Halloween Costume ideas 2015
Februari 2013

Penulis : Muhamad Yudha Al Fikri

Islam mempunyai arti selamat, ketika masuk Islam semua akan selamat, 
dari : Jiwa, harta dan harga diri. Kita tahu bahwa Muslim di Indonesia  terbanyak di dunia, tapi yang disayangkan adalah nilai Islam masih jarang diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Negara yang beraneka ragam suku dan budaya ini masih tidak faham akan keislamannya. Islam sebagai agama negara, tapi moral tidak pernah ada. 
Islam keturunan memang menghiasi  negeri ini.


Indonesia negara besar dan tentu juga mempunyai masalah yang besar pula, rakyat yang banyak tentu mempunyai persepsi dalam satu masalah yang bervariatif. Pancasila sebagai landasan yang mesti dipegang oleh siapa pun di negeri ini. Jadi kalau  mau menjadi petinggi bangsa, setidaknya mesti faham makna dari pancasila, kononnya seperti itu, walaupun sebuah asumsi tidak selamanya benar.

Kadang orang yang biasa berteriak, " Hidup Pancasila.! "  mereka pula yang merusak tatanan masyarakat. 
Pancasila, sila ke 5 adalah puncak dari sebuah harapan berbangsa yang berbunyi,
" Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,".

Pertanyaannya, apakah keadilan itu sudah dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia? Bukankah adil itu dekat dengan ketakwaan, sebagaimana difirmankan Allah dalam Al Quran?
Di negeri ini masih banyak ketimpangan sosial, ketidakadilan, kezaliman yang sudah biasa terjadi.

Petinggi negeri ini selalu terbebas dari dosa -  dosa yang mereka telah lakukan, cuci tangan dalam segala permasalahan yang telah mereka perbuat adalah hal lumrah yang biasa ditemukan. Tapi, kalau yang melakukan orang miskin  maka dihukum dengan seberat beratnya. 

Mana implementasi dari sebuah asas negara? Mana Pancasila yang selalu dilaungkan oleh petinggi negeri ini sampai mulut mereka berbusa? Mulut beracun yang selalu diutarakan ketika kampanye,
" Kita mesti mengamalkan Pancasila, ".

Pancasila seperti bumerang buat negeri ini, berbangga dengan Pancasila membuat kita terjerat oleh kata - kata usang yang selalu keluar dari petinggi bangsa. 
Sebagai rakyat biasa, tentu harapan dan cita - cita untuk mendapatkan keadilan itu segera direalisasikan dengan cepat, duit negara banyak dan alokasinya  yang tidak tepat sasaran, padahal yang berteriak Pancasila dan bla bla adalah seorang Muslim. 

Seorang Muslim itu mesti menjaga uang saudaranya dan itu hukumnya wajib  seperti yang tertuang dalam Maqosid Syariah, bukan malah dikorupsi seperti yang terjadi selama ini. Sudah rahasia umum bahwa yang suka masuk KPK ( Komite Pemberantasan Korupsi ) adalah mereka yang beragama Islam, bukan?

Kadang mengelus dada sendiri, korupsi itu dilakukan oleh seseorang yang beragama Islam.
Istilahnya, mana nilai agama yang mereka punya, mana jiwa keislaman dalam diri mereka, mana tendensi dari sebuah kata Islam yang bermakna selamat ? Negara yang bermayoritas Islam ini hanya sekadar data yang tertulis, bukan sikap yang bercerminkan agama.

Moga dikemudian hari agama bukan hanya sebagai identitas saja, melainkan agama menjadi kebutuhan yang tak akan terpisahkan dalam kehidupan.

Amin

Waallahu a'lam

Penulis : Muhamad Yudha Al Fikri

Partai Islam di Indonesia sampai kini tidak ada yang sehebat partai Masyumi yang pernah ada dalam sejarah kepartaian Islam di Indonesia. Partai yang solid yang tidak bisa diintervensi atau dipropoganda oleh siapa pun diinternal partai.

Setelah Indonesia reformasi banyaknya partai Islam bermunculan, partai - partai Islam itu menunjukan visi dan misi, yang diusung pun berbeda walaupun sama - sama partai Islam.

Partai - partai Islam yang ada saat ini yang bisa dikatakan cukup terkenal solid dalam masalah kaderisasi ialah PKS, partai yang mengusung jargon " dakwah " mempunyai basis kader yang cukup loyal. Tapi kalau kita perhatikan bersama, sejak partai ini menjadi partai inklusif atau menjadi partai terbuka membuat banyak para kader keluar sebab partai ini sudah tidak nyaman lagi  dalam meneruskan perjuangan dakwah.

Ketika partai Islam ini masih bernama PK ( Partai Keadilan ) banyak sekali simpatisan yang sungguh luar biasa dari rakyat Indonesia dan harapan yang besar kepada partai yang berbasis dakwah ini, para kader yang sangat terjaga, dakwah yang makin terasa bahkan anggota dewan yang masih bersikap sederhana. 

Tapi, ketika partai ini berubah menjadi partai terbuka, anggota dewan yang sudah berubah, dakwah menjadi nomor dua bukan yang pertama lagi dalam sebuah perjuangan, maka berkuranglah simpatisan dari rakyat Indonesia.

Menurut  KH. Kholil Ridwan, beliau mengaku sangat rindu dengan spirit Partai Keadilan Sejahtera (PKS) layaknya ketika masih bernama Partai Keadilan (PK). Menurutnya ini adalah jalan bagi PKS agar kembali menjadi partai dakwah dan dambaan umat.

“PKS harus kembali kepada PK seperti dulu yang memiliki massa yang solid. Dahulu PK, jangankan yang haram yang makruh saja ditinggalkan.  Jangankan yang wajib, yang sunnah saja dikerjakan,".

Jalan untuk mengembalikan ruh PK sebagai partai militian dan ideologis menurut Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) adalah dengan cara memanggil kembali para ideolog-ideolog tarbiyah dan PK yang telah dipecat oleh PKS.

“Untuk menjadi seperti PK, PKS harus memanggil kembali para ustadz yang sudah mereka pecat agar mau kembali ke PKS seperti Mashadi, Daud Rasyid, Fathuddin Ja’far, Ihsan Tanjung, dan lain sebagainya". 

Jadi sekarang Pak Anis matta dan dewan syuro mesti berfikir untuk mengembalikan orang - orang hebat yang sudah keluar dari partai ini, semua mesti dikembalikan kepada Asolah ( keasilan ) dakwah, dulu masa ada Ustaz Rahmat Abdullah ruh partai sangat terasa, tapi kini? Semua lebih kepada sifat pragmatis yang tidak lebih dari kekuasaan dan mengejar suara tanpa dilihat proses perjuangan dakwah

Waallahu a'lam

Penulis : Muhamad Yudha Al Fikri

Negara hilang untuk sementara, media tidak berbicara lagi tentang negara sebab Presiden tengah fokus  kepada partainya untuk beberapa hari ini. Presiden memang sebagai figur yang kuat di tubuh partai demokrat. Peringatan untuk demokrat untuk saat ini ialah dimana elektabilitas partai terjun bebas ke 8,3 % yang sebelumnya 20,3%.

Menunjukan ketua umum partai tidak bisa menghandle permasalahan yang ada di demokrat hingga membuat Pak Presiden lupa akan identitasnya bahwa beliau masih seorang Presiden, mestinya beliau fokus kepada rakyat, bukan hanya fokus ke partainya saja, sangat disayangkan.

Sebenarnya itu masalah ada di Pak Anas yang masih menjabat sebagai ketua umum, kalau beliau turun dari ketua umum atau bersedia diganti oleh yang lebih baik itu akan membuat konflik diinternal partai tidak sampai membuat heboh negara, memang kalau kita lihat dari struktural dan kesolidan partai, demokrat berada di titik terbawah dalam partai  - partai yang akan besaing di 2014 nanti.

Sebab demokrat masih menjadikan figur untuk menarik konstituen dari masyarakat Indonesia. Bukan kepada kapabilitas dan kredibilitas dalam membina partai demokrat dan melakukan rekonsiliasi partai dengan kokoh.

Memang secara hukum rasionalitas bahwa partai yang bersandar kepada figur itu tidak akan pernah bertahan lama dalam dunia demokrasi di Indonesia, sebab kenapa? karena kalau bersandar terhadap figur itu tidak akan lama hidup partai itu,  hanya dua periode saja bisa menjabat Presiden sebagaimana yang terjadi kepada Pak Sby sekarang ini.

Elektabilitas yang menurun tajam, apakah salah dari ketua umum demokrat atau memang kurang perhatiannya Pak Sby ke partai demokrat?
tapi, kalau dilihat kembali dan ditelusuri, awal perpecahan partai ini ialah ketika para kader di daerah sudah tidak suka dengan sikap Pak Anas yang masih " buronan" KPK dan masuk dalam media massa tiap hari, membuat masyarakat semakin mengenal partai Demokrat yang banyak terseret kasus korupsi, padahal Pak Sby yang membuat KPK, tapi banyak dari kader - kader nya masuk dalam kandang macan ( KPK ) 

Korupsi seperti hal yang sudah lumrah kita dengar  banyak dilahirkan oleh para kader demokrat, bahkan yang membuat orang tercengang adalah ketika Andi Malarangeng ditetapkan sebagai tersangka yang pada waktu itu masih menjabat sebagai Menteri olahraga, jadi wajar saja pada masa itu PSSI dan KPSI itu tidak pernah selesai masalah yang terus menerpa olahraga nasional, ya toh Menterinya pun tidak serius dalam membenahi persepakbola-an Nasional. 

Hambalang sebagai harapan rakyat Indonesia yang ingin dijadikan pusat pembinaan dan memajukan olahrga nasional dikorupsi, coba bayangkan, tempat yang diharapkan banyak melahirkan orang -orang berbakat dalam bidang olahraga malah dikorup.

Tidak bisa dimengerti kenapa para pejabat negeri ini masih miskin nasioanlisme, kadang tidak bisa difahami bahwa pemegang kebijakan di negeri ini masih terlalu naif dan  masih berani untuk terus mengumbar janji memajukan rakyat atau membela rakyat.

Maka ada harapan tanpa berujung ialah dimana negeri ini tidak akan terlepas dari kasus korupsi yang tentunya karakter pejabat negara sudah mengakar, dosa para pendahulu negeri ini membuat anak dan cucu terus mengikuti jejak para pendahulu.

Satu cara membebasan negeri ini dari kasus korupsi adalah koruptor dihukum gantung, biar semua rakyat melihat bahwa kebijakan bukan hanya tajam ke bawah tapi tumpul ke atas. Kebijakan itu dibuat bukan untuk rakyat kecil saja, melainkan untuk petinggi negara juga.

Mungkinkah keadilan dalam kebijakan bisa terjadi di negeri kita, negeri yang sudah penuh dengan dosa - dosa yang terus mengalir dari pendahulu dan diteruskan oleh generasi setelahnya? Sebab semua orang sudah terjebak oleh sistem yang ada dan tidak bisa terlepas tanpa semangat yang kuat untuk merubah bangsa sambil membuka kembali sejarah para pahlawan negeri ini sebagai pemompa semangat jiwa nasionalis yang sudah memudar.

Sebab korupsi di negeri ini sudah menjadi hobi bagi para pejabat dan itu adalah pil pahit yang mesti ditelan oleh rakyat Indonesia, moga generasi di masa akan datang bisa merubah negara ini menjadi lebih baik lagi.
Amin.

Waalahu a'alam

Penulis : Muhamad Yudha Al Fikri

Pak SBY kenapa terlalu lama dalam mengambil keputusan, padahal beliau sudah melihat bagaimana keadaan demokrat sekarang yang sudah hampir lumpuh malah nampak terlalu memback up Pak Anas. Di kalangan kader demokrat sudah banyak yang meminta untuk pergantian Pak Anas sebagai ketua umum partai demokrat tapi usulan itu seperti hambar ketika sudah berhadapan dengan Pak SBY.

Permasalahan negara yang begitu banyak sudah tidak kelihatan lagi di mata Pak SBY untuk sekarang ini, sebab beliau tengah fokus untuk mencarikan solusi biar terhindar dari hancurnya partai demokrat. Dari tanah suci Pak SBY berdoa dan berharap moga bisa didapatkan solusi untuk kemajuan demokrat.

Pak SBY memang Presiden yang terlihat seorang pemimpin yang terlalu lama dalam mengambil keputusan dalam suatu permasalahan, padahal semakin lama mengambil solusi dari suatu permasalahan akan menjadi bumerang buat demokrat sendiri.

Yang lucunya lagi, Pak Anas tidak sadar juga untuk segera mundur dari puncak kepemimpinan partai, bahkan seakan semua masalah yang ada di demokrat diserahkan saja ke Pak SBY. Ditambah lagi ketika hampir runtuhnya partai ini, Pak Nazarudin muncul lagi di media dan tetap kekeh pada pendapatnya,
" bahwa Pak Anas adalah dalang dari penyalahgunaan uang yang semestinya buat hambalang malah digunakan untuk kampanye pemenangan dia ketika merebutkan kursi ketua umum demokrat,". tuturnya.

Tentu tuduhan Pak Nazarudin itu tidak bisa dianggap main - main, sebab dia pun adalah mantan orang besar juga di partai demokrat malah menduduki kursi bendahara dalam partai demokrat. Tidak mungkin seorang bendahara tidak mengetahui asal muasal masuk dan keluarnya duit. Pasti dia tahu dan terus berupaya menyeret Pak Anas untuk ditetapkan menjadi tersangka. 

KPK tidak akan pernah diam untuk terus berupaya mencari bukti yang kuat bahwa Pak Anas juga bermain dalam proyek hambalang, tidak serta merta Pak Anas ditangkap tanpa bukti hanya sekadar ucapan dari seorang bendahara. KPK mesti menyiapkan solusi yang tepat dan cepat dalam mengusut kasus ini, tentunya namanya bangkai akan terkuak sendiri. Tinggal tunggu gilirannya.

Pak SBY pun bisa jadi tersangka kalau Pak Anas masuk penjara, sebab Pak SBY juga sebagai ketua pembina partai, tidak mungkin sebagai pucuk kepemimpinan tidak tahu menahu tentang masalah ini. Hanya saja pengadilan dunia itu sangat sulit untuk menyeret seorang Presiden,. Kalau bukti kuat apa mungkin diseret ke penjara? tidak ada sejarah Presiden bisa diseret masuk penjara dalam sejarah bangsa Indonesia. 

Mana bisa negara Indonesia bisa sehebat cina dalam menanggulangi dan menangkap para koruptor bahkan menghukum gantung?
Undang - undang di Indonesia itu sudah didesain oleh sistem penjajah, siapa yang kuat dia akan menang.


Waallahu a'lam


KRONOLOGIS PENCOPOTAN PEJABAT RUSUN MARUNDA OLEH AHOK

1. Mau kulwit detik2 ketua rusun Marunda dipecat.
2. Banyak laporan yang masuk tentang Rumah Susun (Rusun) Marunda ke @basuki_btp oleh masyarakat sekitar. Rusun milik Pemprov DKI 'dijual' oknum
3. Mendengar laporan trsbt, Pak Ahok lgsg tinjau rusun marunda dan bertemu dgn pengelolanya yaitu Kusnandar yg menjabat sjk periode sblm JB.
4. Kusnandar blg ke @basuki_btp kalo warga Marunda tdk adaa yang minat tinggal dirumah susun yg jumlahnya 1000 unit tersebut.
5. Mendengar pengkuan K, pak ahok lgsg nanya warga yg ketika itu ada juga di tempat. "Apa yg membuat bpk/ibu tdk mau ttinggal disini ?"
6. Warga menjawab "kami sudah mengajukan untk tinggal di rusun ini tetapi tdk pernah ditanggapi, harganya pun mahal&syarat2 memberatkan kami"
7. "Selain itu, pengelola juga blg kl rusun ini sudah penuh" . Lalu Ahok cek ke unit2 rusun trsbt.
8. Tiap lantai, ada 20 unit tetapi yang ditempati hanya 5-10 unit, Ahok marah besar. Semua warga disuruh daftar saat itu jg&ditongkrongin Ahok
9. 30menit kemudian Ahok meninggalkan rusun dan tinjau pelabuhan baru di Marunda. Pelabuhan baru yg dapat merekrut 2000 tenaga kerja.
10. Ketika sampai pelabuhan, Ahok mendapat kabar katanya setelah bberpa menit Ahok tinggalkan rusun, pengelola menutup pendaftaran. Warga kecewa

11. pun balik lagi ke rusun tersebut (jam 7 mlm) untuk mengecek kembali laporan yang baru diterimanya.
12. Di Jalan menuju rusun, Ahok ketemu tukang siomay. Ahok pun iseng bertanya dimana tukang siomay (TS) itu tinggal.
13. TS trsbt ngontrak di ujung marunda 350rb per bulan. Ahok nanya knp ga mau tinggal dirusun ini?padahal paling atas seharga 150rb perbln.
14. Apa jawaban dari TS tersebut? TS bilang "pengelola tdk yakin saya bisa bayar krna harganya tinggi dan ga pantas tinggal di rusun trsbt".
15. Tau Ahok kan? Sesampainya di Rusun dipanggil lagi si K dan langsung kelabakan. Gak nyangka kalo Ahok bakal balik lagi.
16. •Ya marah2nya Ahok kalian udh pasti tau. Kali ini marahnya lbh dari PU :p . Dipanggil lah Camat dan lurah setempat.
17. si K, Camat, Lurah dikumpulin. Otomatis si K udah "dirumahkan" oleh Ahok dgn persetujuan Jokowi. Camat dan lurah pun jg ditanya Ahok.
18. "Sanggup gak urus rusun ini?kalo ga sanggup gue copot juga". Camat&lurah pun sampai malam mendata lgsg warga yg mau tinggal di rusun trsbt.
19. You know, si K mobilnya keren lho. Kayak mobil dishub yang waktu di pake @basuki_btp saat banjir. Pasti mahal harganya :)
20. Ternyata, dibalik banjir ada hikmahnya juga. Semua bobrok jadi ketauan deh. Sekarang warga Marunda bs menikmati rusun yg udh disediain pemda
21. Bayangin kalo @JokowiAhok gak buka laporan pengaduan, yang "diatas" makin semena2 dan rakyat bingung mau ngadu kesiapa.
22. Begitulah cerita jalannya pemecatan pengelola rusun marunda, kalo ada keluhan jgn sungkan lapor&jgn takut. Terima kasih atas partisipasinya


http://storify.com/pertanda/pemecatan-kepala-rusun-marunda-oleh-wagub-dki-ahok

Penulis : Muhamad Yudha Al Fikri

Kemajuan negara tidak terlepas oleh peran buruh di dunia, Indonesia dinobatkan menjadi ekonomi tertinggi ke dua di dunia saat ini maka jasa buruh pun tak bisa dilupakan. Proyek besar, perusahaan - perusahan asing yang sudah tertarik untuk menanamkan saham dan investasinya di Indonesia membuat Indonesia semakin diperhitungkan di kancah internasional.

Kalau suatu negara ingin ekonominya dirasakan oleh lapisan masyarakat, maka gaji buruh itu mesti naik dan terus naik. Jangan ditepikan buruh ini, sebagai bukti bahwa buruh memainkan peranan penting di dunia adalah adanya hari buruh internasional, itu menunjukan bahwa buruh salah satu penyebab kemajuan suatu negara. 

Pemerintah Indonesia selalu memanjakan pengusaha dan terlihat takut oleh para pengusaha atau investor asing, padahal duit - duit rakyat Indonesia itu banyak yang sudah dibawa kabur keluar negara. Tapi, Pemerintah masih santai dan nampak terus berupaya menangguhkan UMP, kalau pun pengusaha mengancam untuk keluar dari Indonesia, mestinya pemerintah Indonesia melawannya, biarkan saja mereka keluar.

Jangan takut mereka keluar, sebab masih banyak investor asing yang lain yang mau masuk ke Indonesia. 
Bukan karena ancaman pengusaha rakyat Indonesia akan melarat, Indonesia negara kaya kalau pejabat negara tidak miskin nasionalisme.

Indonesia sudah menjadi daya tarik buat negara - negara lain dalam menanamkan modalnya. Negara di dunia sudah mulai beralih ke Asia bukan lagi ke Eropa sebab di sana masalah krisis tidak selesai - selesai. Kalau gaji buruh naik maka kesejahteraan buat grassroot juga terjamin. Jangan yang untung penguasa saja, saling mutualisme itulah yang mesti dijunjung dan dijaga. 

Kalau pengusaha saja diutamakan, itu tidak adil. Malah kadang kita lihat banyak penguasa asing terus mengexploitasi semua sumber daya alam Indonesia. Mana jiwa nasionalis para pejabat negara yang masih mengutamakan orang asing, sudah dijajah beratus tahun, yang kasiannya sampai sekarang masih saja suka dijajah, kalau begitu kapan merdeka? Coba pemerintah berani buat menasionalisasikan semua perusahanan - perusahaan yang dipegang oleh orang asing. Karena duit negara dibawa kabur keluar negeri.

Jika kita terus memanjakan orang asing maka tidak salah ada istilah ," Indonesia menjadi budak di negeri sendiri,". Memang dari dulu permasalahan buruh tidak pernah selesai, pemerintah tidak pernah memberikan ruang yang lebar kepada para buruh. Menyempitkan dada para buruh disebabkan gaji yang kecil dan biaya hidup yang tinggi itu salah satu sebab banyaknya kriminal di negara ini.

Buruh bisa dikatakan sebagai pondasi yang kuat untuk membangun negeri, buruh makmur negara aman. Tapi, jika buruh dianak tirikan dari pada pengusaha yang selalu diutamakan, membuat kesenjangan sosial semakin runcing. Sebenarnya masa - masa sekarang adalah masa yang tepat untuk menaikan gaji buruh, kenapa? sebab ekonomi Indonesia yang tinggi tentunya membuat semua investor akan melirik Indonesia yang akan menjadi ekonomi maju disuatu saat nanti dan mempunyai keuntungan yang besar, selain pasar yang besar disana juga ekonomi yang tengah tumbuh dengan pesat.

Jadi, buatlah negara aman dan jauhilah kesenjangan sosial di antara masyarakat, kalau tidak berani meninggikan gaji para buruh maka nasionalisasi perusahaan asing adalah jalan terbaik. Untuk 2014 cari Presiden yang selalu mengutamakan buruh, sebab tanpanya ekonomi tidak kokoh.

Waallahu a'lam

Penulis : Muhamad Yudha Al Fikri

Coba kita perhatikan bagaimana masyarakat Indonesia memilih partai demokrat di awal perjuangan partai ini, bukan sebab partai demokrat hebat atau partai ini solid dalam kaderisasi atau pun konsolidasi internal partai. Melainkan partai ini mempunyai figur yang cukup berpengaruh di Indonesia, beliau adalah Pak Susilo Bambang Yudhoyono, ruh dari partai demokrat adalah beliau.

Sekarang Pak SBY sudah tidak bisa mencalonkan lagi di pemilihan Presiden 2014 sebab Pak SBY sudah dua periode menjabat menjadi Presiden. Yang disayangkan tidak ada penerus Pak SBY dalam menyelamatkan partai ini untuk bisa terus berjuang nanti di tahun 2014.

Petinggi partai demokrat Pak Ahmad Mubarok mengatakan, " Bahwa korupsi yang dilakukan oleh PKS itu lebih besar pengaruhnya dibandingkan dengan partai demokrat sebab eks Presiden yang tertangkap,".  Lucu sebenarnya apa yang dikatakan Pak Ahmad Mubarok ini,  di sini  masalahnya bukan petinggi partai atau anggota partai, tapi ini adalah masalah korupsi. 

Mau dia seorang petinggi partai atau apa pun jabatan dia, namanya korupsi ialah pembunuhan terhadap kepercayaan rakyat. Pak Ahmad Mubarok terlihat orang yang cukup bahagia ketika partai PKS kena kasus korupsi ini, mungkin dia buta dan tidak melihat keadaan, bagaimana keadaan partai demokrat dari masalah Pak Anas tidak selesai - selesai sampai kasus Pak Andi Malarangeng yang sebagai tersangka, bukankah itu pun petinggi partai juga, ini seorang Menteri loh..

Pak SBY sudah susah untuk mengubah garis Tuhan yang diberikan kepada partai Demokrat, dari ributnya Pak Ruhut dengan Pak Anas, sampai keributan para kader yang meminta Pak Anas untuk mundur dari jabatan ketua partai Demokrat dan elite partai  diminta segera buat kongres luar biasa.

Partai ini sudah habis nyawanya, sebab ruhnya partai sudah malas mengurus partai ini. Pak SBY pun sudah mau turun dari jabatannya, istilahnya, " buat apa ngurus lagi, toh saya mau turun juga.., ".

Demokrat itu maju sebab Pak SBY, bukan sebab kader yang bisa diandalkan, lihat saja para kader yang saling lempar masalah, Pak Anas suka cuci tangan dari pada membersihkan kotoran di tubuh partai demokrat. Pak Ahmad Mubarok sekarang masih terus tersenyum lebar sebab PKS terjerat korupsi, bukannya berfikir mengurus partai demokrat yang dihujung kehancuran malah sempat - sempatnya dia lebih heboh di media massa menghina PKS.

Korupsi itu akan terus ada, sebab korupsi ini seperti arisan. Siapa yang dapat gilirannya maka  dirayakan bersama dengan suka cita. Padahal semuanya pun mendapatkannya, bedanya hanya banyak atau tidak yang mendapatkan arisan itu. Tobatlah partai demokrat sebelum Tuhan mengakhiri partai anda.

Waalahu a'lam

Penulis : Muhamad Yudha Al-Fikri

Siapa yang meninggikan agama Allah maka pastinya Allah akan meninggikannya. Kalau Allah masih dijadikan tujuan dan Allah masih dianggap Tuhan, Insya Allah kemajuan dan kesejahteraan akan datang dengan sendirinya. Tapi, Jika kita merasa bahwa mendahulukan dunia   dengan membeli mobil mewah, rumah megah, dengan tujuan ingin dipandang oleh manusia, itu adalah asumsi yang salah.

Partai di Indonesia yang bukan berasaskan Islam itu sudah bukan sesuatu yang aneh lagi kalau mereka melakukan skandal sex, skandal korupsi,  sebab partai mereka bukan berasaskan Islam. Yang jadi masalah adalah partai yang memberanikan diri mengatasnamakan dan berasaskan Islam tapi malah membuat citra Islam jatuh dengan sikap - sikap yang tidak diajarkan oleh Islam, bukankah itu membuat malu Islam saja?
Tentunya dibantah oleh partai Islam, namanya juga manusia kan, " tempat salah dan dosa,". Kalimat pembelaan yang selalu didengar.

Islam memandang bahwa sikap kitalah  yang mesti diislamkan, bukan hanya partai yang beasaskan Islam tapi mempunyai sikap tidak sejalan dengan Islam. Okay kalau pun masih susah mencari manusia sempurna itu setidaknya untuk menjadi pemimpin partai Islam itu dilihat juga dari sisi kesedehanaan bukan hanya menang retorika saja tapi tidak bisa menjaga dan mencontoh sikap kesederhaan Nabi.

Jadi sifat berlebihan itu tidak disukai Allah, kita perlu punya rumah, ya silakan punya rumah yang sederhana. Kita butuh mobil, ya cukup punya mobil yang sederhana. Jangan ditampakan sesuatu yang mewah, bahkan masih banyak kader yang miskin hanya punya motor saja untuk berjuang membela partai Islam tapi para pemimpinnya mempunyai mobil yang banyak dan mewah, punya pakaian yang  mahal, jam tangan yang mahal.

Mana jiwa Islam yang dicontohkan oleh Nabi, tidakkah mereka membaca sejarah Nabi? Sepertinya tidak mungkin partai Islam itu tidak tahu sejarah Nabi, sebab mereka pun ambil fakultas agama. Tidakkah pemimpin partai itu tidak tahu atau pun mendengar kabar bahwa masih ada kader - kader di provinsi bahkan di kampung - kampung yang menyebarkan dakwah dan menyuruh memilih partai Islam dengan berkendaraan MOTOR yang terkadang mogok.

Pemimpin yang cinta dunia tidak akan pernah bisa membawa berkah dan kemajuan, ingatlah saudara, retorika bukan sesuatu yang luar biasa dalam diri manusia, sebab banyak orang yang bisa hanya kalau sekadar retorika, yang jarang adalah seseorang yang masih hidup sederhana di antara kemewahan yang ada. Itu sungguh hebat.

Pemimpin Islam yang begitu yang diinginkan oleh rakyat dan pengikutnya. Bukan pemimpin yang nampak dengan kemewahan. Nabi adalah contoh terbaik sepanjang zaman, pemimpin partai Islam mesti lihat bagiamana Nabi seorang yang tawadhu, sederhana dan jauh dari sikap kemewah - mewahan. Partai Islam itu menyuruh untuk selalu percaya ( Tsiqoh ) kepada pemimpin, tapi apakah mesti kita percaya sama pemimpin yang jauh dari sifat Nabi?

Carilah pemimpin yang masih mengikuti sunnah Nabi dalam berpolitik dan bersikap.

Waallahu a'lam

Penulis : Muhamad Yudha Al-Fikri

Zionis dituduhkan sebagai dalang semua permasalahan dunia, bahkan sampai masalah korupsi di Indonesia.
Semua diarahkan ke Zionis, yang melakukan ini semua adalah Zionis. Walaupun data tak pernah berbicara. Tapi kata terlalu lantang untuk mengutuk.
Ridwan Saidi mengatakan, " bahwa Zionis itu seperti kentut, ".
Jadi selama ini memang sangat sulit untuk mempercayai dari tiap kata dan hujatan dari partai Islam itu, apakah betul di belakang pengangkapan eks Presiden PKS itu sebab Zionis?

Tuduhan itu dibantah oleh wakil KPK yang alumni Gontor itu dengan mengatakan, " moga mendapatkan hidayah orang yang berkata itu, ".
dalang dari semua masalah ini adalah Zionis dan Amerika dan mereka tidak ingin PKS memperjuangkan Palestina, sebagaimana dikatakan oleh Pak Hidayat Nur Wahid. Padahal yang memperjuangkan Palestina bukan hanya PKS. NU dan Muhamadiyah pun masuk di dalamnya. 

Tidak tahu ini pengalihan isu atau defense buta. Yang pasti ini bisa mengangkat kepercayaan masyarakat  terhadap KPK kalau betul - betul eks Presiden PKS itu terbukti bersalah di pengadilan nanti.

Jangan sampai ini menjadi blunder buat KPK, ketika di pengadilan tidak bisa dibuktikan oleh KPK bahwa Pak Lutfhi tidah bersalah, maka siap - siap PKS akan mudah masuk tiga besar di 2014 nanti dan KPK akan mendapatkan kecaman dari semua pihak. 

Bukan hanya KPK yang bisa blunder, tapi PKS pun sama. Sebab kata yang dilontarkan oleh Pak Anis Matta sangat berbahaya, sebab mengatakan bahwa ini adalah sebuah konspirasi besar dan beliau kelihatan terlalu defense, bukan malah mengakui kesalahan dan intropeksi internal partai. Kalau ternyata betul dan bukti kuat bahwa Eks Presiden itu bermain api, maka bukan sesuatu yang tidak mungkin PKS akan ditinggalkan para simpatisan dan sulit masuk tiga besar di 2014 sebagaimana dicita - citakan oleh MUNAS PKS.

PKS mesti cepat berbenah untuk melakukan perbaikan citra yang sudah kritis. Kalau betul KPK itu melakukan konspirasi, hendaklah PKS menyampaikan data atau pun bukti bahwa KPK memang melakukan konspirasi, jangan hanya berkoar; konspirasi, Zionis, Amerika, tapi cari satu bukti saja susah. 

KPK mengatakan bahwa ini harus dikerjakan 1x24 jam sebab didapati tertangkap tangan. Jadi jangan samakan dengan kasus Pak Andi Malarangeng atau pun Angie yang memang tidak perlu dikerjakan 1x24 jam.

Kalau tidak diputuskan 1x24 jam buat penangkapan Pak Lutfhi maka barang bukti akan hilang, sebab itu dinamakan " tertangkap tangan,".
Coba lihat kronologinya dari pengintaian KPK menuju hotel dan rekaman yang dimiliki KPK setelah menyadap suara Pak Luthfi dan Pak Ahmad Fathanah yang kadang dicampurkan dengan dialetika bahasa Arab walaupun tidak sulit untuk KPK mencari penterjemah dari dialetika bahasa Arab itu.

Tapi biar pengadilan menentukan siapa yang berhak mendapatkan simpati, KPK atau PKS. Terpenting jangan asal menuduh KPK ditunggangi Zionis tanpa bukti yang jelas, sebab Eks Presiden PKS adalah masih seorang manusia biasa.

Waallahu a'lam

Google Anda

facebook 1.1k

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget