Halloween Costume ideas 2015

Ukhuwah Islamiyah

Ukhuwah Islamiyah
Oleh: Muhammad Syafi`i Tampubolon.

Alhamdulillah, segala puji kepada Allah Swt, yang telah menciptakan langit, bumi dan segala isinya. Dialah Tuhan segala makhluk, baik itu makhluk yang terlihat dan juga sampai kepada batasan makhluk yang tidak terlihat. Sesungguhnya Allah itu tidaklah bermain-main dalam hal penciptaan. Segala sesuatunya sudah pasti Allah persiapkan, walaupun terkadang mata ini melihat begitu banyak ciptaannya yang kurang sempurna, seperti tidak punya kaki, tangan, mata, telinga dan anggota tubuh lainnya, ada yang miskin, ada pula yang kaya dan sudah pasti ada juga hambanya yang hidup penuh dengan keber-sahajaan. Namun dibalik semua itu ada sesuatu yang begitu berharga bagi makhluknya yang berakal dan selalu memikirkan ciptaan-Nya.

Sholawat dan salam kepada junjungan alam, pembawa pelita yang menerangi jalannya para makhluk Tuhan, yaitu nabi Allah, utusan Allah, makhluk Allah Muhammad Saw. Banyak hal yang belum terfikirkan oleh manusia ini tentang kehadirannya kedalam ruang lingkup kehidupan yang pada masa itu dipenuhi dengan segala hal yang berbau kejahatan. Mungkin, pada masa itu Allah ingin membuat sebuah sejarah tentang perjalanan hidup sebuah kelompok atau kubu yang kita kenal pada masa ini yang berbangsa arab.
Namun bangsa itu hanya sebuah simbol untuk mewakili bangsa lain, sebab, ada beberapa bangsa yang mengakui bahwa dirinya memiliki nilai kebangsaan bukan dari bangsa itu, maka bangsa itu mengklaim bahwa "dia bukan bahagian dari kami". Mungkin, hanya orang yang beragama Islam-lah yang mengatakan bahwa rasulullah Muhammad Saw, adalah nabi dan utusan bagi semua orang dan makhluk-makhluk yang Allah ciptakan dimuka bumi dan ruang angkasa sana. Sedangkan mereka yang kemungkinan tidak terkena serpihan pelita itu akan mengatakan bahwa "Ibrahim, Daud, Musa dan Isa adalah bahagian kami" adapun Muhammad bukanlah dari kelompok kami dan kami tidak akan sekali-kali mengikuti ajarannya, apalagi pemikiran-pemikirannya yang tidak jelas. Sedangkan Allah Swt, membuat segala hal, baik itu berkenaan dengan kebaikan, keburukan, kebenaran dan kesalahan. Manusia tidak mampu menebak dan apalagi sampai menetapkan, sebab Allah sendiri menyinggung hal itu didalam kitabnya, sebab segala sesuatu itu hanya Allah yang tahu.

Manusia terkadang beranggapan baik, padahal itu tidak baik menurut Allah, begitu juga hal sebaliknya. Kebenaran dan kesalahan itu akan diketahui setelah melewati pintu kematian, sebab Allah akan memaparkan kepada makhluk tersebut hal ihwal seorang makhluk ketika masih hidup didunia. Namun begitupun Allah tetap memberitahukan bahwa "ini buruk, itu baik, ini salah dan itu benar".
إنما المؤمنون إخوة begitu kata Allah didalam kitabnya, sesungguhnya kelebihan umat ini terletak didalam per-ukhuwa-han ini. Yang ditakuti syetan dan musuh-musuh Allah juga rasa keukhuwa-an umat ini. Namun sebahagian umat tidak menyadari hal itu. Namun musuh-musuh Allah telah merancang semua dari sekian abad dahulu dan itu telah mendekati masa keemasan. Pakaian, makanan dan media masa tidak luput untuk memecahkan kekuatan Ukhuwah Islamiyah. 

Makna Ukhuwah

Kalimat –Ukhuwah- ditinjau dari sisi terminologi adalah " أخُوّة - أخا " yang ber-artikan 'Menjadi saudara/kawan'. Didalam bahasa indonesia makna saudara itu begitu luas, sehingga mencakup secara menyeluruh. Adapun ukhuwah didalam bahasa indonesia adalah persaudaraan 
Istilah Ukhuwah dikalangan orang yang beragama Islam sudah tidak asing lagi untuk didengar. Biasanya kata –akhi- sering kita dengar disebahagian kelompok saja, itu ber-arti satu sebutan yang membuat orang-orang yang termasuk didalam kelompok mereka memiliki kekuatan rasa persaudaraan. Namun begitupun Sebutan 'Akhi' sepertinya lebih enak ditelinga daripada 'Saudara' namun, yang mana saja juga bagus sebutan itu, asalkan didasari rasa ke-akhi-an.
Kalimat 'Islam' juga berasal dari bahasa arab, yang ber-artikan 'Keselamatan' dan arti sesungguhnya adalah Agama, sebagaimana yang telah Allah sebutkan didalam kitabnya yang berbunyi:


 'إنّ الدين عند الله الإسلام'.


Ketika digandengkan kalimat Ukhuwah dan Islamiyah maka jelaslah sebuah hakikat persaudaraan yang didasari oleh kekuatan keagamaan dengan berlandaskan kepada Al-qur`an dan Sunnah tentunya. Rasa persaudaraan yang dilandasi dengan keimanan tentunya lebih kuat dan kongkrit bila dibandingkan dengan persaudaraan yang dilandasi dengan hal-hal yang tidak jelas, seperti persaudaraan dikarenakan uang, lahan atau bahkan dikarenakan persaudaraan senasab atau sedarah.

Persaudaraan

Persaudaraan itu dibagi kepada dua bentuk:

  • Saudara senasab atau persaudaraan yang diikat dengan darah.
  • Persaudaraan yang diikat dengan suatu keyakinan (Akidah).
Yang dikatakan saudara sedarah atau senasab adalah saudara kandung se-ayah se-ibu, kemudian yang berkaitan dengan saudara ayah dan ibu yang bersifat jalur keatas dan kebawah. Kemudian yang menjadi pokok dan fokus pembahasan didalam makalah ini adalah persaudaraan yang lebih dan bahkan melebihi persaudaraan senasab adalah saudara se-akidah.

I- Hakikat Ukhuwah Islamiyah

Persaudaraan didalam Islam dibentuk dalam sebuah azas sesungguhnya orang-orang mu`min itu adalah saudara (Ikhwah). Orang yang dikatakan Islam adalah orang-orang yang telah mengucapkan dua kalimat Syahadat, Mendirikan sholat, Berpuasa dibulan ramadhan, Berzakat bagi orang-orang yang memiliki kelebihan rezeki dan sudah sampai pada batas ketentuan zakat dan menunaikan haji bagi orang yang mampu secara financial dan fisik. Kemudian beriman kepada Allah dan rasul-rasulnya, Beriman kepada kitab-kitab yang diturunkan, Beriman kepada para malaikatnya, Beriman kepada hari akhir dan beriman kepada segala bentuk ketentuan Allah yang bersifat baik dan buruk. Ini adalah bentuk Islam secara pelaksanaan fisik dan non fisik. Sehingga pada akhirnya terbentuklah sebuah ikatan persaudaraan yang didasari dari sebuah keimanan yang pada akhirnya menjadi seorang mu`min yang nyata secara pandangan mata dan tidak nyata karena tidak bisa dilihat oleh mata namun bisa dirasakan oleh hati, sebab hati orang mu`min sudah menjadi satu dalam suatu wadah ukhuwah Islamiyah.

Tidak bisa dikatakan ber-ukhuwah bila tidak ada didalam ukhuwah itu keimanan, begitu juga halnya keimanan itu tidak akan lengkap bila tidak ada ke-ukhuwa-an. Bisa dibenarkan orang itu bisa beriman tanpa adanya ukhuwah, akan tetapi ketahuilah! bahwa imannya seseorang itu belum bisa dikatakan mendekati kesempurnaan. Akan tetapi kita juga akan mendapati sebuah kelompok yang ber-ikhwah namun tidak didasari sebuah keimanan, ketahuilah! Bahwa itu bukanlah ukhuwah, hanya saja itu tempat ajang pertukaran sebuah kemaslahatan atau bisa disebut dengan azas manfaat. 
Manusia adalah makhluk sosial, satu sama lain saling membutuhkan, sedangkan Islam memberikan warning bahwa hidup itu tidak terlepas dari dua permasalahan . Siapapun orangnya, apapun akidahnya dan apa kreativitasnya.

Islam mengajarkan cara berbicara, cara bermuamalah dan cara mengambil sebuah sikap. Bisa diperhatikan bagaimana seorang pemimpin dunia ini mengajari para orang-orang yang terdekat yang hidup dilingkungannya. Dia tidak membedakan antara bahagian dirinya, sahabatnya dan orang-orang yang tidak sepaham dengan dirinya dalam hal berinteraksi.

Dia bisa membedakan permasalahan orang-orang mu`min, kufur dan orang-orang kafir. Sudah sepatutnya dia menjadi bahagian tauladan, sebab makhluk tidak akan bisa menyamai sifat dan sikapnya.
Sejarahnya sudah tercatat dan bisa dibaca semua orang, namun hanya sebahagian insan saja yang bisa merasakan sejarah itu. Manusia hanya bisa mempelajari sejarah-sejarah silam untuk dijadikan pedoman dimasa yang akan datang. Mustahil manusia bisa mengambil pelajaran yang tercipta dikemudian hari untuk dijadikan pedoman hidup disaat waktu seseorang itu masih menjalani masanya pada waktu itu. Hanya Al-qur`anlah yang bisa bercerita tentang masa lampau dan masa yang akan datang, sebab semua sejarahnya menceritakan masa lampau dan masa yang akan datang, namun sedikit sekali manusia yang bisa mengambil hikmahnya.

Ukhuwah Islamiyah adalah satu ikatan yang kuat untuk mengokohkan rasa. Sebab rasa itu akan menjadi kuat dikarenakan ikatan ukhuwah, jika rasa itu tidak bisa dirasakan oleh pelakunya, maka orang-orang yang terkait akan pecah, hancur dan berantakan. Azas kekeluargaan ukhuwah islam akan menciptakan satu wadah yang disebut dengan Jama`ah yang kokoh, sebagaimana Tuhan katakan didalam Al-qur`an: Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliah) bermusuh musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.

Sebagai bahan pertimbangan untuk mengikat kekuatan rasa persaudaraan sesama muslim, kita bisa lihat bagaimana kaum Ansor dan kaum Muhajirin. Allah mengangkat sejarah mereka didalam Al-qur`an: Dan orang-orang yang telah menempati Kota Madinah dan telah beriman (Ansar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (orang Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri. Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.

Kita perhatikan bagaimana rusulullah mempersaudarakan Aburrahman bin auf dengan Sa`ad bin Al-robi` Al-ansory, begitu juga halnya rasulullah mempersaudarakan kaum Ansor dan Kaum Muhajirin. Tidak salah jika seseorang yang telah merasakan rasa ukhuwah akan berkata seperti perkataan Sa`ad kepada kaum Muhajir: Sesungguhnya saya adalah dari kaum Ansor yang paling banyak hartanya, maka saya akan membagi harta itu menjadi dua, separuh untuk saya dan separuhnya lagi buat kaum Muhajir. Kemudian, saya punya dua orang istri, pilihlah salah satu mana yang paling cantik dan mengagumkan hatimu, setelah engkau memilihnya, maka katakan kepada saya siapa dia, maka saya akan langsung mentalaknya, jika sudah sampai masa iddahnya maka nikahilah ia.

Apakah semua kisah ini hanya tinggal sejarah peninggalan yang hanya sekedar diletakkan sebagai penghias lemari dan hanya sekedar membersihkannya dari debu-debu yang hanya sekedar melekat?. Sejarah itu telah berlalu bersama para pemiliknya, namun kesan dari hakikat sebuah ukhuwah tidak semua manusia bisa merasakannya kecuali orang-orang yang mengekalkan rasa ukhuwah diantara sesama muslim.

II- Hak seorang muslim kepada saudaranya.

Mencintai saudaranya karena Allah.

Beberapa pertanyaan muncul dibenak seorang muslim.
- Kenapa saya harus marah kepada saudara saya?.
- Kenapa saudara saya harus marah kepada saya?.
- Manakah hak saudara saya yang harus saya dahulukan?.
- Apakah benar saya mencintai saudara saya karena Allah, atau karena ada unsur lain?.
- Kenapa saya berprasangka buruk kepada saudara saya?.
- Kenapa ada rasa hasud dan dengki dihati ini kepada saudara saya?.
- Kenapa saya harus memusuhi saudara saya?.
- Kenapa saya harus mempersulit saudara saya?.
- Kenapa saya harus menjholimi saudara saya?.
- Kenapa saya memandang rendah kepada saudara saya?.
- Apa hak saya menghakimi saudara saya?.
- Siapa saya dan siapa saudara-saudara saya?.
- Apakah saya punya hak untuk membenci saudara saya dan apa alasannya?.
- Siapa yang harus saya benci, zatnya-kah atau sifatnya dan dasar apa?.

Pertanyaan ini sangat ringan, mungkin, tapi mampu memancing emosional pemikiran seorang muslim untuk mengendalikan emosional yang tidak jelas. Kenapa seorang muslim harus marah kepada saudaranya, apakah saudaranya seorang penjahat, pencuri, pemarah, penzina atau karena tidak sholat?. Jika saudaranya seorang penjahat, bukankah kehadiran kita disisinya sebagai pemberi nasehat atau minimal sebagai orang yang memberikan solusi agar saudara kita kembali kepada jalan Allah, minimal dia menyadari kesalahannya kepada dirinya dan orang-orang yang pernah disakiti olehnya, sebagai seorang saudara tidak layak untuk memarahi saudaranya dikarenakan kesalahannya, kelak yang akan menghakiminya nanti adalah Allah, bukan saya, dia atau mereka.

Kenapa saudara saya harus marah kepada saya, apakah karena saya melakukan khilaf, sehingga kekhilafan itu membuatnya marah, haruskah dia marah kepada saya, apakah tidak ada sikap lain yang mampu membuat saya sadar selain sikap marah itu?, lantas, apakah dengan sikap marahnya mampu membuat saya berubah?. Apakah dia menghakimi diri saya dengan sikap marahnya?. Lantas dimana posisi hakim yang sebenar-benar hakim, sedangkan seorang muslim jika saling berkelahi dan satu diantara keduanya mati, apakah dia masuk surga?. Sedangkan hukum Tuhan berlaku didunia dan hari akhir kelak. Jika ada orang yang ketiga, bukankah dia memiliki kewajiban untuk mendamaikan persengketaan tersebut.

Kewajiban seorang muslim kepada saudaranya adalah memberikan hak-haknya, jika saudaranya lapar berilah makan, jika butuh kepada financial, berikanlah apa adanya, baik itu bersifat hutang jika tidak mampu untuk memberi dengan niyat ikhlas. Hak seorang muslim kepada muslim yang lain sudah diatur oleh Allah, yang kaya memberikan hak yang miskin, yang baik memberikan hak saudaranya yang tidak baik berupa nasehat. Yang paham ilmu pengetahuan harus memberikan hak orang yang tidak mengetahui sama sekali.

Jika benar saya mencintai saudara saya karena Allah, kenapa saya harus marah, menjarah hartanya, memperkosa istrinya, merusak martabatnya. Jika saya adalah seorang manusia yang bersifat iblis sebenarnya siapa saudara saya. Apakah saya akan mempersaudarakan sesuatu yang tidak bisa dilihat oleh mata, sedangkan wujud saya bisa dilihat oleh mata. Jika saya mati, yang mengantar saya keliang lahat adalah mereka, lantas apa alasan saya untuk marah, menjarah dan merusak martabat mereka.
Kelezatan rasa iman bisa ditemukan didalam sebuah Ukhuwah Islamiyah dengan cara mencintai saudaranya karena Allah, sebagaimana yang telah dikatakan oleh rasulullah:

عن أنس رضى اللّه عنه عن النّبىّ صلّى اللّه عليه وسلّم قال : ثلاث من كنّ فيه و جدبهنّ حلاوة الإيمان : أن يكون اللّه رسوله أحبّ إليه ممّا سواهما ، وإن يحبّ المرء لايحبّه إلاّ للّه، و أن يكره أن يعود فى الكفر بعد أن أنقذه اللّه منه كما يكره أن يقذف فى النّار٠ 

Siapa saja yang memiliki tiga sifat ini, akan merasakan manisnya iman, yaitu:
1- Mencintai Allah dan Rasul-Nya melebihi segala-galanya.
2- Mencintai seseorang hanya karena Allah.
3- Enggan untuk kembali kafir setelah diselamatkan Allah sebagaimana enggannya apabila
dilemparkan ke dalam neraka .

III- Cara-cara mempererat Ukhuwah Islamiyah

1- Silaturahmi.

Banyak langkah-langkah ataupun cara untuk mempererat hubunngan persaudaraan dikalangan kaum muslimin. Salah satunya adalah bersilaturahmi. Disamping mempererat hubungan rasa persaudaraan, juga saling menguntungkan kedua belah pihak, sebab orang yang bersilaturahmi kepada saudaranya akan memperpanjang kehidupannya, disamping itu juga orang yang disilaturahmi-hi akan merasa senang, sebab kedua belah pihak bisa saling berbagi dalam segala hal yang tidak dilarang oleh syari`at Islam. Ketika seorang muslim menjabat tangan saudaranya, maka ketika itu berlakulah sunnatullah. Dosa mereka berguguran disaat mereka bersalaman sambil bersholawat kepada rasulullah.

Didalam kehidupan Islamiyah, silaturahmi adalah pondasi untuk meningkatkan ke-ukhuwa-an, sedangkan memutuskan hubungan silaturahmi sangatlah tidak disukai oleh Allah dan rasul-Nya sebagaimana kecaman Allah dan rasulullah terhadap mereka didalam Alqur`an dan hadits:

فهل عسيتم إن تولّيتم أن تفسدوا فى الأرض و تقطّعوا أرحامكم * اولئك الّذين لعنهم اللّه فأصمّهم و أعمى أبصارهم٠

Maka apakah sekiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan?" Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka. 

والّذين ينقضون عهداللّه من بعد ميثاقه و يقطعون ما امراللّه به ان يوصل يفسدون فى الأرض اولئك لهم اللّعنة و لهم سوء الدّر. 


Orang-orang yang merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan teguh dan memutuskan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan dan mengadakan kerusakan di bumi, orang-orang itulah yang memperoleh kutukan dan bagi mereka tempat kediaman yang buruk (Jahannam) .

عن أبى محمّد جبيربن مطعم رضى اللّه عنه أنّ رسول اللّه صلّى اللّه عليه وسلّم قال : لايدخل الجنّة قاطع ، قال سفيان فى رواية : يعنى قاطع رحم٠ 

Dari Abu Muhammad Jubair bin Muth'im ra., ia berkata : Rasulullah Saw. bersabda : "Tidak akan masuk surga orang yang suka memutuskan tali persaudaraan .

Hubungan Ukhuwah Islamiyah bukan hanya kepada saudara yang bukan senasab. Akan tetapi jika Ukhuwah Islamiyah dipraktek-kan didalam keluarga maka akan lebih terasa hubungan kekerabatan didalam sebuah keluarga kecil.
Dalam hal ruang lingkup dalam sebuah kehidupan terkadang banyak manusia yang tidak seimbang didalam hal berbuat baik. Sudah sunnah (Kebiasaan, tabi`at) alam, bahwa seseorang itu lebih dikenal kebaikannya diluar ketimbang didalam keluarganya sendiri, bahkan ada juga manusia yang terkenal baik didalam keluarga dan diluar keluarga. Namun tidak akan luput juga orang yang buruk sikapnya didalam keluarga dan terlebih-lebih diluar keluarga. Ukhuwah Islamiyah bisa dilihat dasar-dasarnya didalam kehidupan seorang anak dan kedua orang tuanya. Berlaku tidak baik kepada orang tua sangatlah perbuatan yang sangat tidak terpuji, sebab Allah Swt, memerintahkan seorang anak agar selalu berbuat baik dan berkata dengan perkataan yang menyenangkan hati keduanya, firman Allah:

وقضى ربّك الاّ تعبدوا إلاّ إيّاه و بالوالدين إحسانا إمّا يبلغنّ عندك الكبر أحدهما او كلا هما فلا تقل لهما أفّ ولا تنهرهما و قل لهما قولا كريما * و اخفض لهما جناح الذّلّ من الرّحمة و قل ربّ ارحمهما كما ربّيانى صغيرا٠ 

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka ucapan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah : "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka berdua, sebagaimana mereka telah mendidik aku waktu kecil .

Bukan hanya kepada kedua orang tua kita saja, akan tetapi kepada kedua orang tua saudara sesama muslim, bahkan mungkin juga berimbas kepada semua orang tua, apakah orang tua itu muslim atau juga yang bukan muslim, sebab intinya adalah dilarang berbuat buruk kepada orang tua. Sebagaimana perintah rasulullah dalam hal bentuk perkataan tentang seseorang yang memaki orang tua saudaranya ataupun yang bukan saudaranya.

عن عبداللّه بن عمروبن العاص رضى اللّه عنهما أنّ رسول اللّه صلّى اللّه عليه وسلّم قال : من الكبائرشتم الرّجل والديه ، قالوا يا رسول اللّه وهل يشتم الرّجل والديه؟ قال: نعم يسبّ أبا الرّجل فيسبّ اباه ويسبّ أمّه فيسبّ أمّه. متفق عليه. وفى رواية انّ من أكبرالكبائرأن يلعن الرّجل والديه ، قيل يا رسول اللّه ، كيف يلعن الرّجل والديه؟ قال: يسبّ ابا الرّجل فيسبّ أباه و يسبّ أمّه فيسبّ أمّه٠ 

Di antara dosa-dosa besar, yaitu seseorang memaki kedua orang tuanya." Para sahabat bertanya : "Wahai Rasulullah, apakah ada seseorang yang memaki kedua orang tuanya ?" Beliau menjawab : "Ya, apabila seseorang memaki ayah orang lain, kemudian orang itu membalas memaki ayahnya kemudian ia memaki ibu orang lain, dan orang itu memaki ibunya."Dalam riwayat lain dikatakan : "Sesungguhnya yang termasuk dosa terbesar di antara dosa-dosa besar adalah orang yang mengutuk kedua orang tuanya." Ada sahabat bertanya : "Wahai Rasulullah, bagaimana mungkin seseorang mengutuk kedua orang tuanya ?" Beliau menjawab : "Ia memaki ayah orang lain, kemudian orang itu membalas memaki ayahnya, dan ia memaki ibu orang lain kemudian orang itu membalas memaki ibunya .

Berlaku durhaka kepada kedua orang tua adalah termasuk dosa besar, sebagaimana dikatakan oleh rasulullah didalam sebuah hadits:

عن ابى بكرة نفيع بن الحارث رضى اللّه عنه قال : قال رسول اللّه صلّى اللّه عليه وسلّم الا انبّئكم بأكبر الكبائرثلاثا؟ قلنا: بلى يا رسول اللّه ، قال: الإشراك باللّه، وعقوق الدين، و كان متّكءا فجلس فقال : الا و قول الزّور، وشهادة الزّور ، فما زال يكرّرها حتّى قلنا: ليته سكت٠ 

Tidakkah kalian ingin tahu tentang tiga dosa terbesar di antara dosa-dosa besar ?" Kami menjawab : "Tentu, kami ingin mengetahuinya. Rasulullah menjelaskan : "Yaitu menyekutukan Allah, dan mendurhakai kedua orang tua." Semula Rasulullah bersandar, lalu beliau duduk tegak, seraya meneruskan sabdanya : "Ingatlah! Juga perkataan yang bohong dan persaksian palsu." Rasulullah mengulang-ulang perkataan itu, sampai-sampai kami berkata dalam hati : "Semoga beliau diam ."

2- Menyebarkan salam.

Mengucapkan salam adalah hal yang paling mudah, kecuali ada rasa permusuhan, maka ketika seorang muslim memusuhi saudaranya maka ia akan enggan untuk mengucapkan salam, pemberian salam sangat erat hubungannya dengan sebuah keimanan, akidah dan kecintaan, sedangkan keimanan itu erat sekali hubungannya dengan surga, secara tidak langsung bagi seorang muslim sangatlah mudah untuk mendapatkan surganya Allah Swt. Sebagaimana yang telah dikatakan oleh raslullah:

عن ابى هريرة رضى اللّه عنه قال: قال رسول اللّه صلّى اللّه عليه وسلّم: لاتدخلوا الحنّة حتّى تؤمنوا ، ولاتؤمنوا حتّى تحابّوا، اولاادلّكم على شىء اذا فعلتموه تحاببتم؟ افشوا السّلام بينكم٠ 

Kamu sekalian tidak akan masuk surga sebelum kamu beriman, dan kamu sekalian tidaklah beriman sebelum kamu saling mencintai. Maukah kamu sekalian aku tunjukkan sesuatu yang apabila kamu mengerjakannya maka kamu sekalian akan saling mencintai? Yaitu sebarluaskanlah salam di antara kamu sekalian 

Bahkan kelebihan umat ini juga ada didalam pengucapan salam, pembeda diantara muslim dan non muslim itu diantaranya adalah salam. Sebab, bagaimana seorang muslim akan memberikan salam kepada yang bukan muslim. Sebab orang muslim paham betul kemana doanya akan diberikan. Ketika seorang muslim sudah mengetahui bahwa itu adalah sudaranya maka ia akan segera mendoakannya dengan cara memberi salam dan ia akan memberikan apa yang bisa menyenangkan hati saudaranya, sebab ia tahu bahwa kebaikan Islam itu ada pada sebuah uangkapan salam sebagaimana sabda rasulullah:

عن عبد اللّه بن عمرو بن العاص رضى اللّه عنهما انّ رجلا سأل رسول اللّه صلّى اللّه عليه وسلّم: اىّ الاسلام خير؟ قال: تطعم الطّعام و تقرأ السّلام على من عرفت ومن لم تعرف٠ 

Bahwasanya ada seorang yang bertanya kepada Rasulullah saw. : Bagaimanakah Islam yang baik itu?"Beliau menjawab: "Yaitu kamu memberi makanan, dan mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal dan kepada orang yang belum kamu kenal .

Ketika seorang muslim hendak masuk kedalam rumahnya atau rumah saudaranya juga mengucapkan salam, hal ini juga Allah yang memberitahukannya didalam Al-qur`an:

فإذا دخلتم بيوتا فسلّموا على انفسكم تحيّة من عند اللّه مباركة طيّبة٠ 

Maka apabila kamu memasuki rumah-rumah hendaklah kamu memberi salam kepada penghuninya, salam yang ditetapkan di sisi Allah, yang diberi berkat lagi baik .

Sebab Allah Swt. melarang para hambanya untuk memasuki rumahnya atau rumah saudara-saudaranya tanpa mengucapkan salam kepada pemilik rumah tersebut.

ياايّها الّذين امنوا لاتدخلوا بيوتاغير بيوتكم حتّى تستأنسوا وتسلّموا على اهلها٠ 

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya .

Penutup

Jika ditelurusi kitabullah, kitab sunnah dan buku-buku para ulama maka akan kita perdapati banyak pembahasan tentang keterkaitan Ukhuwah Islamiyah. Namun yang terjadi dizaman moderen ini telah terjadi perpecahan umat dan tidak diketahui secara persis apa penyebab dan unsur-unsur yang menyebabkan perpecahan tersebut. Selaku seorang hamba yang baru bergabung dalam ke-ukhuwa-an ini sangat merasakan perpecahan itu, seorang yang berilmu tidak lagi menambah perbendaharaan keilmuan yang masih dibawah standart keilmuwan, namun lebih banyak kecondongan untuk saling menjatuhkan, sedangkan hal itu bisa membuat umat ini menjadi lemah.
Semoga sebahagian pemaparan dimakalah ini menambah rasa ke-ukhuwa-an dikalangan kaum muslimin dan muslimat. Semoga Allah memberikan rahmatnya kepada kaum muslimin. Amin.
Label:

Posting Komentar

Google Anda

facebook 1.1k

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget