Halloween Costume ideas 2015
2013

Penulis : Muhamad Yudha Al Fikri

Islam mempunyai arti selamat, ketika masuk Islam semua akan selamat, 
dari : Jiwa, harta dan harga diri. Kita tahu bahwa Muslim di Indonesia  terbanyak di dunia, tapi yang disayangkan adalah nilai Islam masih jarang diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Negara yang beraneka ragam suku dan budaya ini masih tidak faham akan keislamannya. Islam sebagai agama negara, tapi moral tidak pernah ada. 
Islam keturunan memang menghiasi  negeri ini.


Indonesia negara besar dan tentu juga mempunyai masalah yang besar pula, rakyat yang banyak tentu mempunyai persepsi dalam satu masalah yang bervariatif. Pancasila sebagai landasan yang mesti dipegang oleh siapa pun di negeri ini. Jadi kalau  mau menjadi petinggi bangsa, setidaknya mesti faham makna dari pancasila, kononnya seperti itu, walaupun sebuah asumsi tidak selamanya benar.

Kadang orang yang biasa berteriak, " Hidup Pancasila.! "  mereka pula yang merusak tatanan masyarakat. 
Pancasila, sila ke 5 adalah puncak dari sebuah harapan berbangsa yang berbunyi,
" Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,".

Pertanyaannya, apakah keadilan itu sudah dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia? Bukankah adil itu dekat dengan ketakwaan, sebagaimana difirmankan Allah dalam Al Quran?
Di negeri ini masih banyak ketimpangan sosial, ketidakadilan, kezaliman yang sudah biasa terjadi.

Petinggi negeri ini selalu terbebas dari dosa -  dosa yang mereka telah lakukan, cuci tangan dalam segala permasalahan yang telah mereka perbuat adalah hal lumrah yang biasa ditemukan. Tapi, kalau yang melakukan orang miskin  maka dihukum dengan seberat beratnya. 

Mana implementasi dari sebuah asas negara? Mana Pancasila yang selalu dilaungkan oleh petinggi negeri ini sampai mulut mereka berbusa? Mulut beracun yang selalu diutarakan ketika kampanye,
" Kita mesti mengamalkan Pancasila, ".

Pancasila seperti bumerang buat negeri ini, berbangga dengan Pancasila membuat kita terjerat oleh kata - kata usang yang selalu keluar dari petinggi bangsa. 
Sebagai rakyat biasa, tentu harapan dan cita - cita untuk mendapatkan keadilan itu segera direalisasikan dengan cepat, duit negara banyak dan alokasinya  yang tidak tepat sasaran, padahal yang berteriak Pancasila dan bla bla adalah seorang Muslim. 

Seorang Muslim itu mesti menjaga uang saudaranya dan itu hukumnya wajib  seperti yang tertuang dalam Maqosid Syariah, bukan malah dikorupsi seperti yang terjadi selama ini. Sudah rahasia umum bahwa yang suka masuk KPK ( Komite Pemberantasan Korupsi ) adalah mereka yang beragama Islam, bukan?

Kadang mengelus dada sendiri, korupsi itu dilakukan oleh seseorang yang beragama Islam.
Istilahnya, mana nilai agama yang mereka punya, mana jiwa keislaman dalam diri mereka, mana tendensi dari sebuah kata Islam yang bermakna selamat ? Negara yang bermayoritas Islam ini hanya sekadar data yang tertulis, bukan sikap yang bercerminkan agama.

Moga dikemudian hari agama bukan hanya sebagai identitas saja, melainkan agama menjadi kebutuhan yang tak akan terpisahkan dalam kehidupan.

Amin

Waallahu a'lam

Penulis : Muhamad Yudha Al Fikri

Partai Islam di Indonesia sampai kini tidak ada yang sehebat partai Masyumi yang pernah ada dalam sejarah kepartaian Islam di Indonesia. Partai yang solid yang tidak bisa diintervensi atau dipropoganda oleh siapa pun diinternal partai.

Setelah Indonesia reformasi banyaknya partai Islam bermunculan, partai - partai Islam itu menunjukan visi dan misi, yang diusung pun berbeda walaupun sama - sama partai Islam.

Partai - partai Islam yang ada saat ini yang bisa dikatakan cukup terkenal solid dalam masalah kaderisasi ialah PKS, partai yang mengusung jargon " dakwah " mempunyai basis kader yang cukup loyal. Tapi kalau kita perhatikan bersama, sejak partai ini menjadi partai inklusif atau menjadi partai terbuka membuat banyak para kader keluar sebab partai ini sudah tidak nyaman lagi  dalam meneruskan perjuangan dakwah.

Ketika partai Islam ini masih bernama PK ( Partai Keadilan ) banyak sekali simpatisan yang sungguh luar biasa dari rakyat Indonesia dan harapan yang besar kepada partai yang berbasis dakwah ini, para kader yang sangat terjaga, dakwah yang makin terasa bahkan anggota dewan yang masih bersikap sederhana. 

Tapi, ketika partai ini berubah menjadi partai terbuka, anggota dewan yang sudah berubah, dakwah menjadi nomor dua bukan yang pertama lagi dalam sebuah perjuangan, maka berkuranglah simpatisan dari rakyat Indonesia.

Menurut  KH. Kholil Ridwan, beliau mengaku sangat rindu dengan spirit Partai Keadilan Sejahtera (PKS) layaknya ketika masih bernama Partai Keadilan (PK). Menurutnya ini adalah jalan bagi PKS agar kembali menjadi partai dakwah dan dambaan umat.

“PKS harus kembali kepada PK seperti dulu yang memiliki massa yang solid. Dahulu PK, jangankan yang haram yang makruh saja ditinggalkan.  Jangankan yang wajib, yang sunnah saja dikerjakan,".

Jalan untuk mengembalikan ruh PK sebagai partai militian dan ideologis menurut Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) adalah dengan cara memanggil kembali para ideolog-ideolog tarbiyah dan PK yang telah dipecat oleh PKS.

“Untuk menjadi seperti PK, PKS harus memanggil kembali para ustadz yang sudah mereka pecat agar mau kembali ke PKS seperti Mashadi, Daud Rasyid, Fathuddin Ja’far, Ihsan Tanjung, dan lain sebagainya". 

Jadi sekarang Pak Anis matta dan dewan syuro mesti berfikir untuk mengembalikan orang - orang hebat yang sudah keluar dari partai ini, semua mesti dikembalikan kepada Asolah ( keasilan ) dakwah, dulu masa ada Ustaz Rahmat Abdullah ruh partai sangat terasa, tapi kini? Semua lebih kepada sifat pragmatis yang tidak lebih dari kekuasaan dan mengejar suara tanpa dilihat proses perjuangan dakwah

Waallahu a'lam

Penulis : Muhamad Yudha Al Fikri

Negara hilang untuk sementara, media tidak berbicara lagi tentang negara sebab Presiden tengah fokus  kepada partainya untuk beberapa hari ini. Presiden memang sebagai figur yang kuat di tubuh partai demokrat. Peringatan untuk demokrat untuk saat ini ialah dimana elektabilitas partai terjun bebas ke 8,3 % yang sebelumnya 20,3%.

Menunjukan ketua umum partai tidak bisa menghandle permasalahan yang ada di demokrat hingga membuat Pak Presiden lupa akan identitasnya bahwa beliau masih seorang Presiden, mestinya beliau fokus kepada rakyat, bukan hanya fokus ke partainya saja, sangat disayangkan.

Sebenarnya itu masalah ada di Pak Anas yang masih menjabat sebagai ketua umum, kalau beliau turun dari ketua umum atau bersedia diganti oleh yang lebih baik itu akan membuat konflik diinternal partai tidak sampai membuat heboh negara, memang kalau kita lihat dari struktural dan kesolidan partai, demokrat berada di titik terbawah dalam partai  - partai yang akan besaing di 2014 nanti.

Sebab demokrat masih menjadikan figur untuk menarik konstituen dari masyarakat Indonesia. Bukan kepada kapabilitas dan kredibilitas dalam membina partai demokrat dan melakukan rekonsiliasi partai dengan kokoh.

Memang secara hukum rasionalitas bahwa partai yang bersandar kepada figur itu tidak akan pernah bertahan lama dalam dunia demokrasi di Indonesia, sebab kenapa? karena kalau bersandar terhadap figur itu tidak akan lama hidup partai itu,  hanya dua periode saja bisa menjabat Presiden sebagaimana yang terjadi kepada Pak Sby sekarang ini.

Elektabilitas yang menurun tajam, apakah salah dari ketua umum demokrat atau memang kurang perhatiannya Pak Sby ke partai demokrat?
tapi, kalau dilihat kembali dan ditelusuri, awal perpecahan partai ini ialah ketika para kader di daerah sudah tidak suka dengan sikap Pak Anas yang masih " buronan" KPK dan masuk dalam media massa tiap hari, membuat masyarakat semakin mengenal partai Demokrat yang banyak terseret kasus korupsi, padahal Pak Sby yang membuat KPK, tapi banyak dari kader - kader nya masuk dalam kandang macan ( KPK ) 

Korupsi seperti hal yang sudah lumrah kita dengar  banyak dilahirkan oleh para kader demokrat, bahkan yang membuat orang tercengang adalah ketika Andi Malarangeng ditetapkan sebagai tersangka yang pada waktu itu masih menjabat sebagai Menteri olahraga, jadi wajar saja pada masa itu PSSI dan KPSI itu tidak pernah selesai masalah yang terus menerpa olahraga nasional, ya toh Menterinya pun tidak serius dalam membenahi persepakbola-an Nasional. 

Hambalang sebagai harapan rakyat Indonesia yang ingin dijadikan pusat pembinaan dan memajukan olahrga nasional dikorupsi, coba bayangkan, tempat yang diharapkan banyak melahirkan orang -orang berbakat dalam bidang olahraga malah dikorup.

Tidak bisa dimengerti kenapa para pejabat negeri ini masih miskin nasioanlisme, kadang tidak bisa difahami bahwa pemegang kebijakan di negeri ini masih terlalu naif dan  masih berani untuk terus mengumbar janji memajukan rakyat atau membela rakyat.

Maka ada harapan tanpa berujung ialah dimana negeri ini tidak akan terlepas dari kasus korupsi yang tentunya karakter pejabat negara sudah mengakar, dosa para pendahulu negeri ini membuat anak dan cucu terus mengikuti jejak para pendahulu.

Satu cara membebasan negeri ini dari kasus korupsi adalah koruptor dihukum gantung, biar semua rakyat melihat bahwa kebijakan bukan hanya tajam ke bawah tapi tumpul ke atas. Kebijakan itu dibuat bukan untuk rakyat kecil saja, melainkan untuk petinggi negara juga.

Mungkinkah keadilan dalam kebijakan bisa terjadi di negeri kita, negeri yang sudah penuh dengan dosa - dosa yang terus mengalir dari pendahulu dan diteruskan oleh generasi setelahnya? Sebab semua orang sudah terjebak oleh sistem yang ada dan tidak bisa terlepas tanpa semangat yang kuat untuk merubah bangsa sambil membuka kembali sejarah para pahlawan negeri ini sebagai pemompa semangat jiwa nasionalis yang sudah memudar.

Sebab korupsi di negeri ini sudah menjadi hobi bagi para pejabat dan itu adalah pil pahit yang mesti ditelan oleh rakyat Indonesia, moga generasi di masa akan datang bisa merubah negara ini menjadi lebih baik lagi.
Amin.

Waalahu a'alam

Penulis : Muhamad Yudha Al Fikri

Pak SBY kenapa terlalu lama dalam mengambil keputusan, padahal beliau sudah melihat bagaimana keadaan demokrat sekarang yang sudah hampir lumpuh malah nampak terlalu memback up Pak Anas. Di kalangan kader demokrat sudah banyak yang meminta untuk pergantian Pak Anas sebagai ketua umum partai demokrat tapi usulan itu seperti hambar ketika sudah berhadapan dengan Pak SBY.

Permasalahan negara yang begitu banyak sudah tidak kelihatan lagi di mata Pak SBY untuk sekarang ini, sebab beliau tengah fokus untuk mencarikan solusi biar terhindar dari hancurnya partai demokrat. Dari tanah suci Pak SBY berdoa dan berharap moga bisa didapatkan solusi untuk kemajuan demokrat.

Pak SBY memang Presiden yang terlihat seorang pemimpin yang terlalu lama dalam mengambil keputusan dalam suatu permasalahan, padahal semakin lama mengambil solusi dari suatu permasalahan akan menjadi bumerang buat demokrat sendiri.

Yang lucunya lagi, Pak Anas tidak sadar juga untuk segera mundur dari puncak kepemimpinan partai, bahkan seakan semua masalah yang ada di demokrat diserahkan saja ke Pak SBY. Ditambah lagi ketika hampir runtuhnya partai ini, Pak Nazarudin muncul lagi di media dan tetap kekeh pada pendapatnya,
" bahwa Pak Anas adalah dalang dari penyalahgunaan uang yang semestinya buat hambalang malah digunakan untuk kampanye pemenangan dia ketika merebutkan kursi ketua umum demokrat,". tuturnya.

Tentu tuduhan Pak Nazarudin itu tidak bisa dianggap main - main, sebab dia pun adalah mantan orang besar juga di partai demokrat malah menduduki kursi bendahara dalam partai demokrat. Tidak mungkin seorang bendahara tidak mengetahui asal muasal masuk dan keluarnya duit. Pasti dia tahu dan terus berupaya menyeret Pak Anas untuk ditetapkan menjadi tersangka. 

KPK tidak akan pernah diam untuk terus berupaya mencari bukti yang kuat bahwa Pak Anas juga bermain dalam proyek hambalang, tidak serta merta Pak Anas ditangkap tanpa bukti hanya sekadar ucapan dari seorang bendahara. KPK mesti menyiapkan solusi yang tepat dan cepat dalam mengusut kasus ini, tentunya namanya bangkai akan terkuak sendiri. Tinggal tunggu gilirannya.

Pak SBY pun bisa jadi tersangka kalau Pak Anas masuk penjara, sebab Pak SBY juga sebagai ketua pembina partai, tidak mungkin sebagai pucuk kepemimpinan tidak tahu menahu tentang masalah ini. Hanya saja pengadilan dunia itu sangat sulit untuk menyeret seorang Presiden,. Kalau bukti kuat apa mungkin diseret ke penjara? tidak ada sejarah Presiden bisa diseret masuk penjara dalam sejarah bangsa Indonesia. 

Mana bisa negara Indonesia bisa sehebat cina dalam menanggulangi dan menangkap para koruptor bahkan menghukum gantung?
Undang - undang di Indonesia itu sudah didesain oleh sistem penjajah, siapa yang kuat dia akan menang.


Waallahu a'lam


KRONOLOGIS PENCOPOTAN PEJABAT RUSUN MARUNDA OLEH AHOK

1. Mau kulwit detik2 ketua rusun Marunda dipecat.
2. Banyak laporan yang masuk tentang Rumah Susun (Rusun) Marunda ke @basuki_btp oleh masyarakat sekitar. Rusun milik Pemprov DKI 'dijual' oknum
3. Mendengar laporan trsbt, Pak Ahok lgsg tinjau rusun marunda dan bertemu dgn pengelolanya yaitu Kusnandar yg menjabat sjk periode sblm JB.
4. Kusnandar blg ke @basuki_btp kalo warga Marunda tdk adaa yang minat tinggal dirumah susun yg jumlahnya 1000 unit tersebut.
5. Mendengar pengkuan K, pak ahok lgsg nanya warga yg ketika itu ada juga di tempat. "Apa yg membuat bpk/ibu tdk mau ttinggal disini ?"
6. Warga menjawab "kami sudah mengajukan untk tinggal di rusun ini tetapi tdk pernah ditanggapi, harganya pun mahal&syarat2 memberatkan kami"
7. "Selain itu, pengelola juga blg kl rusun ini sudah penuh" . Lalu Ahok cek ke unit2 rusun trsbt.
8. Tiap lantai, ada 20 unit tetapi yang ditempati hanya 5-10 unit, Ahok marah besar. Semua warga disuruh daftar saat itu jg&ditongkrongin Ahok
9. 30menit kemudian Ahok meninggalkan rusun dan tinjau pelabuhan baru di Marunda. Pelabuhan baru yg dapat merekrut 2000 tenaga kerja.
10. Ketika sampai pelabuhan, Ahok mendapat kabar katanya setelah bberpa menit Ahok tinggalkan rusun, pengelola menutup pendaftaran. Warga kecewa

11. pun balik lagi ke rusun tersebut (jam 7 mlm) untuk mengecek kembali laporan yang baru diterimanya.
12. Di Jalan menuju rusun, Ahok ketemu tukang siomay. Ahok pun iseng bertanya dimana tukang siomay (TS) itu tinggal.
13. TS trsbt ngontrak di ujung marunda 350rb per bulan. Ahok nanya knp ga mau tinggal dirusun ini?padahal paling atas seharga 150rb perbln.
14. Apa jawaban dari TS tersebut? TS bilang "pengelola tdk yakin saya bisa bayar krna harganya tinggi dan ga pantas tinggal di rusun trsbt".
15. Tau Ahok kan? Sesampainya di Rusun dipanggil lagi si K dan langsung kelabakan. Gak nyangka kalo Ahok bakal balik lagi.
16. •Ya marah2nya Ahok kalian udh pasti tau. Kali ini marahnya lbh dari PU :p . Dipanggil lah Camat dan lurah setempat.
17. si K, Camat, Lurah dikumpulin. Otomatis si K udah "dirumahkan" oleh Ahok dgn persetujuan Jokowi. Camat dan lurah pun jg ditanya Ahok.
18. "Sanggup gak urus rusun ini?kalo ga sanggup gue copot juga". Camat&lurah pun sampai malam mendata lgsg warga yg mau tinggal di rusun trsbt.
19. You know, si K mobilnya keren lho. Kayak mobil dishub yang waktu di pake @basuki_btp saat banjir. Pasti mahal harganya :)
20. Ternyata, dibalik banjir ada hikmahnya juga. Semua bobrok jadi ketauan deh. Sekarang warga Marunda bs menikmati rusun yg udh disediain pemda
21. Bayangin kalo @JokowiAhok gak buka laporan pengaduan, yang "diatas" makin semena2 dan rakyat bingung mau ngadu kesiapa.
22. Begitulah cerita jalannya pemecatan pengelola rusun marunda, kalo ada keluhan jgn sungkan lapor&jgn takut. Terima kasih atas partisipasinya


http://storify.com/pertanda/pemecatan-kepala-rusun-marunda-oleh-wagub-dki-ahok

Penulis : Muhamad Yudha Al Fikri

Kemajuan negara tidak terlepas oleh peran buruh di dunia, Indonesia dinobatkan menjadi ekonomi tertinggi ke dua di dunia saat ini maka jasa buruh pun tak bisa dilupakan. Proyek besar, perusahaan - perusahan asing yang sudah tertarik untuk menanamkan saham dan investasinya di Indonesia membuat Indonesia semakin diperhitungkan di kancah internasional.

Kalau suatu negara ingin ekonominya dirasakan oleh lapisan masyarakat, maka gaji buruh itu mesti naik dan terus naik. Jangan ditepikan buruh ini, sebagai bukti bahwa buruh memainkan peranan penting di dunia adalah adanya hari buruh internasional, itu menunjukan bahwa buruh salah satu penyebab kemajuan suatu negara. 

Pemerintah Indonesia selalu memanjakan pengusaha dan terlihat takut oleh para pengusaha atau investor asing, padahal duit - duit rakyat Indonesia itu banyak yang sudah dibawa kabur keluar negara. Tapi, Pemerintah masih santai dan nampak terus berupaya menangguhkan UMP, kalau pun pengusaha mengancam untuk keluar dari Indonesia, mestinya pemerintah Indonesia melawannya, biarkan saja mereka keluar.

Jangan takut mereka keluar, sebab masih banyak investor asing yang lain yang mau masuk ke Indonesia. 
Bukan karena ancaman pengusaha rakyat Indonesia akan melarat, Indonesia negara kaya kalau pejabat negara tidak miskin nasionalisme.

Indonesia sudah menjadi daya tarik buat negara - negara lain dalam menanamkan modalnya. Negara di dunia sudah mulai beralih ke Asia bukan lagi ke Eropa sebab di sana masalah krisis tidak selesai - selesai. Kalau gaji buruh naik maka kesejahteraan buat grassroot juga terjamin. Jangan yang untung penguasa saja, saling mutualisme itulah yang mesti dijunjung dan dijaga. 

Kalau pengusaha saja diutamakan, itu tidak adil. Malah kadang kita lihat banyak penguasa asing terus mengexploitasi semua sumber daya alam Indonesia. Mana jiwa nasionalis para pejabat negara yang masih mengutamakan orang asing, sudah dijajah beratus tahun, yang kasiannya sampai sekarang masih saja suka dijajah, kalau begitu kapan merdeka? Coba pemerintah berani buat menasionalisasikan semua perusahanan - perusahaan yang dipegang oleh orang asing. Karena duit negara dibawa kabur keluar negeri.

Jika kita terus memanjakan orang asing maka tidak salah ada istilah ," Indonesia menjadi budak di negeri sendiri,". Memang dari dulu permasalahan buruh tidak pernah selesai, pemerintah tidak pernah memberikan ruang yang lebar kepada para buruh. Menyempitkan dada para buruh disebabkan gaji yang kecil dan biaya hidup yang tinggi itu salah satu sebab banyaknya kriminal di negara ini.

Buruh bisa dikatakan sebagai pondasi yang kuat untuk membangun negeri, buruh makmur negara aman. Tapi, jika buruh dianak tirikan dari pada pengusaha yang selalu diutamakan, membuat kesenjangan sosial semakin runcing. Sebenarnya masa - masa sekarang adalah masa yang tepat untuk menaikan gaji buruh, kenapa? sebab ekonomi Indonesia yang tinggi tentunya membuat semua investor akan melirik Indonesia yang akan menjadi ekonomi maju disuatu saat nanti dan mempunyai keuntungan yang besar, selain pasar yang besar disana juga ekonomi yang tengah tumbuh dengan pesat.

Jadi, buatlah negara aman dan jauhilah kesenjangan sosial di antara masyarakat, kalau tidak berani meninggikan gaji para buruh maka nasionalisasi perusahaan asing adalah jalan terbaik. Untuk 2014 cari Presiden yang selalu mengutamakan buruh, sebab tanpanya ekonomi tidak kokoh.

Waallahu a'lam

Penulis : Muhamad Yudha Al Fikri

Coba kita perhatikan bagaimana masyarakat Indonesia memilih partai demokrat di awal perjuangan partai ini, bukan sebab partai demokrat hebat atau partai ini solid dalam kaderisasi atau pun konsolidasi internal partai. Melainkan partai ini mempunyai figur yang cukup berpengaruh di Indonesia, beliau adalah Pak Susilo Bambang Yudhoyono, ruh dari partai demokrat adalah beliau.

Sekarang Pak SBY sudah tidak bisa mencalonkan lagi di pemilihan Presiden 2014 sebab Pak SBY sudah dua periode menjabat menjadi Presiden. Yang disayangkan tidak ada penerus Pak SBY dalam menyelamatkan partai ini untuk bisa terus berjuang nanti di tahun 2014.

Petinggi partai demokrat Pak Ahmad Mubarok mengatakan, " Bahwa korupsi yang dilakukan oleh PKS itu lebih besar pengaruhnya dibandingkan dengan partai demokrat sebab eks Presiden yang tertangkap,".  Lucu sebenarnya apa yang dikatakan Pak Ahmad Mubarok ini,  di sini  masalahnya bukan petinggi partai atau anggota partai, tapi ini adalah masalah korupsi. 

Mau dia seorang petinggi partai atau apa pun jabatan dia, namanya korupsi ialah pembunuhan terhadap kepercayaan rakyat. Pak Ahmad Mubarok terlihat orang yang cukup bahagia ketika partai PKS kena kasus korupsi ini, mungkin dia buta dan tidak melihat keadaan, bagaimana keadaan partai demokrat dari masalah Pak Anas tidak selesai - selesai sampai kasus Pak Andi Malarangeng yang sebagai tersangka, bukankah itu pun petinggi partai juga, ini seorang Menteri loh..

Pak SBY sudah susah untuk mengubah garis Tuhan yang diberikan kepada partai Demokrat, dari ributnya Pak Ruhut dengan Pak Anas, sampai keributan para kader yang meminta Pak Anas untuk mundur dari jabatan ketua partai Demokrat dan elite partai  diminta segera buat kongres luar biasa.

Partai ini sudah habis nyawanya, sebab ruhnya partai sudah malas mengurus partai ini. Pak SBY pun sudah mau turun dari jabatannya, istilahnya, " buat apa ngurus lagi, toh saya mau turun juga.., ".

Demokrat itu maju sebab Pak SBY, bukan sebab kader yang bisa diandalkan, lihat saja para kader yang saling lempar masalah, Pak Anas suka cuci tangan dari pada membersihkan kotoran di tubuh partai demokrat. Pak Ahmad Mubarok sekarang masih terus tersenyum lebar sebab PKS terjerat korupsi, bukannya berfikir mengurus partai demokrat yang dihujung kehancuran malah sempat - sempatnya dia lebih heboh di media massa menghina PKS.

Korupsi itu akan terus ada, sebab korupsi ini seperti arisan. Siapa yang dapat gilirannya maka  dirayakan bersama dengan suka cita. Padahal semuanya pun mendapatkannya, bedanya hanya banyak atau tidak yang mendapatkan arisan itu. Tobatlah partai demokrat sebelum Tuhan mengakhiri partai anda.

Waalahu a'lam

Penulis : Muhamad Yudha Al-Fikri

Siapa yang meninggikan agama Allah maka pastinya Allah akan meninggikannya. Kalau Allah masih dijadikan tujuan dan Allah masih dianggap Tuhan, Insya Allah kemajuan dan kesejahteraan akan datang dengan sendirinya. Tapi, Jika kita merasa bahwa mendahulukan dunia   dengan membeli mobil mewah, rumah megah, dengan tujuan ingin dipandang oleh manusia, itu adalah asumsi yang salah.

Partai di Indonesia yang bukan berasaskan Islam itu sudah bukan sesuatu yang aneh lagi kalau mereka melakukan skandal sex, skandal korupsi,  sebab partai mereka bukan berasaskan Islam. Yang jadi masalah adalah partai yang memberanikan diri mengatasnamakan dan berasaskan Islam tapi malah membuat citra Islam jatuh dengan sikap - sikap yang tidak diajarkan oleh Islam, bukankah itu membuat malu Islam saja?
Tentunya dibantah oleh partai Islam, namanya juga manusia kan, " tempat salah dan dosa,". Kalimat pembelaan yang selalu didengar.

Islam memandang bahwa sikap kitalah  yang mesti diislamkan, bukan hanya partai yang beasaskan Islam tapi mempunyai sikap tidak sejalan dengan Islam. Okay kalau pun masih susah mencari manusia sempurna itu setidaknya untuk menjadi pemimpin partai Islam itu dilihat juga dari sisi kesedehanaan bukan hanya menang retorika saja tapi tidak bisa menjaga dan mencontoh sikap kesederhaan Nabi.

Jadi sifat berlebihan itu tidak disukai Allah, kita perlu punya rumah, ya silakan punya rumah yang sederhana. Kita butuh mobil, ya cukup punya mobil yang sederhana. Jangan ditampakan sesuatu yang mewah, bahkan masih banyak kader yang miskin hanya punya motor saja untuk berjuang membela partai Islam tapi para pemimpinnya mempunyai mobil yang banyak dan mewah, punya pakaian yang  mahal, jam tangan yang mahal.

Mana jiwa Islam yang dicontohkan oleh Nabi, tidakkah mereka membaca sejarah Nabi? Sepertinya tidak mungkin partai Islam itu tidak tahu sejarah Nabi, sebab mereka pun ambil fakultas agama. Tidakkah pemimpin partai itu tidak tahu atau pun mendengar kabar bahwa masih ada kader - kader di provinsi bahkan di kampung - kampung yang menyebarkan dakwah dan menyuruh memilih partai Islam dengan berkendaraan MOTOR yang terkadang mogok.

Pemimpin yang cinta dunia tidak akan pernah bisa membawa berkah dan kemajuan, ingatlah saudara, retorika bukan sesuatu yang luar biasa dalam diri manusia, sebab banyak orang yang bisa hanya kalau sekadar retorika, yang jarang adalah seseorang yang masih hidup sederhana di antara kemewahan yang ada. Itu sungguh hebat.

Pemimpin Islam yang begitu yang diinginkan oleh rakyat dan pengikutnya. Bukan pemimpin yang nampak dengan kemewahan. Nabi adalah contoh terbaik sepanjang zaman, pemimpin partai Islam mesti lihat bagiamana Nabi seorang yang tawadhu, sederhana dan jauh dari sikap kemewah - mewahan. Partai Islam itu menyuruh untuk selalu percaya ( Tsiqoh ) kepada pemimpin, tapi apakah mesti kita percaya sama pemimpin yang jauh dari sifat Nabi?

Carilah pemimpin yang masih mengikuti sunnah Nabi dalam berpolitik dan bersikap.

Waallahu a'lam

Penulis : Muhamad Yudha Al-Fikri

Zionis dituduhkan sebagai dalang semua permasalahan dunia, bahkan sampai masalah korupsi di Indonesia.
Semua diarahkan ke Zionis, yang melakukan ini semua adalah Zionis. Walaupun data tak pernah berbicara. Tapi kata terlalu lantang untuk mengutuk.
Ridwan Saidi mengatakan, " bahwa Zionis itu seperti kentut, ".
Jadi selama ini memang sangat sulit untuk mempercayai dari tiap kata dan hujatan dari partai Islam itu, apakah betul di belakang pengangkapan eks Presiden PKS itu sebab Zionis?

Tuduhan itu dibantah oleh wakil KPK yang alumni Gontor itu dengan mengatakan, " moga mendapatkan hidayah orang yang berkata itu, ".
dalang dari semua masalah ini adalah Zionis dan Amerika dan mereka tidak ingin PKS memperjuangkan Palestina, sebagaimana dikatakan oleh Pak Hidayat Nur Wahid. Padahal yang memperjuangkan Palestina bukan hanya PKS. NU dan Muhamadiyah pun masuk di dalamnya. 

Tidak tahu ini pengalihan isu atau defense buta. Yang pasti ini bisa mengangkat kepercayaan masyarakat  terhadap KPK kalau betul - betul eks Presiden PKS itu terbukti bersalah di pengadilan nanti.

Jangan sampai ini menjadi blunder buat KPK, ketika di pengadilan tidak bisa dibuktikan oleh KPK bahwa Pak Lutfhi tidah bersalah, maka siap - siap PKS akan mudah masuk tiga besar di 2014 nanti dan KPK akan mendapatkan kecaman dari semua pihak. 

Bukan hanya KPK yang bisa blunder, tapi PKS pun sama. Sebab kata yang dilontarkan oleh Pak Anis Matta sangat berbahaya, sebab mengatakan bahwa ini adalah sebuah konspirasi besar dan beliau kelihatan terlalu defense, bukan malah mengakui kesalahan dan intropeksi internal partai. Kalau ternyata betul dan bukti kuat bahwa Eks Presiden itu bermain api, maka bukan sesuatu yang tidak mungkin PKS akan ditinggalkan para simpatisan dan sulit masuk tiga besar di 2014 sebagaimana dicita - citakan oleh MUNAS PKS.

PKS mesti cepat berbenah untuk melakukan perbaikan citra yang sudah kritis. Kalau betul KPK itu melakukan konspirasi, hendaklah PKS menyampaikan data atau pun bukti bahwa KPK memang melakukan konspirasi, jangan hanya berkoar; konspirasi, Zionis, Amerika, tapi cari satu bukti saja susah. 

KPK mengatakan bahwa ini harus dikerjakan 1x24 jam sebab didapati tertangkap tangan. Jadi jangan samakan dengan kasus Pak Andi Malarangeng atau pun Angie yang memang tidak perlu dikerjakan 1x24 jam.

Kalau tidak diputuskan 1x24 jam buat penangkapan Pak Lutfhi maka barang bukti akan hilang, sebab itu dinamakan " tertangkap tangan,".
Coba lihat kronologinya dari pengintaian KPK menuju hotel dan rekaman yang dimiliki KPK setelah menyadap suara Pak Luthfi dan Pak Ahmad Fathanah yang kadang dicampurkan dengan dialetika bahasa Arab walaupun tidak sulit untuk KPK mencari penterjemah dari dialetika bahasa Arab itu.

Tapi biar pengadilan menentukan siapa yang berhak mendapatkan simpati, KPK atau PKS. Terpenting jangan asal menuduh KPK ditunggangi Zionis tanpa bukti yang jelas, sebab Eks Presiden PKS adalah masih seorang manusia biasa.

Waallahu a'lam

Penulis : Muhamad Yudha Al - Fikri

Semua channel TV penuh dengan pemberitaan tentang KPK terhadap tersangka kasus suap impor daging. Semua berita dari seluruh channel memberitakan kasus korupsi. Bahkan seakan tidak ada lagi berita  istimewa yang dibicarakan selain masalah KPK.

Paling menggemparkan adalah ketika KPK memberikan cap sebagai tersangka kepada petinggi partai PKS.

Ini berita luar biasa, semua orang terkejut bahkan menggelengkan kepala, ini berita betul atau hanya rekayasa media.

Partai yang mempunyai slogan " Partai Bersih " ternyata menimpa petinggi partai. Sebagaian masyarakat bertanya - tanya, apakah semua ini konspirasi luar negeri untuk menjatuhkan partai Islam yang tersohor ke"bersih"an-nya atau memang dia adalah seorang koruptor? Karena dia pun masih seorang manusia dan tidak luput dari dosa.
Tentu orang - orang di KPK disana bukan orang yang tidak berpendidikan, KPK pun punya data kuat untuk mengatakan ini tersangka atau tidak.

Partai yang berharap masuk tiga besar di 2014 menjadi suatu mimpi yang berat. Karena dilakukan oleh Presiden partai. Hidayat Nur Wahid menyampaikan,  " Bahwa ini akan mempengaruhi konstituen partai,".  Mendapatkan pembelaan dari partai dan mengatakan, " Itu kan masalah pribadi, bukan masalah partai,"

Berat atau ringat, cobaan mau pun peringatan yang dirasakan sekarang oleh partai PKS harus ditelan dan diterima dengan lapang dada.
Dunia politik bisa menjerat siapa saja yang berupaya bermain  "di bawah meja ", mau dia pakai celana jeans atau celana kain, berjanggut atau berkumis, tetap hukum di Indonesia mempunyai prosedur yang mesti dijalankan. Penjara adalah tempat peristirahatan terbaik buat para koruptor.

KPK masih terus berupaya dalam menjalankan tugas dengan sebaiknya, partai apa pun tetap wajib mengikuti proses yang telah ditetapkan KPK. Yang lucu itu adalah masih tidak bisa diterima oleh sebagian kader PKS yang cukup " fanatik" dan masih merasa bahwa itu hanya sebuah konspirasi. 

Padahal KPK kan independen tidak ada yang menunggangi KPK, bahkan sebelumnya kader Demokrat pun dikatakan tersangka, walau KPK didirikan oleh SBY.

Sebab penamaan tersangka itu bukan hal yang mudah, tidak mungkin kalau data yang tidak kuat KPK berani mengatakan orang itu " tersangka".
KPK memang sedang gencar menghabiskan semua koruptor, walau masih banyak skandal korupsi, moga  dikemudian hari korupsi di Indonesia bertahap semakin berkurang.

Apresiasi kinerja KPK selama ini yang bisa membuat investor makin tertarik untuk menanamkan saham di Indonesia sebab penanganan korupsi di negeri ini makin nampak baik.

Waallahu a'lam



Penulis : Muhamad Yudha Al - Fikri

Kemajuan selalu menjadi hantu buat sebuah masyarakat yang konservatif. Jadi terlihat bahwasanya kalau gedung pencakar langit itu semakin banyak maka dekadansi moral semakin menipis. Padahal itu sebuah teori yang tidak selamanya benar. Sebab kemajuan akan selaras dengan cita - cita masyarakat, Jika masyarakat mau menjadikan agama sebagai pondasi terkuat dalam sebuah kemajuan.

Islam tidak melarang suatu kemajuan, Islam tidak membenci peradaban. Barat bangga dengan kemajuan selama ini dan beralibi bahwasanya dengan cara meninggalkan agama maka peradaban akan lahir. Padahal itu asumsi yang salah dalam teori Barat selama ini. Kenapa mereka berpendapat begitu?
Sebab ketika masa the dark age Barat tidak merasakan manisnya beragama.

Agama adalah satu penyakit yang kronis yang mesti dihilangkan dari sisi kehidupan di Barat. Para pastur/ pendeta Kristen dijadikan Tuhan oleh mereka dan sangat dihormati oleh semua masyarakat Eropa. Jadi  ilmu pengetahuan yang diperoleh oleh para cendikiawan Barat yang belajar di negeri Muslim mereka memberanikan diri untuk terus belajar di negeri Muslim khususnya Andalusia dengan syarat kematian terus menantinya setelah pulang dari Eropa, Pastur takut kalau ada di masyarakat Eropa yang belajar di negeri Muslim maka akan nampak kesalahan yang selama ini dilakukan oleh para Pastur dalam membodohi masyarakat Eropa.

Pembunuhan adalah satu - satunya cara untuk menghilangkan ilmu dari bumi Eropa. Akhirnya berabad - abad lamanya Eropa dalam keadaan tersesat. Tidak ada cahaya ilmu yang menyinari mereka, sebab siapa yang belajar di negeri Muslim maka akan dibunuh. Jadi semua takut untuk melakukan perjalanan ke luar Eropa dalam menuntut ilmu pengetahuan.

Ilmu pengetahuan seperti mata air kehidupan yang terus dicari oleh para ilmuan Eropa dan penyiksaan adalah jalan yang mesti ditempuh oleh mereka. Ketika masa " عصر التنوير" masa (pencerahan)  disanalah ketahuan bahwasanya para tokoh agama dan petinggi gereja selalu menipu masyarakat Eropa.

Bahkan orang yang tidak mandi itu sesuatu yang hebat dan orang yang belajar itu akan dijauhi masyarakat, kalau kita perhatikan itu di luar akal manusia normal.
Mana mungkin orang yang tidak mandi dikatakan hebat dan orang yang belajar malah dijauhi masyarakat?
Bukankah Barat memang merasakan kebodohan yang luar biasa?

Islam menjunjung tinggi peradaban, Islam menghormati ilmu pengetahuan. Islam tidak akan pernah bersebrangan dengan kemajuan.

Waallahu a'lam

Penulis : Muhamad Yudha Al-Fikri

Identik kepemimpinan selama ini yang ada di negara Indonesia dan politik dunia umumnya adalah intruksi di belakang meja, maksudnya hanya menunggu laporan dari anak buah saja dan hanya menggunakan jari telunjuk  dalam segala urusannya.

Kalau seorang pemimpin, baik Gubernur atau pun Presiden masih meng-kelas-kan diri maka sangat sulit untuk memajukan daerah yang dipimpinnya. Presiden Indonesia beberapa minggu terakhir turun ke nelayan, moga ini awal bagus yang bisa dicontoh oleh semua Gubernur atau Bupati di seluruh Indonesia. 

Sebab tanpa turun ke masyarakat bagaimana bisa mencarikan solusi permasalahan yang ada. Negara Indonesia sudah terlalu lama merasakan pedihnya birokrasi sudah saatnya masuk dalam dunia down to earth.

Jadi pemimpin itu mesti ke bawah, perbanyak melihat dan mengkaji lebih dalam lagi sejarah Nabi Muhamad s.a.w. dalam memimpin. Seorang yang sangat disayangi oleh sahabatnya dan sangat disegani oleh musuh politiknya. 

Rasul lebih banyak ke bawah dibanding hanya intruksi saja, rakyat pun mengadu ke Rasul dari urusan dapur sampai urusan perang, semua ditanyakan ke Rasul. Jadi Rasul bisa menjadi tempat sandaran rakyatnya dalam memberikan solusi.

Rasul mencontohkan terlebih dahulu dengan sikap yang baik, memberikan tauladan yang baik untuk membuat satu komunitas yang baik. 
Jika pemimpin sudah disayang rakyatnya maka peradaban pun akan lahir dengan sendirinya.

Nabi adalah seorang visioner, seorang imajinatif dan seorang yang luar biasa. Satu dari sifat Nabi saja dari beberapa sifat yang dimilikinya contoh Jujur, Kalau ada pemimpin punya sifat itu saja maka rakyat akan suka, apalagi kita mengikut semua sifat Nabi yang ada, jangankan penghuni bumi, penghuni langit pun akan sangat menghormatinya. 

Yang selalu menjadi masalah adalah pemimpin di balik meja, dia hanya tahu info tentang sesuatu dari anak buahnya tanpa mengecheck apakah info itu betul atau tidak? Yang pastinya anak buah mempunyai slogan, 
" yang penting bapak senang, ".
Jadi kabar yang disampaikan ke pemimpin/ Bupati/ Gubernur/ Menteri/ Presiden itu kabar yang baik - baik saja padahal ketika dicheck dilapangan, apa yang dikatakan oleh anak buahnya itu tidak bisa dipertanggungjawabkan.

Jadi kalau pemimpin ingin membangun peradaban, lihatlah sejarah Rasulullah.
Kalau mau menjadi pemimpin yang disayangi rakyatnya, kajilah peradaban Nabiyullah

Waallahu a'lam



Penulis : Muhamad Yudha Al-Fikri

Politik itu seperti transaksi perdagangan, siapa yang punya modal dia yang menang. Demokrasi bisa dibeli, membayar orang untuk demo sudah sebagai sesuatu yang lumrah di negara Indonesia, jadi tidak perlu kita terprovokasi kalau ada demo - demo yang tidak berakhlak, bakar sana sini, karena sudah pasti itu dibayar, buat kerusuhan biar masyarakat dan pengamat luar negeri nampak bahwa pemerintah tidak bisa menghandle permasalahan negara. Dengan cara memperburuk citra pemerintah  maka rakyat akan antipati terhadap pemerintah.

Persaingan politik semakin tajam dan kehebatan duit itu sudah masuk hal yang krusial dalam dunia politik. Yang disayangkan orang masuk dunia politik hanya berharap gaji, politikus begini biasanya dia akan mengeruk duit negara, sebab politikus yang tidak berduit maka profesinya itu akan menjadi tempat dia mengumpulkan duit, supaya setelah turun dari jabatannya dia punya simpanan yang banyak di bank.

Pengusaha atau bisnismen itu kenapa sekarang lagi marak masuk dunia politik? Bukankah mereka sudah kaya dan tidak perlu duit lagi? Tujuannya adalah untuk mengawal bisnisnya itu mesti dia menjadi pejabat  untuk pengamanan bisnis dia, jadi perjalanan kilang dia atau pabrik dia itu tetap lancar bukan tujuan hanya sekadar gaji, sebab kalau hanya gaji itu tidak seberapa yang didapat.

Tujuan dari politik kadang disorientasi yang bermula dari niat yang tulus membantu rakyat malah yang terjadi setelah menjadi pejabat  banyak pengingkaran janji, pembohongan publik, cari simpati, bahkan belagak alim. 

Kalau kita masuk dunia politik tapi duit kurang, itu lebih berbahaya dibanding dengan orang sudah kaya sebelum masuk dunia politik. Walau tidak bisa menjamin bahwa orang kaya tidak korupsi, setidaknya kalau dilihat persentase orang yang miskin sebelum masuk dunia politik itu lebih banyak terjerat kasus korupsi.

Demokrasi di Indonesia itu bisa dibeli, siapa yang memberikan mahar lebih besar maka apa yang diinginkan terhadap bangsa ini bisa didapat. Itulah pentingnya mahar politik, jadi demokrasi di Indonesia memang kejam. 

Media memang sangat urgent dalam dunia demokrasi, dimana media dijunjung maka disana kehormatan akan dijaga. Bermain dalam dunia demokrasi maka persiapkan mahar yang banyak dan baik - baiklah dengan media saudaraku..

Waallahu a'lam


Penulis : Muhamad Yudha Al- Fikri

Partai nasional demokrat, partai baru tapi sudah masuk dalam kategori partai yang bisa bersaing di pemilu 2014, itu suatu yang luar biasa. Partai yang dipimpin oleh Surya Paloh ini memang nampak partai elit dan duit banyak, memiliki  jargon, " Restorasi Indonesia, ".

Partai yang terdiri dari 20 tokoh nasional, termasuk di dalamnya Hamungku buwono ini memang ingin menggeser partai demokrat yang terlihat pecah, dari nama pun ingin disamakan dengan partai demokrat yang menang ketika pemilihan Presiden 2 dekade sebelumnya.

Partai ini masih terlalu dini untuk menang di pemilihan Presiden 2014 nanti, kalau kita lihat dengan partai demokrat itu jelas berbeda, NASDEM punya siapa? Tokoh yang disegani kalangan muda pun Hary Tanoe sudah secara resmi keluar dari partai baru ini.

Orang kaya ke 13 di Indonesia ini sungguh mengejutkan beberapa pihak, sebab orang yang cukup punya andil dalam verifikasi untuk meloloskan dalam ajang pemilu 2014 punya clash yang cukup mendasar dengan Surya Paloh.

Padahal sangat disayangkan orang sebesar beliau keluar dari NASDEN, kalau saja masih ada beliau ditubuh NASDEM maka masalah pengiklanan dan penguasaan media cukup cepat, sebab Hary Tanoe salah satu penguasa  Media.

Nasi sudah jadi bubur, mau apa lagi? Memang itulah kenyataan yang sudah terjadi, NASDEM mempunyai kredibilitas diri untuk terus merubah Indonesia dan melakuan restorasi yang menurut mereka masih banyak kekurangan di negara yang mempunyai 17500 pulau.

Tapi, belum tentu di 2014 nanti partai NASDEM ini seberuntung partai demokrat yang dipimpin Pak SBY. 
Pak SBY sudah masuk pemerintahan Ibu Megawati sebelum menjabat menjadi Presiden, kalau Surya Paloh?

Wibawa yang dimiliki oleh Pak SBY juga lebih dibanding Surya Paloh, cari simpati yang dimiliki oleh Pak SBY juga lebih dibandingkan dengan Pak Surya Paloh, jadi ilmu yang dimiliki dalam penguasaan media dan simpati rakyat masih kurang dimiliki oleh Pak Surya Paloh.

Jadi NASDEM harus sabar dulu untuk melakukan transisi perjuangan partai, belum mulai bertanding saja di 2014 sudah kelihatan layu, bagaimana nanti? Kita lihat saja, akankah ada perubahan menjadi lebih baik atau tambah layu, biar 2014 sebagai saksinya.

Miliaran rupiah sudah dikeluarkan oleh Pak Hary Tanoe untuk memajukan partai NASDEM dan partai yang terkenal para kadernya disirami banyak duit, apakah tanpa duit NASDEM akan bisa maju? apakah tanpa Pak Hary Tanoe NASDEM  masih eksis di media Indonesia?

Silakan mengamati..

Waallahu A'lam

Penulis : Muhamad Yudha Al - Fikri

Masalah banjir kok masih bisa dijadikan barometer kapabilitas Pak Jokowi yang baru saja diangkat belum genap 100 hari masa jabatannya, yang mesti ditanyakan adalah apa yang dilakukan Foke selama 10 tahun terakhir menjadi orang yang disegani di Pemkot DKI, bukan dikembalikan semua masalah ke Pak Jokowi.

Dunia tertuju ke Jakarta, kota megapolitan Jakarta yang tak terlepas dari musibah banjir tidak membuat langkah Gubernur DKI dan pemerintah pusat untuk terus membenahi Jakarta. Berbagai program sudah dibicarakan antara Pak Jokowi dan Pak SBY, dari pembuatan saluran yang panjangnya 2,15 km dari kali ciliwing menuju BKT sebagai solusi baru untuk mengurangi banjir di Jakarta selesai tahun 2014 sampai pembuatan terowongan raksasa.

Memang Jakarta tengah darurat banjir, moga ini awal langkah Gubernur baru bisa memperbaiki kebiasaan banjir yang selalu menerpa ibu kota. Pak Jokowi meminta pemerintah pusat untuk turun tangan dalam masalah yang ada, bahkan Gubernur sudah bertemu dengan ketua MPR dan ketua DPR dalam membahas banjir yang sudah menjadi langganan di ibu kota.

Sumur resapan memang sangat penting dan sebagai salah satu solusi untuk mengurangi banjir di Jakarta, Pak Gubernur mengintruksikan untuk semua gedung, perumahan dan semua jenis bangunan di Jakarta wajib ada sumur resapan kalau tidak maka akan dicabut izin mendirikan bangunan.

Bukankah itu sebagai solusi yang cepat yang diberikan oleh Pak Jokowi dan tidak pernah ditemukan oleh Gubernur sebelumnya?! Tapi kenapa masih saja ada orang yang sangat membenci beliau, bahkan ada yang mengatakan, " Orang Jakarta kena banjir itu lah azab sebab MENUHANKAN Jokowi dari pada MENUHANKAN Allah, lebih banyak memuji Jokowi berbanding dengan memuji Allah, ". Statment yang terlihat lucu dan kelihatan bodoh.

Tapi atas kejadian banjir yang terjadi ini moga bisa dijadikan hikmah yang besar untuk bisa pemerintah pusat dan pemerintah DKI berkolaborasi dalam membangun kota megapolitan menjadi lebih maju dan merevitalisasi lagi  tata kota yang tidak teratur.

Banjir juga disebabkan salah satunya adanya pemukiman kumuh yang  di tepi kali yang ada di Jakarta, menyebabkan saluran air terhambat. mana Gubernur yang dulu? Apakah mereka tidak menatanya menjadi lebih baik lagi?

Penulis kecewa  terhadap pendukung Pak Fauzi yang masih tidak terima atas kekalahan. Bukan mendukung program Gubernur yang baru, malah negatif  thinking dari tiap program yang diajukan oleh Pak Jokowi.
Moga Banjir 2013 adalah banjir besar terakhir yang ada di Jakarta.

Amin.

Waallahu a'lam

Penulis : Muhamad Yudha Al-Fikri

Presiden Indonesia dari dulu orang yang pemberani, tapi kali ini presiden Indonesia kenapa terkenal dengan banyaknya pertimbangan dan terkesan penakut?
Pak SBY sudah lama memimpin negara ini tapi masih saja takut dalam mengambil keputusan dan terlalu banyak pertimbangan. Presiden kalau lambat dalam mengambil sikap dari pelbagai masalah negara itu suatu masalah besar. Padahal sudah mau turun Pak SBY di 2014, coba dibayangkan kalau negara ini dipimpin seorang pemberani maka disanalah wibawa bangsa terangkat.

Pak SBY seorang yang penuh pertimbangan dalam mengambil keputusan, malah terlihat terlalu hati - hati yang berlebihan. 
Jadi Pak SBY ini seorang yang cari aman, contoh kasus BBM, APBN boros 200 Triliun lebih tapi masih takut dalam menaikan harga BBM, padahal kalau uang itu buat infrastruktur maka kemajuan ekonomi akan berkembang pesat, jalan raya akan dibangun, tranportasi massal sudah lama dibuat. 

BBM kan selama ini dirasakan oleh orang menengah dan kaya, orang - orang miskin hanya berapa persen saja merasakan dari itu semua.
Jadi  alokasi dana itu tidak tepat sasaran. Coba Pak SBY berani mengambil sikap, Pak SBY ini takut sekali mengambil sikap, pertimbangan terlalu lama yang akhirnya membuat sebagian orang geram dengan sikap lambannya Pak SBY.

Ingat saudaraku, yang merasakan BBM bersubsidi itu mayoritas masyarakat yang berkendaraan roda empat. Indonesia kalah dari infrastruktur dari negara - negara Muslim yang lain.
Lihat saja jalan lintas sumatera yang masih banyak berlubang, uang APBN buat mensubsidi orang - orang kaya.
Kalau dibuat infrastruktur maka jembatan, jalan raya, masjid negara, pusat pemerintahan itu dengan mudah dibangun karena punya dana.

Pak SBY main aman, takut didemo, takut jabatannya goyang, takut simpatisan demokrat lari. Presiden selama ini penakut nasib baik mempunyai menteri - menteri yang bagus jadi bisa menjaga negara ini dengan baik.
Jika ingin maju Indonesia ditahun ke depan maka BBM bersubsidi dihilangkan, supaya negara bisa cepat bangkit pesat tidak kalah dengan negara - negara yang lain.
Namanya Presiden kalau banyak pertimbangan maka membuat masyarakat jadi bingung, toh Presidennya saja bingung bagaimana dengan rakyatnya?

Untuk Presiden 2014 itu cari yang tegas, sebab kita sudah bosan selama ini Presiden terlalu lama mengambil sikap, terlalu menjaga wibawa jadi nampak cari aman.
Yang diperlukan menjadi Presiden bukan hanya modal ganteng badan besar tapi jelek mental dan kecil keberanian.

Negara ini akan menjadi maju dalam 10 tahun ke depan selama Presiden disayangi  oleh rakyat dan disegani oleh lawan politik.

Waallahu a'lam

Penulis : Muhamad Yudha Al - Fikri

Sudah berkali - kali penulis ketika datang dalam solat Jumat dan mendengarkan ceramah pasti ada saja Khatib mengeluarkan ayat quran yang salah dalam mengucapakan.
Tapi masih dipanggil : Habib, Ustaz, Haji. Yang disayangkan ketika mengeluarkan hadist malah hadist maudhu'.
Bukan sekali didengar di masjid - masjid di Indonesia tapi hampir tiap solat Jumat kalau kita perhatikan seksama.

Di Indonesia kekurangan orang yang faham akan agama Islam. Membaca Al Quran saja masih sedikit yang fasih. Orang tua mesti menjadi Imam dan anak muda harus jadi Makmum yang semua ini tidak berlaku di negeri Arab tapi budaya ini sudah mengakar di Indonesia. 

Pemuda kadang dianggap sebelah mata oleh sebagian masyarakat Indonesia. Orang tua baca quran tidak sesuai tajwid, bahkan salah masih merasa dirinya sesuai untuk jadi Imam solat, sungguh disayangkan.
Ironisnya, masyarakat tidak sadar bahwasanya Khatib salah baca atau pun ada ayat yang tertinggal malah terus menerus mengagungi Habib atau Ustaz yang di elu - elukan itu.

Kita tahu banyak filem di Indonesia yang di sana belagak jadi Ustaz padahal hanya akting saja, tapi ketika keluar ke masyarakat dipanggil Ustaz, jadi agak  bingung juga sekarang. Mana yang pelawak dan mana Ustaz betul. 

Ada juga orang yang sudah berangkat haji setelah balik dari Mekah ingin disebut gelarnya, Pak Haji kalau tidak disebut tidak mau menjawab panggilannya.
Haji adalah perintah Allah bagi yang mampu, jangan sebab tidak dipanggil haji malah tidak menjawab panggilan orang. Kalau begitu hajinya tidak mabrur sebab masih ingin orang lain memujinya. Allah melarang hambanya untuk berbangga diri dan sombong.

Walaupun sudah haji tapi tidak perlu ingin selalu disebut Pak Haji atau Bu Hajah. Allah itu melihat ketakwaan seseorang, bukan dilihat dari gelar.
Iblis pun turun dari langit sebab kesombongannya dan Iblis juga masuk neraka karena sombongnya juga, dengan meremehkan perintah Allah.

Jadi kita berbenah bersama, intropeksi bersama kalau ada dimasyarakat kita ada yang masih rakus gelar agama tolong diingatkan kalau kita masih takut untuk mengingatkannya sebab orangnya garang, tolong doakan mereka supaya mendapatkan hidayah Allah.

Pergeseran makna terus menggerus nilai - nilai di masyarakat, dulu dikatakan Ustaz itu yang fasih baca Al- Quran dan banyak hapalan hadist, kalau sekarang cukup dengan janggut yang terurai dan pakai peci sudah dikatakan Ustaz, padahal ilmu agama sedikit pun tidak dimilikinya.


Waallahu a'lam

Penulis : Muhamad Yudha Al - Fikri

Suriah menjadi mangsa dari kekejaman Basyar yang terlupakan. Eropa dan PBB pura - pura buta dari semua yang berlaku di negara Muslim itu.
Darah sudah sebagai minuman dan daging manusia sebagai santapan tentara Basyar si binatang bengis. PBB hanya mengecam, Eropa diam tanpa suara.

Bahkan orang sudah teralihkan dengan isu penyerangan Muslim di Mali dan Somalia oleh tentara Perancis.
Dari Amerika yang menyibukan diri atas terpilihnya Obama sampai masalah Iran yang beradu akting dengan Israel. Semua menutup mata.

Mana mau Amerika turun tangan dikasus Basyar ini, sebab di Suriah minyak tidak sebanyak yang ada di Libia dan yang pastinya Syiah adalah pemimpin Suriah.
Jadi buat apa Amerika turun tangan tanpa ada manfaat dari negara Suriah lebih baik bertepuk tangan sambil  bersulang minum arak atas perang saudara yang terjadi selama ini.

Tiap hari ribuan orang mati, dari anak kecil sampai orang dewasa. 
Pembunuhan masal sudah menjadi barang halal yang bisa dijual belikan dan dijadikan tender kepada seluruh tentara Basyar.

Negara Muslim mana?!
lebih kurang 56 negara Muslim tidak bergerak sedikit pun. Biarlah Allah yang menjaga Suriah.
Orang yang tidak merasakan sakit ketika saudara kita disiksa dan dibunuh oleh Basyar, maka tanyakanlah iman anda..!

Apa kita layak dikatakan sebagai pengikut Nabi Muhamad?
Memang dunia tengah tidak peduli terhadap penyiksaan yang berlaku di Suriah, hanya orang berimanlah yang bisa merasakan pedihnya penyiksaaan terhadap saudara se- iman.

Doa adalah senjata yang tidak akan pernah habis, dengan doa kita bisa merubah takdir.
Walau secara pemerintah negara Muslim diam seribu bahasa, tapi moga dengan doa tulus kita Basyar segera dibinasakan oleh Allah.
Suriah tak akan terlupakan di hati kaum Muslimin, walau berita melupakannya.
bersabarlah saudaraku, pertolongan Allah akan datang.

Waallahu a'lam

Penulis : Muhamad Yudha Al - Fikri

Tolong menolong adalah jiwanya orang Indonesia, tapi itu dulu. Saling gotong royong juga bagian dari gaya hidup orang Indonesia, iya itu dulu. Saling tegur sapa dan ramah tamah pun memang kehidupan bermasyarakat Indonesia, itu hanya sejarah.

Kalau sekarang tolong menolong malah kepada sebuah kepentingan, demi masa depan golongannya.  Banjir mewarnai Jakarta, ajang kampanye pun sudah mulai dibuka setelah Pak Jokowi membuka larangannya. Ketika posisi terdesak begini, Pak Jokowi mau tidak mau pasti akan terus dapat pressure untuk memberikan ruang kepada partai - partai yang ingin menunjukan warna di tengah - tengah banjir di Jakarta.

Indonesia bukan yang dulu, orang berteriak Pancasila, seakan yang paling faham dalam negara ini padahal orang yang biasanya berbicara tentang Pancasila mereka pula yang merusak tatanan kehidupan berpancasila.
Banjir 5 tahunan terjadi di Jakarta para tokoh negara diminta statmentnya, dari yang belagak paling faham tentang kinerja Gubernur sampai yang belagak bijak.
Dunia politik tidak terlepas dari namanya kepentingan. 

Politikus seorang yang suka mengkritik kebijakan berpoltik itu hal yang biasa, tapi kalau ulama suka mengkritik dimana wibawa seorang ulama? Seorang ulama tidak patut namanya mengkritik orang, mana jiwa rendah hatinya ulama? Sebab itu nasihat ulama - ulama Indonesia kadang tidak punya makna bahkan banyak yang tidak mendengar nasihatnya malah masyarakat terlihat tidak peduli.
ulama tolong bermain diporosnya, jauhi sifat mengkritik dan menyalahkan orang lain.

Jadi di zaman sekarang susah membedakan mana ulama mana politikus.
Tidak proposional kalau ulama ikut mengkritik orang, tidak bijak kalau ulama masuk ruang kepentingan.
coba ulama itu menyatukan semua elemen masyarakat, walau ulama itu masuk dalam kepartaian, ini malah mentang - mentang masuk partai Islam tapi suka menyalahkan orang, mengkritik orang, bukannya memperbaiki tatanan malah memperkeruh.

Jiwa kenegaraan rakyat Indonesia sekarang malah salah tempat, para pahlawan adalah mereka yang lebih suka menolong tapi dengan baju golongan, membantu dengan bendera kepartaian.
Ya Tuhanku..
bantu Aku untuk bisa membedakan mana ulama dan mana politikus.


Wallahu A'lam

Penulis : Muhamad Yudha Al- Fikri

Ibu kota sebagai sentral kemajuan suatu negara dipermalukan di depan negara - negara di dunia atas bencana banjir yang sudah rutin terjadi di negara besar ini.
Miliaran rupiah bahkan sampai Triliun pun menjadi kerugian yang mesti didapatkan oleh para pengusaha di kota megapolitan. Curah  hujan yang tinggi berjam bahkan berhari hari membuat Jakarta tenggelam dalam hitungan menit, air dari Bogor pun ikut memberikan sumbangan yang besar terhadap banjir di Jakarta.

Bahkan Istana Presiden pun tak luput dari banjir, semua pun merasakan banjir.
drainase yang kecil, penyempitan sungai menjadi penyebab utama dari adanya banjir di Jakarta.
pusat kota Jakarta bundaran HI dan Thamrin pun digenangi banjir yang luar biasa.

Jakarta memang masuk dalam kawasan rendah di pulau Jawa, sebab itu wacana pemindahan Ibu Kota menjadi perbincangan yang terus menghangat.
ada yang mewacanakan dipindahkan di Kalimantan, sebab Kalimantan adalah tengah - tengah dari negara besar ini. Pendapat lain pun mengatakan bahwa Subang tempat yang sesuai karena jauh dari gempa dan bencana.

Memindahkan Ibu Kota tidaklah mudah, Jakarta sudah menjadi pusat bisnis dan segala aspek pusat di Indonesia.
Jakarta adalah kaki gajah, kalau kaki ini dipatahkan maka hancurlah negara ini.
Semua dokumen penting sampai uang negara ada di kota yang berpenduduk 12,5 juta.

Kalau diperhatikan, Pak Fauzi Bowo tidak tersorot oleh media, kenapa ya?
bukankah drainase yang sempit itu dibuat zaman Pak Fauzi Bowo?
Tapi media tidak ada yang meliputnya atau Pak Fauzi menyembunyikan dirinya?

Jokowi ingin membuat drainase modern yang besar dan panjang yang tentunya menelan dana yang banyak, tapi itu semua ada dananya sebagaimana dikatakan oleh Ahok.
Sebab anggaran 25% tiap divisi itu mesti dipotong sebelum proposal itu masuk ke Gubernur untuk penghematan anggaran pemkot DKI.
Tapi proyek ini perlu dana yang besar dan bertahap dan perencanaan itu bukan main - main.

Sebab yang berbicara adalah Pak Jokowi, yang sudah dikenal cepat dalam mengambil sikap. Cibirian dari politikus yang 'iri' dengan gaya kepemimpinan Jokowi pasti mengatakan," Jangan hanya blusukan saja, carikan solusi sekarang, ".

Sebelum statment ini keluar pun, Gubernur Jakarta sudah memberikan solusi dengan berbagai program yang ada. DPRD masih suka menghambat anggaran dan program Jokowi akhirnya keterlambatan pencairan dana terus berlanjut.

Ya toh kalau kalah dalam pemilihan Gubernur ya tolong diterima saja, Pak Fauzi pun tidak bisa memberikan program yang signifikan  termasuk BKT ( BANJIR KANAL TIMUR )
Ini yang diaku - aku oleh Pak Foke bahwasanya kerja beliau adalah penipuan besar, BKT itu kerja dari kementrian pekerjaan umum.

Jadi, di Jakarta itu kebanyakan orang hebat. Jadi orang - orang merasa benar dengan sikapnya. Apalagi mewacanakan pemindahakan Ibu Kota, tidak akan pernah ada kisah itu Bung.

Waallahu A'lam

Penulis : Muhamad Yudha Al-Fikri
Korupsi sudah mengakar, cacat birokrasi sudah membudaya, sogok menyogok sudah mendarahdaging.
Sifat malu sudah habis di tubuh para pejabat negara. Apatis adalah jalan satu - satunya untuk memakmurkan hidup.

Rakyat Indonesia paling suka dengar kalau ada pejabat negara kena tangkap oleh KPK. Secara psikologi rakyat Indonesia paling suka kalau ada pejabat koruptor diseret ke penjara.
baru - baru ini kasus Angie yang mendapatkan sanksi 4,5 tahun penjara walau hukuman ini belum deal.

Kabar ini sangat membuat miris dan kecewa yang mendalam terhadap hukum di Indonesia, yang sudah terbukti salah hanya di hukum 4,5 tahun.
Memimpin Indonesia tidak mudah, sebab di Indonesia bukan hanya banyak orang pintar saja, melainkan banyak orang yang licik.
Ketegasan hal yang penting untuk membangun satu peradaban yang besar di negara ini.

Hukum mati menjadi solusi tepat untuk mengurangi para pelaku koruptor. Kalau para koruptor mengetahui bahwasanya korupsi hanya dihukum tidak lama, maka akan melahirkan banyak koruptor - koruptor baru yang akan terus bermunculan di bumi pertiwi.

Coba kita lihat Cina, dimana pemimpin negara itu dengan tegas menghukum mati para koruptor dan kita saksikan sendiri bagaimana Cina sekarang menjadi negara yang cukup disegani di dunia dalam 10 tahun terakhir salah satu dari negara ekonomi besar dunia. 

Indonesia negara yang mayoritas Muslim, tapi keislamannya dipertanyakan, Islam melarang korupsi tapi kalau diperhatikan yang suka keluar masuk kantor KPK adalah orang - orang Islam. Ketika ditanya kepada koruptor yang masuk penjara, Apa yang ingin dikatakan kepada masyarakat? 
Koruptor : Alhamdulilah ini ujian Allah kepada Saya sambil tersenyum manis.

Kok ga malu ya?
bawa - bawa nama Allah di balik ratusan juta yang ditelan dengan sifat rakusnya itu?

Banyak politikus yang solat, puasa, tapi jarang dari mereka yang jujur.
padahal Nabi Muhamad manusia yang sangat terkenal kejujurannya.

Bencana dimana - mana, tapi masih saja dipolitisasikan oleh sekelompok politikus.
bantuan bencana bahkan dikorupsi.
Kenapa Belanda, Jepang, Inggris, Portugis semua bisa lari dari Indonesia, sebab pemimpin Indonesia masa itu adalah seorang yang pemberani dan mengorbankan darah dan kerakusan duniawi.
Kalau sekarang?
Inalilahi wainna ilaihi ra'jiuu.. 

Korupsi sudah mengakar, cacat birokrasi sudah membudaya, sogok menyogok sudah mendarahdaging.
Sifat malu sudah habis di tubuh para pejabat negara. Apatis adalah jalan satu - satunya untuk memakmurkan hidup.
Rakyat Indonesia paling suka dengar kalau ada pejabat negara kena tangkap oleh KPK. Secara psikology rakyat Indonesia paling suka kalau ada pejabat koruptor diseret ke penjara.
baru - baru ini kasus Angie yang mendapatkan sanksi 4,5 tahun penjara walau hukuman ini belum deal.

Kabar ini sangat membuat miris dan kecewa yang mendalam terhadap hukum di Indonesia, yang sudah terbukti salah hanya di hukum 4,5 tahun.
Memimpin Indonesia tidak mudah, sebab di Indonesia bukan hanya banyak orang pintar saja, melainkan banyak orang yang licik.
Ketegasan hal yang penting untuk membangun satu peradaban yang besar di negara ini.

Hukum mati menjadi solusi tepat untuk mengurangi para pelaku koruptor. Kalau para koruptor mengetahui bahwasanya korupsi hanya dihukum tidak lama, maka akan melahirkan banyak koruptor - koruptor baru yang akan terus bermunculan di bumi pertiwi.

Coba kita lihat Cina, dimana pemimpin negara itu dengan tegas menghukum mati para koruptor dan kita saksikan sendiri bagaimana Cina sekarang menjadi negara yang cukup disegani di dunia dan 10 tahun terakhir salah satu dari negara ekonomi besar dunia. Indonesia negara yang mayoritas Muslim, tapi keislamannya dipertanyakan, Islam melarang korupsi tapi kalau diperhatikan yang suka keluar masuk kantor KPK adalah orang - orang Islam. Ketika ditanya kepada koruptor yang masuk penjara, Apa yang ingin dikatakan kepada masyarakat? Koruptor : Alhamdulilah ini ujian Allah kepada Saya.

Kok ga malu ya?
bawa - bawa nama Allah di balik ratusan juta yang ditelan dengan sifat rakusnya itu?

Banyak politikus yang solat, puasa, tapi jarang dari mereka yang jujur.
padahal Nabi Muhamad manusia yang sangat terkenal kejujurannya.

Bencana dimana - mana, tapi masih saja dipolitisasikan oleh sekelompok politikus.
bantuan bencana bahkan dikorupsi.
Kenapa Belanda, Jepang, Inggris, Portugis semua bisa lari dari Indonesia, sebab pemimpin Indonesia masa itu adalah seorang yang pemberani dan mengorbankan darah dan jabatan.
Kalau sekarang?
Inalilahi wainna ilaihi ra'jiuu.. 

Korupsi sudah mengakar, cacat birokrasi sudah membudaya, sogok menyogok sudah mendarahdaging.
Sifat malu sudah habis di tubuh para pejabat negara. Apatis adalah jalan satu - satunya untuk memakmurkan hidup.

Rakyat Indonesia paling suka dengar kalau ada pejabat negara kena tangkap oleh KPK. Secara psikology rakyat Indonesia paling suka kalau ada pejabat koruptor diseret ke penjara.
baru - baru ini kasus Angie yang mendapatkan sanksi 4,5 tahun penjara walau hukuman ini belum deal.

Kabar ini sangat membuat miris dan kecewa yang mendalam terhadap hukum di Indonesia, yang sudah terbukti salah hanya di hukum 4,5 tahun.
Memimpin Indonesia tidak mudah, sebab di Indonesia bukan hanya banyak orang pintar saja, melainkan banyak orang yang licik.
Ketegasan hal yang penting untuk membangun satu peradaban yang besar di negara ini.

Hukum mati menjadi solusi tepat untuk mengurangi para pelaku koruptor. Kalau para koruptor mengetahui bahwasanya korupsi hanya dihukum tidak lama, maka akan melahirkan banyak koruptor - koruptor baru yang akan terus bermunculan di bumi pertiwi.

Coba kita lihat Cina, dimana pemimpin negara itu dengan tegas menghukum mati para koruptor dan kita saksikan sendiri bagaimana Cina sekarang menjadi negara yang cukup disegani di dunia dan 10 tahun terakhir salah satu dari negara ekonomi besar dunia. Indonesia negara yang mayoritas Muslim, tapi keislamannya dipertanyakan, Islam melarang korupsi tapi kalau diperhatikan yang suka keluar masuk kantor KPK adalah orang - orang Islam. Ketika ditanya kepada koruptor yang masuk penjara, Apa yang ingin dikatakan kepada masyarakat? Koruptor : Alhamdulilah ini ujian Allah kepada Saya.

Kok ga malu ya?
bawa - bawa nama Allah di balik ratusan juta yang ditelan dengan sifat rakusnya itu?

Banyak politikus yang solat, puasa, tapi jarang dari mereka yang jujur.
padahal Nabi Muhamad manusia yang sangat terkenal kejujurannya.

Bencana dimana - mana, tapi masih saja dipolitisasikan oleh sekelompok politikus.
bantuan bencana bahkan dikorupsi.
Kenapa Belanda, Jepang, Inggris, Portugis semua bisa lari dari Indonesia, sebab pemimpin Indonesia masa itu adalah seorang yang pemberani dan mengorbankan darah dan jabatan.
Kalau sekarang?
Inalilahi wainna ilaihi ra'jiuu.. 

Google Anda

facebook 1.1k

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget