agar isteri Amir Ibnu Saud membujuk suaminya supaya menerima ulama tersebut agar dapat menjadi warga negeri Dar’iyah serta mau membantu perjuangannya dalam menegakkan agama Allah. Isteri Ibnu Saud ini sebenarnya adalah seorang wanita yang soleh. Maka, tatkala Ibnu Saud mendapat giliran ke rumah isterinya ini, si isteri menyampaikan semua pesan-pesan itu kepada suaminya. Selanjutnya ia berkata kepada suaminya: "Bergembiralah kakanda dengan keuntungan besar ini, keuntungan di mana Allah telah mengirimkan ke negeri kita seorang ulama, juru dakwah yang mengajak masyarakat kita kepada agama Allah, berpegang teguh kepada Kitabullah dan Sunnah RasulNya. Inilah suatu keuntungan yang sangat besar. Kanda jangan ragu-ragu untuk menerima dan membantu perjuangan ulama ini, mari sekarang juga kekanda menjemputnya kemari.

" Akhirnya, baginda Ibnu Saud dapat diyakinkan oleh isterinya yang soleh itu. Namun, baginda bimbang sejenak. Ia berfikir apakah Syeikh itu dipanggil datang menghadapnya, ataukah dia sendiri yang harus datang menjemput Syeikh, untuk dibawa ke tempat kediamannya? Baginda pun meminta pandangan dari beberapa penasihatnya, terutama isterinya sendiri, tentang bagaimanakah cara yang lebih baik harus dilakukannya. Isterinya dan para penasihatnya yang lain sepakat bahwa sebaik-baiknya dalam hal ini, baginda sendiri yang harus datang menemui Syeikh Muhammad di rumah Muhammad bin Sulaim. Karena ulama itu didatangi dan bukan ia yang datang, al-`alim Yuraru wala Yazuru.’` 

Maka baginda dengan segala kerendahan hatinya menyetujui nasihat dan isyarat dari isteri mau pun para penasihatnya. Maka pergilah baginda bersama beberapa orang pentingnya ke rumah Muhammad bin Sulaim, di mana Syeikh Muhammad bermalam Amir Ibnu Saud berkata: "Ya Syeikh! Bergembiralah anda di negeri kami, kami menerima dan menyambut kedatangan anda di negeri ini dengan penuh gembira. Dan kami berikrar untuk menjamin keselamatan dan keamanan anda Syeikh di negeri ini dalam menyampaikan dakwahnya kepada masyarakat Dar’iyah. Demi kejayaan dakwah Islamiyah yang anda Syeikh rencanakan, kami dan seluruh keluarga besar Ibnu Saud akan mempertaruhkan nyawa dan harta untuk bersama-sama anda Syeikh berjuang demi meninggikan agama Allah dan menghidupkan sunnah RasulNya sehingga Allah memenangkan perjuangan ini, Insya Allah!" 

Kemudian anda Syeikh menjawab: "Alhamdulillah, anda juga patut gembira dan Insya Allah negeri ini akan diberkati Allah SWT. Kami ingin mengajak umat ini kepada agama Allah. Siapa yang menolong agama ini, Allah akan menolongnya. Dan siapa yang mendukung agama ini, nescaya Allah akan mendukungnya. Insya Allah kita akan melihat kenyataan ini dalam waktu yang tidak begitu lama.

" Demikianlah seorang Amir (penguasa) tunggal negeri Dar’iyah, yang bukan hanya sekadar membela dakwahnya saja, tetapi juga sekaligus membela darahnya bagaikan saudara kandung sendiri, yang berarti di antara Amir dan Syeikh sudah bersumpah setia sehidup-semati, senasib, dalam menegakkan hukum Allah dan RasulNya di bumi persada tanah Dar’iyah. Ekspansi Wahabi Wahhabisme atau Wahhabiyah diambil dari Syeikh Muhammad ibn `Abd al-Wahhab (1703-1792), pendiri gerakan puritanisme keagamaan di Semenanjung Arabia yang pada akhirnya berujung pada pembentukan negara Islam Arab Saudi. Pada sekitar tahun 1777, ia tinggal di Dariyah, Arabia, dan di sana ibn al-Wahhab menjadi “pemimpin spiritual” keluarga besar Sa`ud. Pada masa itu, Sa`ud adalah sebuah kelompok pembesar atau elite lokal yang sedang berusaha untuk memperluas pengaruh dan wewenang. 

Wahhab lalu menandatangani semacam “perjanjian kerja sama” dengan Muhammad ibn Sa`ud, pemimpin Ibn al-Wahhab dan pengikut-pengikutnya akan mendukung upaya-upaya keluarga ibn al-Sa`ud untuk memperluas pengaruh dan wewenang mereka, dan keluarga al-Sa`ud – sebagai konpensasinya – akan menyebarkan versi Islam Wahhabi. Tentang pertemuan keduanya di Dar`iyyah. Menurut Abu Hakimah, salah satu penulis sejarah ibn al-Wahhab: Muhammad ibn Sa`ud menyambut Muhammad ibn al-Wahhab dan berkata, “ Dar'iyah ini milikmu, dan jangan takut kepada musuh-musuhmu.

Dengan nama Allah, bahkan jika semua [orang] Najd dipanggil untuk menyingkirkan kamu, kami tidak akan pernah setuju untuk mengusirmu.” Muhammad ibn `Abd al-Wahhab menjawab, “Anda adalah pemimpin mereka yang menetap di sini dan Anda adalah seorang yang bijak. Saya ingin Anda menyatakan sumpah Anda kepada saya bahwa Anda akan melaksanakan jihad (perang suci) terhadap orang-orang kafir. 

Sebagai imbalannya, Anda akan menjadi imam, pemimpin masyarakat Muslim dan saya akan menjadi pemimpin dalam masalah-masalah keagamaan. Dengan terbentuknya koalisi antara Ibn Sa`ud dan `Abd al-Wahhab, Wahhabiyah menjadi ideologi keagamaan bagi suatu unifikasi antarsuku di Arabia Tengah dan apa yang dapat disebut sebagai gerakan Wahhabiyah pun dimulai. Sebagai Imam gerakan Wahhabiyah, Ibn Sa`ud dan `Abd al-Wahhab menjadi pemimpin spiritual dan temporal wilayah itu Ekspansi awal Wahhabi-Saudi yang menentukan berlangsung ke barat, khususnya ke Hijaz, di mana dua kota suci Islam, Mekkah dan Madinah, berada. Dalam ekspansi ini mereka berhadapan dengan otoritas keagamaan yang lain, yakni Syarif Mekkah, yang memperoleh legitimasinya dari Khalifah Turki Usmani. Terlepas dari upaya keras orang-orang Hijaz untuk bertahan, koalisi Wahhabi-Saud berhasil memantapkan hegemoni mereka di Ta’if pada 1802, Mekkah pada 1803, dan Madinah setahun kemudian.

Setelah kemenangan itu, para ulama Wahhabi memerintahkan penghancuran kubah yang ada di makam-makam Nabi Muhammad dan para sahabatnya di Madinah. Berdakwah Melalui Surat-menyurat Syeikh menempuh pelbagai macam dan cara, dalam menyampaikan dakwahnya, sesuai dengan keadaan masyarakat yang dihadapinya. Di samping berdakwah melalui lisan, beliau juga tidak mengabaikan dakwah secara pena dan pada saatnya juga jika perlu beliau berdakwah dengan pedang. Maka Syeikh mengirimkan suratnya kepada ulama-ulama Riyadh dan para umaranya, yang pada ketika itu adalah Dahkan bin Dawwas. Surat-surat itu dikirimkannya juga kepada para ulama Khariq dan penguasa-penguasa, begitu juga ulama-ulama negeri Selatan, seperti al-Qasim, Hail, al-Wasyim, Sudair dan lain-lainnya.


Beliau terus mengirimkan surat-surat dakwahnya itu ke seluruh penjuru Arab, baik yang dekat ataupun jauh. Semua surat-surat itu ditujukan kepada para umara dan ulama, dalam hal ini termasuklah ulama negeri al-Ihsa’, daerah Badwi dan Haramain (Mekah - Madinah). Begitu juga kepada ulama-ulama Mesir, Syria, Iraq, Hindia, Yaman dan lain-lain lagi. Di dalam surat-surat itu, beliau menjelaskan tentang bahaya syirik yang mengancam negeri-negeri Islam di seluruh dunia, juga bahaya bid’ah, khurafat dan tahyul. 

Siapakah Salafiyyah ITU? sebagaimana yang telah disebutkan, bahwa Salafiyyah itu adalah suatu pergerakan pembaharuan di bidang agama, khususnya di bidang ketauhidan. Tujuannya ialah untuk memurnikan kembali ketauhidan yang telah tercemar oleh pelbagai macam bid’ah dan khurafat yang membawa kepada kemusyrikan. Untuk mencapai tujuan tersebut, Syeikh Muhammad bin `Abdul Wahab telah menempuh pelbagai macam cara. Kadangkala lembut dan kadangkala kasar, sesuai dengan sifat orang yang dihadapinya. Beliau mendapat pertentangan dan perlawanan dari kelompok yang tidak menyenanginya karena sikapnya yang tegas dan tanpa kompromi, sehingga lawan-lawannya membuat tuduhan-tuduhan atau pun pelbagai fitnah terhadap dirinya dan pengikut-pengikutnya.

Musuh-musuhnya pernah menuduh bahwa Syeikh Muhammad bin `Abdul Wahab telah melarang para pengikutnya membaca kitab fiqh, tafsir dan hadith. Malahan ada yang lebih keji, yaitu menuduh Syeikh Muhammad telah membakar beberapa kitab tersebut, serta menafsirkan al-Qur’an menurut kehendak hawa nafsu sendiri. Apa yang dituduh dan difitnah terhadap Syeikh Ibnu `Abdul Wahab itu, telah dijawab dengan tegas oleh seorang pengarang terkenal, yaitu al-Allamah Syeikh Muhammad Basyir as-Sahsawani, dalam bukunya yang berjudul Shiyanah al-Insan di halaman 473 seperti berikut Abdullah bin Muhammad bin `Abdul Wahab, menulis dalam risalahnya sebagai ringkasan dari beberapa hasil karya ayahnya, Syeikh Ibnu `Abdul Wahab, seperti berikut: 

 "Bahwa mazhab kami dalam Ushuluddin (Tauhid) adalah mazhab Ahlus Sunnah wal Jamaah, dan cara (sistem) pemahaman kami adalah mengikuti cara Ulama Salaf. Sedangkan dalam hal masalah furu’ (fiqh) kami cenderung mengikuti mazhab Ahmad bin Hanbal rahimahullah. Kami tidak pernah mengingkari (melarang) seseorang bermazhab dengan salah satu dari pada mazhab yang empat. Kami tidak mempersetujui seseorang bermazhab kepada mazhab yang luar dari mazhab empat, seperti mazhab Rafidhah, Zaidiyah, Imamiyah dan lain-lain lagi. Kami tidak membenarkan mereka mengikuti mazhab-mazhab yang batil. Malah kami memaksa mereka supaya bertaqlid (ikut) kepada salah satu dari mazhab empat tersebut. 

Kami tidak pernah sama sekali mengaku bahwa kami sudah sampai ke tingkat mujtahid mutlaq, juga tidak seorang pun di antara para pengikut kami yang berani mendakwakan dirinya dengan demikian. Hanya ada beberapa masalah yang kalau kami lihat di sana ada nash yang jelas, baik dari Qur’an mau pun Sunnah, dan setelah kami periksa dengan teliti tidak ada yang menasakhkannya atau yang mentaskhsiskannya atau yang menentangnya, lebih kuat dari padanya, serta dipegangi pula oleh salah seorang Imam empat, 

Maka kami mengambilnya. Pada hakikatnya ada tiga golongan musuh-musuh dakwah beliau: 
1. Golongan ulama khurafat, yang mana mereka melihat yang haq (benar) itu batil dan yang batil itu haq. Mereka menganggap bahwa mendirikan bangunan di atas kuburan lalu dijadikan sebagai masjid untuk bersembahyang dan berdoa di sana dan mempersekutukan Allah dengan penghuni kubur, meminta bantuan dan meminta syafaat padanya, semua itu adalah agama dan ibadah. Jika ada orang-orang yang melarang mereka dari perbuatan jahiliyah yang telah menjadi adat tradisi nenek moyangnya, mereka menganggap bahwa orang itu membenci auliya’ dan orang-orang soleh, yang berarti musuh mereka yang harus segera diperangi. 

2. Golongan ulama taashub, yang mana mereka tidak banyak tahu tentang hakikat Syeikh Muhammad bin `Abdul Wahab dan hakikat ajarannya. Mereka hanya taqlid belaka dan percaya saja terhadap berita-berita negatif mengenai Syeikh yang disampaikan oleh kumpulan pertama di atas sehingga mereka terjebak dalam perangkap Ashabiyah (kebanggaan dengan golongannya) yang sempit tanpa mendapat kesempatan untuk melepaskan diri dari belitan ketaashubannya. Lalu menganggap Syeikh dan para pengikutnya seperti yang diberitakan, yaitu; anti Auliya’ dan memusuhi orang-orang shaleh serta mengingkari karamah mereka. Mereka mencaci-maki Syeikh habis-habisan dan beliau dituduh sebagai murtad. 

3. Golongan yang takut kehilangan pangkat dan jabatan, pengaruh dan kedudukan. Maka golongan ini memusuhi beliau supaya dakwah Islamiyah yang dilancarkan oleh Syeikh yang berpandukan kepada aqidah Salafiyah murni gagal karena ditelan oleh suasana hingar-bingarnya penentang beliau. Demikianlah Syeikh Muhammad bin `Abdul Wahab dalam dakwah dan jihadnya telah memanfaatkan lisan, pena serta pedangnya seperti yang dilakukan oleh Rasulullah SAW sendiri, di waktu baginda mengajak kaum Quraisy kepada agama Islam pada waktu dahulu. 

Yang demikian itu telah dilakukan terus menerus oleh Syeikh Muhammad selama lebih kurang 48 tahun tanpa berhenti, yaitu dari tahun 1158 hinggalah akhir hayatnya pada tahun 1206 H. Adalah suatu kebahagiaan yang tidak terucapkan bagi beliau, yang mana beliau dapat menyaksikan sendiri akan kejayaan dakwahnya di tanah Najd dan daerah sekelilingnya, sehingga masyarakat Islam pada ketika itu telah kembali kepada ajaran agama yang sebenar-benarnya, sesuai dengan tuntunan Kitab Allah dan Sunnah RasulNya. Dengan demikian, maka maqam-maqam yang didirikan dengan kubah yang lebih mewah dari kubah masjid-masjid, sudah tidak kelihatan lagi di seluruh negeri Najd, dan orang ramai mula berduyun-duyun pergi memenuhi masjid untuk bersembahyang dan mempelajari ilmu agama. Amar ma’ruf ditegakkan, keamanan dan ketenteraman masyarakat menjadi stabil dan merata di kota mau pun di desa. 

Syeikh kemudian mengirim guru-guru agama dan mursyid-mursyid ke seluruh pelusuk desa untuk mengajarkan ilmu-ilmu agama kepada masyarakat setempat terutama yang berhubungan dengan aqidah dan syari’ah. Setelah beliau meninggal dunia, perjuangan tersebut diteruskan pula oleh anak-anak dan cucu-cucunya, begitu juga oleh murid-murid dan pendukung-pendukung dakwahnya. Yang dipelopori oleh anak-anak Syeikh sendiri, seperti Syeikh Imam `Abdullah bin Muhammad, Syeikh Husin bin Muhammad, Syeikh Ibrahim bin Muhammad, Syeikh Ali bin Muhammad. Dan dari cucu-cucunya antara lain ialah Syeikh `Abdurrahman bin Hasan, Syeikh Ali bin Husin, Syeikh Sulaiman bin `Abdullah bin Muhammad dan lain-lain.  

Dari kalangan murid-murid beliau yang paling menonjol ialah Syeikh Hamad bin Nasir bin Mu’ammar dan ramai lagi jamaah lainnya dari para ulama Dar’iyah. Masjid-masjid telah penuh dengan penuntut-penuntut ilmu yang belajar tentang pelbagai macam ilmu Islam, terutama tafsir, hadith, tarikh Islam, ilmu qawa’id dan lain-lain lagi. Meskipun kecenderungan dan minat masyarakat demikian tinggi untuk menuntut ilmu agama, namun mereka pun tidak ketinggalan dalam hal ilmu-ilmu keduniaan seperti ilmu ekonomi, pertanian, perdagangan, dan lain-lain lagi yang mana semuanya itu diajarkan di masjid dan diaplikasikan dalam kehidupan mereka sehari-hari. Mari sekrang kita kembali mengenang perjuangan Syeakh di tanah yang disucikan sebelum akhirnya bisa dikuasai. 

Setelah kejayaan Syeikh Muhammad bersama keluarga Amir Ibnu Saud menguasai daerah Najd, maka sasaran dakwahnya kini ditujukan ke negeri Mekah dan negeri Madinah (Haramain) dan daerah Selatan Jazirah Arab. Mula-mula Syeikh menawarkan kepada mereka dakwahnya melalui surat menyurat terhadap para ulamanya, namun mereka tidak mau menerimanya. Sebelas tahun setelah meninggalnya kedua tokoh mujahid ini, yaitu Syeikh dan Amir Ibnu Saud, kemudian tampillah Imam Saud bin `Abdul `Aziz untuk meneruskan perjuangan pendahulunya. Imam Saud adalah cucu kepada Amir Muhammad bin Saud, rekan seperjuangan Syeikh semasa beliau masih hidup. 

Berangkatlah Imam Saud bin `Abdul `Aziz menuju tanah Haram Mekah dan Madinah (Haramain) yang dikenal juga dengan nama tanah Hijaz. Mula-mula beliau bersama pasukannya berjaya menduduki Tha’if. Penaklukan Tha’if tidak begitu banyak mengalami kesulitan karena sebelumnya Imam Saud bin `Abdul `Aziz telah mengirimkan Amir Uthman bin `Abdurrahman al-Mudhayifi dengan membawa pasukannya dalam jumlah yang besar untuk mengepung Tha’if. Pasukan ini terdiri dari orang-orang Najd dan daerah sekitarnya. Oleh karena itu Ibnu `Abdul `Aziz tidak mengalami banyak kerugian dalam penaklukan negeri Tha’if, sehingga dalam waktu singkat negeri Tha’if menyerah dan jatuh ke tangan Salafy (pengikut Syaikh Muhammad). 

Di Tha’if, pasukan muwahidin membongkar beberapa maqam yang di atasnya didirikan masjid, di antara maqam yang dibongkar adalah maqam Ibnu Abbas r.a. Masyarakat setempat menjadikan maqam ini sebagai tempat ibadah, dan meminta syafaat serta berkat dari padanya. Dari Tha’if pasukan Imam Saud bergerak menuju Hijaz dan mengepung kota Mekah. Manakala Gubernur Mekah mengetahui sebab pengepungan tersebut (waktu itu Mekah di bawah pimpinan Syarif Husin), maka hanya ada dua pilihan baginya, menyerah kepada pasukan Imam Saud atau melarikan diri ke negeri lain. Ia memilih pilihan kedua, yaitu melarikan diri ke Jeddah. Kemudian, pasukan Saud segera masuk ke kota Mekah untuk kemudian menguasainya tanpa perlawanan sedikit pun. 

Tepat pada waktu fajar, Muharram 1218 H, kota suci Mekah sudah berada di bawah kekuasaan Muwahidin sepenuhnya. Seperti biasa, pasukan Muwahidin senantiasa mengutamakan sasarannya untuk menghancurkan patung-patung yang dibuat dalam bentuk kubah di perkuburan yang dianggap keramat, yang semuanya itu boleh mengundang kemusyrikan bagi kaum Muslimin. 

Maka semua lambang-lambang kemusyrikan yang didirikan di atas kuburan yang berbentuk kubah-kubah masjid di seluruh Hijaz, semuanya diratakan, termasuk kubah yang didirikan di atas kubur Khadijah r.a, isteri pertama Nabi kita Muhammad SAW Bersamaan dengan itu mereka melantik sejumlah guru, da’i, mursyid serta hakim untuk ditugaskan di daerah Hijaz. Selang dua tahun setelah penaklukan Mekah, pasukan Imam Saud bergerak menuju Madinah. 

Seperti halnya di Mekah, Madinah pun dalam waktu yang singkat saja telah dapat dikuasai sepenuhnya oleh pasukan Muwahhidin di bawah panglima Putera Saud bin Abdul Aziz, peristiwa ini berlaku pada tahun 1220 H. Dengan demikian, daerah Haramain (Mekah - Madinah) telah jatuh ke tangan Muwahidin. Dan sejak itulah status sosial dan ekonomi masyarakat Hijaz secara berangsur-angsur dapat dipulihkan kembali, sehingga semua lapisan masyarakat merasa aman, tenteram dan tertib, yang selama ini sangat mereka inginkan. Walaupun sebagai sebuah daerah yang ditaklukan, keluarga Saud tidaklah memperlakukan rakyat dengan sesuka hati. Keluarga Saud sangat baik terhadap rakyat terutama pada kalangan fakir miskin yang mana pihak kerajaan memberi perhatian yang berat terhadap nasib mereka. Dan tetaplah kawasan Hijaz berada di bawah kekuasaan Muwahidin (Saudi) yang dipimpin oleh keluarga Saud sehingga pada tahun 1226 H. Oleh karena musuh-musuh gerakan Salafiyyah tidak mempunyai kekuatan yang memadai untuk menentang pergerakan 

Wahabiyah, maka mereka menghasut pemerintah Mesir dan Turki dengan menggunakan nama agama. Akhirnya pasukan Mesir dan Turki menyerbu ke negeri Hijaz untuk membebaskan kedua kota suci Mekah dan Madinah dari cengkaman kaum Muwahiddin, sehingga terjadilah peperangan di antara Mesir bersama sekutunya Turki di satu pihak melawan pasukan Muwahidin dari Najd dan Hijaz di pihak lain. Peperangan ini telah berlangsung selama tujuh tahun, yaitu dari tahun 1226 hingga 1234 H . Muhammad bin `Abdul Wahab telah menghabiskan waktunya selama 48 tahun lebih di Dar’iyah. Keseluruhan hidupnya diisi dengan kegiatan menulis, mengajar, berdakwah dan berjihad serta mengabdi sebagai menteri penerangan Kerajaan Saudi di Tanah Arab. Dan Allah telah memanjangkan umurnya sampai 92 tahun, sehingga beliau dapat menyaksikan sendiri kejayaan dakwah dan kesetiaan pendukung-pendukungnya. 

Semuanya itu adalah berkat pertolongan Allah dan berkat dakwah dan jihadnya yang gigih dan tidak kenal menyerah waktu itu. Kemudian, setelah puas melihat hasil kemenangannya di seluruh negeri Dar’iyah dan sekitarnya, dengan hati yang tenang, perasaan yang lega, Muhammad bin `Abdul Wahab menghadap Tuhannya. Beliau kembali ke Rahmatullah pada tanggal 29 Syawal 1206 H, bersamaan dengan tahun 1793 M, dalam usia 92 tahun. Jenazahnya dikebumikan di Dar’iyah (Najd). Semoga Allah melapangkan kuburnya, dan menerima segala amal solehnya serta mendapatkan tempat yang layak di sisi Allah SWT. 


Konkulsi :

Kata “wahhabi” sudah tidak terasa asing ditelinga kita, ketika orang yang awam mendengar kata ini dan ketika membayangkan kelompok yang disebut dengan sebutan ini maka yang terdetik di mereka adalah aliran Islam yang sesat yang suka mengkafirkan atau menyesatkan kaum muslimin lainnya dan segudang celaan-celaan lain. 

Semuanya disebabkan oleh adanya sumber-sumber atau rujukan yang tidak jelas kebenarannya dan hanya kedustaan belaka yang tersebar dikalangan orang awam mengenai “Wahhabi”, atau juga karena ketaqlidan (hanya ikut-ikutan) sebagian orang awam dalam menghujat kaum Wahabi. Wahhabi bukanlah sebuah gelar yang dicetuskan oleh pengikut dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah sendiri, namun dari musuh-musuh dakwah, baik karena politik saat itu atau para pecinta kesyirikan dari kalangan kaum Sufi dan Rafidhoh dengan tujuan melarikan manusia dari dakwah yang beliau emban dan menggambarkan dan fitnah yang mengatakan bahwa beliau membawa ajaran baru atau madzhab kelima yang menyelisihi empat madzhab. 

Kelompok yang dituduh dengan sebutan “Wahhabi” bukanlah merupakan madzhab yang baru apalagi merupakan agama tersendiri diluar Islam. Raja Abdul Aziz mengatakan, “Mereka menjuluki kami “Wahhabiyun” dan madzhab kami adalah “Wahhabi” sebagai madzhab tertentu, maka ini adalah kesalahan fatal akibat kabar bohong yang didesuskan oleh sebagian kalangan yang memiliki niat jahat. Kami bukanlah pemeluk madzhab baru atau aqidah baru. Muhammad bin Abdul Wahhab tidaklah membawa ajaran baru. Aqidah kami adalah aqidah salaf shalih yang diajarkan dalam al-Quran dan as-Sunnah sebagaimana pemahaman salafus shalih. 

Kami menghormati Imam empat, tidak adanya bagi kami Malik, Syafi’i, Ahmad, dan Abu Hanifah, semuanya sangat terhormat dalam pandangan kami. Pada kenyataannya, dapat kita saksikan sendiri bahwa setiap orang yang memperingatkan ummat atas kesyirikan dan cabang-cabangnya, mengingkari kebid’ahan dan memperingatkan ummat atasnya, maka dia akan disebut “Wahhabi”. Sehingga ini justru menjadi simbol bagi setiap golongan yang mengikuti al-Quran dan as-Sunnah sesuai dengan pemahaman yang benar yaitu pemahaman shalafus shalih. 

Maka tidak heran ada perkataan ulama, “Jika pengikut Muhammad shallallahu’alaihi wa sallam dikatakan Wahhabi, maka akulah Wahhabi.” Salah satu contohnya adalah gelar yang diberikan pula kepada Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah (wafat 728 H) sebagai “Wahhabi”, padahal beliau tidak mengenal Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan hidup pada masa sebelum syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab (wafat 1206 H). Kenapa tidak sekalian saja bahwa syaikh Muhhammad bin Abdul Wahhab itu disebut “Taimiyyi” ? yang bisa saja beliau disebut demikian karena beliau hidup pada masa setelah Syaikh Ibnu Taimiyyah dengan ajaran yang dibawa sama, yakni dakwah tauhid, pemurnian Islam dari Syirik, Bid’ah, dan Khurofat. Jadi kita bersyukur juga adanya ulama seperti Syeakh Muhamad Bin Abdul Wahab yang telah menghancurkan dan menghilangkan kesyirikan yang ada di Arab Saudi. 

Tentu menjauhi provokasi Barat dalam memecah belah umat Islam adalah hal yang wajib kita fahami bersama. Memang fikih dakwah yang dilakukan oleh para pengikut Muhamad Bin Abdul Wahab sekarang terlihat keras dari sisi dakwah, kalau dilihat bagaimana Syeakh Muhamad Bin Abdul Wahab pada zaman itu memang di tuntut untuk adanya ketegasan sebab lingkungan yang terjadi masa itu memerlukan sikap yang tegas dan keras. Jika tanpa ketegasan dan keberanian maka dengan cepat Syeakh Muhamad Bin Abdul Wahab dibinasakan dari tanah Arab. 

 Waalahu a'lam

Google Anda

facebook 1.1k

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget